Sabtu, 27 Desember 2008

Perjanjian Lama

Dear Polmaners,

Bangsa Israel telah berjanji kepada Tuhan bahwa mereka tak akan
berhianat atas perintahNYA. Melalui perantara Moses, Israel tunduk untuk
memenuhi Perjanian itu. Nubuat Tuhan kepada bangsa Israel adalah
akan diberikannya Tanah yg dijanjikan.

Tuhan bangsa Israel demikian pencemburu, hingga hanya Dia Tuhan,
yg berhak disembah dan dicinta oleh bangsa Israel.

Nubuat Tuhan tak tergenapi pada masa Moses dan Harun, namun
penerusnya Yoshua berhasil mengalahkan Filistin hingga tanah yg dijanjikan
menjadi sebuah kenyataan dengan nama Yerussalem, yg artinya
Negeri yg taat/tunduk. Taat dan tunduk aturan dan larangan Tuhan.

Inilah perjanjian pertama bangsa Israel dengan Tuhan.

700 tahun, hubungan ini bersahaja. Dari Raja2 Yoshua, Daud,
hingga mencapai kejayaan paling tinggi dimasa Khalifah Sulaiman.

Kemudian salah seorang pemimpin fraksi bani Israel - Yerobeam,
mengumpulkan 10 fraksi Bangsa Israel yg sekuler untuk menggulingkan
2 fraksi Israel yg masih Integral dengan konsep Tuhan sebagai Raja.

Disinilah dikatakan bangsa Israel telah berbuat sundal/berzinah.
Arti tersiratnya bangsa Israel telah berselingkuh dengan sesuatu
yg bukan dari Tuhan, yakni konsep dan aturan Berhala atau Toughut.

Toughut atau berhala adalah patung buatan manusia.
Namun esensinya bukanlah Patung batu atau kayu, melainkan patung
tersebut adalah simbol sekularisme. Konsep mendua, dimana bangsa
Israel mulai membuat tatanan dan aturan diluar konsep Integral
Tuhan sebagai undang2.

Toughut, berhala atau patung, adalah produk zaman yg dibuat manusia
untuk mengatur manusia sendiri berdasarkan demokrasi dan konsensus.
Undang2 dan tatanan atau aturan yg dibuat manusia berdasarkan hasil
kesepakatan pemikiran manusia.

Aturan Tuhan hanya tinggal cerita, karena tak lagi dijadikan azas tatanan.
Sosok Tuhan sirna, hanya tinggal sosok ghaib yg bersemayam di angkasa.
Dan ajaran Tuhan hanya menjadi sebuah kepercayaan dan keyakinan.
Inilah saat dimana bangsa Israel disebut ‘berbuat kerusakan’ (yg pertama).

Tuhan menghukumnya dengan diutusnya Nebukatnezar, sebuah bangsa
yg menyerang dan menghancurkan kerajaan Yerusalem, kerajaan yg pernah
menjadi Kerajaan Tuhan.

Kehancuran ini menyebabkan para pembawa misi Tuhan bergerilya
dikarenakan giliran manggungya telah habis. Hingga panggung dunia
diisi dan digantikan oleh para Raja2 pembawa misi sekuler, Nebukadnezar,
Koresh, Alexander, dan Herodes selama kurang lebih 700 tahun.

Para pengabdi Integral yg menjadikan Tuhan sebagai orientasi tatanan
masyarakat tetap melakukan pergerakan.
Namun karena tak punya kuasa, Daniel, Zakaria, Yohanes melakukan
upaya pergerakannya secara diam2/sembunyi2.

Baru pada masa Yesus, pergerakan perlawanan menjadi militan.
Yesus, salah seorang keturunan Abraham dari Ishak, menjadi perantara
Tuhan seperti halnya Moses di Perjanjian Lama, untuk sebuah perjanjian
kedua kalinya menuju kebangkitan Yerussalem II, ditanah yg sama, tanah yg dijanjikan.
Perjanjian Baru antara bangsa Israel dengan Tuhan untuk kembali Integral.


aca

Tidak ada komentar: