Sabtu, 27 Desember 2008

Perjanjian Baru

Dear Polmaners,

Permintaan 5000 orang personil pasukan bersenjata dari kaum Zelot,
salah satu fraksi dari bangsa Israel, mendatangi Yesus dan memintanya
menjadi raja bangsa Israel, telah ditolak oleh Yesus karena tidak
sesuai dengan keinginan Tuhan.

Penolakan ini bukan berarti Yesus menolak untuk dijadikan Mesias
(pembebas). Melainkan tujuan dan tugas daripada Yesus tak lain
adalah sebagai Mesias, pembebas bangsa Israel dari kemusyrikan,
bukan revolusi atau pergantian rezim seperti kudeta militer atau revolusi.

Kekuasaan hanyalah sebuah fasilitas guna tegaknya hukum Taurot,
bukan seperti kaum Zelot yg menjadikannya tujuan.

Karena hukum dan syariat Tuhan tak akan bisa diaplikasikan tanpa adanya fasilitas.

Fasilitas2 itu adalah :
1. Tempat. Hukum Taurot butuh tempat untuk bisa diaplikasikan.
2. Umat. Warga atau manusia yg akan diatur menurut peraturan Taurot.
3. Aparat. Yang menjadi operator atau petugas pelaksana dan pengawas
undang2 Taurot itu sendiri.

Pada masa Daniel, Zakaria, dan Yohanes, masa kejayaan bangsa Israel
yg dibangun Musa telah berlalu, yg diumpamakan sebagai bangsa Israel
yg tadinya bagai pengantin cantik kekasih Allah, telah berbuat zina menjadi wanita
sundal yg membuka aibnya disetiap bukit dan melacurkan diri terhadap bangsa2 lain.

Maksudnya bangsa Israel yg tadinya hanif, integral pengabdiannya hanya
Kepada Allah saja, telah berasimilasi dengan kebudayaan dan norma2 bangsa lain.
Hingga kerajaan Yerussalem dihancurkan oleh Nebukadnezar, nasib Israel
Kembali menjadi umat yg tertindas, tak punya kekuasaan dan tempat untuk
Menegakkan hukum Tuhan.

Pada masa penjajahan Romawi oleh Herodes, beberapa kader yg tetap
Hanif kembali memperjuangkan tegaknya hukum Tuhan. Diantaranya
Yohanes dan Yesus. Yohanes tertangkap dan disalib.

Salib adalah lambang represif dari kerajaan Romawi untuk menyiksa
orang2 yg melakukan gerakan perlawanan. Kemudian Yesus menjadi pemimpin
dan guru bagi murid2nya yg siap memanggul salib (menghadapi represif
penjajahan Romawi).

Saya tidak akan bercerita lebih jauh, apakah Yesus mati ditiang salib seperti
halnya Yohanes, karena bukti sejarah tak pernah konkrete.
Karena akan timbul pro dan kontra dari golongan2 yg sudah menjadi aksioma.

Baiklah, kita tinggalkan itu, kembali kepada sejarah.

Misi Yesus tidak hanya direpresif oleh bangsa Romawi, namun juga ditentang
Para Ahli Taurot dan rahib Yahudi sekuler yg telah berbuat zina.

Dalam sebuah kitab, Yesus berkata kepada para pendeta2 tsb,
”aku datang bukan untuk meniadakan Hukum Taurot,
tetapi kedatanganku adalah untuk menggenapinya”.

Diutusnya Yesus sang Mesias (pembebas) adalah untuk membebaskan
Yerussalem dari cengkraman penjajahan bangsa2 musyrik, Romawi,
Maupun dari fraksi2 keturunan Yaqub yg berbuat zina dgn bangsa2 lain.

Seperti halnya Moses, Yesus menjadi perantara atau utusan Tuhan
Dalam rangka perjanjian antara Tuhan dan bani Israel yg disebut dengan
Kitab Perjanjian Baru.

Dalam sebuah Kitab, Ibrani 8 ayat 6-13 ;
“Tetapi sekarang ia telah mendapatkan pelayanan yg jauh lebih agung,
Karena ia menjadi pengantara dari perjanjian yg lebih mulia, yg didasarkan
Atas janji yg lebih tinggi. Sebab sekiranya perjanjian yg pertama itu tidak
Bercacat, tidak akan dicari lagi tempat yg kedua. Sebab ia menegor mereka
Ketika ia berkata : ‘sesungguhnya akan datang waktunya’, demikian
firman Tuhan, ‘Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Isroil
dan dengan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yg telah Ku-adakan
dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan
mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka
tidak setia dengan PerjanjianKu dan Aku menolak mereka’, demikian
firman Tuhan.’Maka inilah Perjanjian yg Ku adakan dengan kaum Isroil
sesudah waktu itu’, demikianlah firman Tuhan. ‘Aku akan menaruh hukum
Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka,
Maka aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umahKu’.

Polmaners,

Dalam sejarah kontemporer, tidak pernah ada cerita Yerussalem
berhasil dibebaskan oleh Yesus.
Sebagian orang menjelma Yesus menjadi sosok spiritual Allah.
Sebagian lagi menganggap Yesus adalah utusan Tuhan yg gagal.

Namun benarkah itu semua ?

Apakah utusan Tuhan gagal dalam tugas pembebasan ?
Apakah Tuhan ingkar dengan janjinya untuk membayar Yesus dan Pilatus
dengan kekuasaan dan tanah yg dijanjikan ?
Apakah Kerajaan Tuhan urung untuk manggung kembali ?Benarkah nubuah yg disebutkan Yesus dalam kitab diatas tidak terlaksana ?

Kita tinggalkan cerita “batu yg terungkit” (Yesus Kristus atau Isa Rasululloh).
Karena dalam sebuah Kitab, nubuah lainnya menceritakan
“batu penjuru” (Muhammad Rasululloh).”Batu yg dibuang oleh tukang2 telah
menjadi batu penjuru”.

Keduanya dari keturunan Ibrahim atau Abraham, yg membangun
Kerajaan Batu (kerajaan yg kokoh dan kuat).
‘Engkaulah gunung batu-Ku’, yg dimaksud adalah kerajaan Allah.

Tatkala bangsa Israel tidak lagi konsisten dengan perjanjian
Untuk yg kedua kalinya, maka habislah riwayat bangsa Israel
(Al-Qur’an 17:4 , Yeremia 2:13). Maka kebun Allah akan diberikan
Kepada bangsa lain.

Pada waktu kedatangan Muhammad, dunia sudah kondisi zulumat,
Dibawah kekuasaan raja bangsa2 (Romawi dan Persia).
Dalam kondisi itu, lahirlah Muhammad sebagai reinkarnasi dari
sistem mata rantai silih bergantinya kekuasan Tuhan dan Toughut,
untuk menjadi pelopor penegakkan kembali Kerajaan Tuhan dibumi.

Maka bangkitlah Muhammad dan pengikutnya hingga kerajaan
Allah kembali tegak, yg didalam al-Qur’an disebut sebagai DARUSSALAM.
(QS: 10:25)

Pada tahun 624 Masehi, Muhammad hijrah. Bersama pengikutnya,
Muhammad dan pengikutnya melakukan perjanjian dengan Allah dibukit Aqobah
(Bai’ah Aqobah).

(QS Ali Imran : 81) Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian
dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa
kitab dan hukum, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang
membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh
beriman kepadanya dan menolongnya"[209]. Allah berfirman:
"Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?
" Mereka menjawab: "Kami mengakui." Allah berfirman:
"Kalau begitu saksikanlah, dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu."

(QS Al Maidah :70) Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian
dari Bani Israil[432], dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul.
Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa
yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul
itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.

Demikianlah Muhammad menruskan perjuangan pengabdian Integral kepad Allah
(Laa ilaa ha illa Allah), seperti halnya para pendahulunya, meskipun terjadi
penolakan dari sebagian Nasrani terhadap legitimasi Muhammad sebagai
Utusan Tuhan (Rasululloh), seperti halnya dahulu, penolakan sebagian Yahudi
terhadap Yesus sebagai pembebas (Mesiah).

Kelak kemudian Allah akan menepati perjanjiannya, memberikan
utusan2nya Muhammad Rasululloh kemenangan diatas bangsa2 sekuler.


aca

Tidak ada komentar: