Sabtu, 27 Desember 2008

identitas

Dear blogers,

Kita adalah sebuah ungkapan dari kata2 kita sendiri. Yg kita tulis, yg kita ucapkan, yg kita tampilkan, adalah sebuah keinginan untuk mendemonstrasikan siapa kita. Penunjukkan siapa kita sebenarnya. Paling tidak keinginan untuk menunjukkan identitas yg kita inginkan.

Meskipun tidak semua penunjukkan itu benar. Ada yg asli, ada yg palsu. Namun paling tidak, itulah yg kita ingin tunjukkan.

Ada yg penuh joke, ada yg malu2, ada yg melecehkan, ada yg galak. Macam2. Semua kelihatan. Kalau anda jeli, titik – koma dan tanda baca menunjukkan karakter. Dan kalau kita jeli,., kejujuran dan kebohongan juga terbaca. Ada yg memamerkan langsung, ada yg tek-tok, dsb.

Seseorang bisa sangat terlihat kepribadiannya didalam tulisan. Tidak bergantung atas bagusnya tata bahasa atau gaya bahasa penulisan. Melainkan dari isi yg disampaikan. Tidak perlu panjang2. Satu kalimat saja bisa menunjukkan salah satu karakternya.

Jangan aneh kalau ada lelucon yg tidak lucu, karena lelucon garing itu bisa jadi membuat terpingkal2 sebagian yg lain. Apalagi kalau ada pendapat yg beda,. dalam hati,, koq ini orang goblog amat yak... Tapi jangan salah,., pendapat itu bisa membuat sebagian yg lain terpesona.
Gak akan pernah bisa pas, jika kita mengukur ukuran orang dengan ukuran baju kita sendiri.

Begitulah tulisan, benar2 menunjukkan identitas.

Nach,,, apabila sudah bicara identitas, itu artinya kita bicara latar belakang. Bagaimanapun juga identitas yg ingin kita tampilkan, adalah sesuatu yg kita percaya. Sesuatu yg kita yakini, yg pada akhirnya menjadi sebuah identitas. Semua ini ada yg melatar belakangi. Itulah postingan kita.

Sesuatu yg diyakini bukan datang begitu saja. Ia pasti adalah hasil sebuah keputusan. Namun tentu saja keputusan itu sendiri dibuat berdasarkan latar belakang ybs. Alam bawah sadar kita memberikan fondasi2 berfikir yg membentuk sebuah warna tersendiri. Membentuk bangunan tersendiri. Secara tak sadar, ia menjadi mesin pemroses data tersendiri.

Alam bawah sadar kita dipengaruhi oleh berbagai macam latar belakang. Dimana kita sekolah, ajaran dan didikan orang tua, buku2 yg kita baca, teman2 pergaulan, komunitas berkumpul, agama yg kita dapat, konsep2 dari guru yg masuk ke kepala, seminar2 yg menggugah, pengalaman pribadi yg unik, pamali dan tahayul yg sempat tertangkap, cerita2 mitos dan tahayul, legenda dayang sumbi, pelajaran2 dasar filsafat, kata2 mutiara, teori2 ilmiah, ilmu alam, P4, mek-tek, pesantren kilat, dsb,dsb,dsb,dsb.

Secara tidak kita sadari, begitu banyak yg telah kita down load. Dan begitu banyak yg sudah ter-instal.

Seorang aca adalah apa yg telah terinstal kedalam kepalanya. Demikian juga dengan anda, siapapun anda. Apa yg anda tulis adalah apa yg telah anda down load. Keputusan apapun yg dibuat sangat sedikit sekali didapat dari hasil keputusan murni alam sadar. Maksud saya, keputusan tersebut dibentuk atau diwarnai file2 yg ter-down load sebelumnya, yg sudah keburu menjadi plat-form berfikir kita.

Tertawa atawa garing adalah hasil keputusan ref-file. Cemooh atau terpesona juga sama, variasi down-load file anda yg memutuskan itu.


Seseorang tidak akan pernah bingung karena tak punya referensi file untuk memproses sebuah data. Melainkan seseorang hanya akan ragu2 apabila tarikan ref-file yg satu sama besar dengan ref-file yg lain. Data serumit apapun akan diproses dengan ref-file seminim atau sesimpel apapun yg ada dikepala. Tak akan pernah ia mengatakan benar2 tidak tahu, meskipun buat dirinya sendiri (apalagi dihadapan orang), karena pada dasarnya akan selalu ada out-put. Keragu2an hanya akan timbul dikarenakan kekuatan tarikan yg sama dari ref-file yg berbeda atas sebuah kasus.

Konfigurasi ref-file inilah identitas seseorang yg paling esensial. Yg paling sesungguhnya (uh,., gimana nich kata-red). Maksute identitas yg sesungguhnya gitu looh...

Blogers,

Permasalahan timbul apabila ada sebuah file baru yg masuk, yg sama sekali baru, yg belum pernah ada referensinya. File itu begitu berbedanya dengan identitas. Demikian tidak samanya dengan referensi2 file yg ada. Akhirnya biar bagaimanapun mesin pemroses data akan bertindak. Tidak akan pernah alam sadar neutral, diam, menampung dan mendiagnosis. Melainkan alam bawah sadar langsung bekerja duluan untuk memproses, tentu saja dengan identitas kita, referensi file yg ada didalam databank kita yg sudah menjadi semacam prosesor otomatis.

Akhirnya, hanya akan terjadi dua macam out-put tindakan.
Langsung di-junk, atau diproses lebih lanjut.

Kenapa langsung di-junk?, karena ada resistansi otomatis dari identitas yg ada, terutama apabila ada sebuah ref-file yg sedemikian “antinya” dengan file baru tersebut. File yg baru masuk tersebut akan langsung di junk. Apakah hasil pemikiran objektif?! Belum tentu! Kebanyakan hasil mekanisasi alam bawah sadar.

Kemudian untuk keputusan yg diproses lebih lanjut, akan diambil ref-file2 dari databank lama. Di-icip2, dicolek2 file baru tersebut. Apabila ada file yg “cukup resistan”, keputusan junk juga
akan dilakukan kemudian.

Namun apabila semua ref-file dalam databank tidak cukup kuat untuk mendepak, barulah file yg baru tadi bisa terinstal, bahkan bisa menjadi elemen baru dalam Struktur berfikir. Menjadikannya bentuk baru. Bahkan menjadikannya identitas.

Mekanisme ini tidak mudah begitu saja. Akan selalu ada polemik didalam data-bank karena sedemikian banyaknya data-bank hingga bisa saja suatu saat ada resistansi. Disinilah perlunya alam sadar (bukan bawah sadar).

File baru tersebut tidak hanya diam. Ia akan bergerak. Tergantung dari keputusan alam sadar kita (tentu saja jika tak ada mekanisasi alam bawah sadar dari ref-file yg beresistensi terhadap file baru tadi). Apabila keputusan alam sadar kita memupuknya, maka ia akan semakin besar dan kuat. Apabila tak ada tindakan alam sadar untuk merawatnya, cepat atau lambat file baru
tersebut akan pudar, menguap bahkan bisa hilang sama sekali.

File baru itu bagaikan bibit yg ditaburkan. Ada yg tercecer, hilang tertiup angin, atau dimakan burung. Ada yg jatuh di batu2 yg bertanah tipis, kemudian tumbuh pohon sejenak, kemudian mati. Ada yg jatuh ditanah, namun terhimpit alang2 dan semak belukar, hingga tumbuhnya tak
bisa besar karena terhimpit semak belukar yg lebih kuat. Dan ada yg jatuh keladang, disiram, diberi pupuk, dan dirawat secara teratur.

Pohon ini yg nantinya akan menjadi pohon yg baik, pohon yg produktif, yg memberikan
buahnya pada setiap musim panen. Pohon ini akan tumbuh dikebun, kebun yg terawat oleh petani. Tanpa gangguan alang2 atau semak belukar, karena petani telah membersihkannya.

File baru tidak akan pernah menjadi sebuah identitas tanpa perlakuan yg sama dengan bibit diatas. Tinggal bagaimana kitanya. Di-junk, di-archieve, atau Di-instal – untuk kemudian di setup menjadi Automatic update down load. Tiada paksaan buat pak tani.

Salam
aca


Tidak ada komentar: