Jumat, 30 Januari 2009

Perjanjian Baru yg baru (920)

Dear Bloggers,


Sebelum baca ini, ada baiknya membuka referensi postingan Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, dan Perjanjian Aqobah di postingan 2008. Kalau sudah, kita bisa melanjutkan ke bab ini. Perjanjian Baru yg baru.


Ada seorang teman menanyakan apakah Perjanjian Baru atau Alkitab yg bnisa kita dapat di Gramedia adalah Injil yg asli yg dimaksud oleh Al-Qur’an? Apakah kita bisa mengutip Perjanjian Baru sebagai referensi?


Baiklah, mari kita menengok sejarah yg terkenal, yakni sejarahnya Constantine, seorang Kaisar Rhoma yg legendaris. Kenapa ia menjadi legenda? Karena ia telah membuat suatu peristiwa yg terkenal, peristiwa Nicea di tahun 325 atau Concili Nicea 325. Pada saat itu terjadi musyawarah besar2an antara para Ahli Kitab dari berbagai kalangan di Rhoma. Tujuannya adalah Konvergensi (penyatuan atau penggabungan). Istilah lainnya adalah Sinkretisme. Konvergensi atai Sinkretisme ini adalah dalam rangka mengakomodir berbagai kalangan.


Pada saat itu ada berbagai kalangan yg timbul, kalangan2 dari ajaran Jesus (Nabi Isa) yg sudah berpecah belah menjadi berbagai golongan dengan jumlah Injil2nya yg berbagai macam (mencapai ratusan versi), dan kalangan pagan (sisa zoroaster dan kaum klenik-mistics penyembah dewa matahari). Disebabkan sudah ratusan tahun jaraknya dari kelahiran Jesus (dalam sejarah Kontemporer) hanya 325 tahun – dugaan kami lebih dari 1000 tahun, Kalangan ajaran Jesus pun berbagai macam ragamnya. Ya seperti ajaran Muhammad yg sekarang, warnanya seperti pelangi.


Ada yg melankolis (moderat nyantai), ada yg ke-pagan2an alias campur sama ajaran klenik, ada yg campur dengan adat dan budaya setempat. Namun ada juga kaum Esenes yg pejuang yg memahami ajaran Jesus murni sebagai sebuah ajaran untuk menegakkan hukum, bukan agama. Kaum Esenes inilah yg kemudian di-kejar2 oleh Rhoma dan di basmi. Kalangan lain yg moderat tidak dibasmi kaena tidak membahayakan keberadaan keKaisaran Rhoma.


Constantine seorang jenius dalam bidang politik. Ia tahu benar bahwa golongan2 yg bermacam2 ini mesti di akimodir, karen saat itu sudah mulai banyak gerakan2 pemberointakan yg merongrong Rhoma dengan azas ajaran Jesus. Kemudian ia membuat sebuah Musyawarah besar2an yg melibatkan banyak pemuka agama (sebuah sumber menyebutkan jumlah 400 orang Ahli agama). Mereka berkumpul untuk merumuskan sebuah Konsensus kepercayaan, Injil mana dari ratusan Injil yg seharusnya menjadi acuan dan merumuskan sebuah kebenaran baru yg bisa diterima bagi semua. Tentunya sebelum consili/musyawarah, ia telah mengatur segalanya agar hasil dari Musyawarah menguntungkan kekaisaran Rhoma.


Akhirnya, entah bagaimana, disyahkannya sebuah injil resmi kekaisaran Rhoma. Namun seskipun Injil resmi, tetap mengandung beberapa versi (Markus, Mathius, Lukas, Yohanes, Petrus, Yudas). Kesemua Injil itu sepertinya sejalan, yakni merujuk kepada Jesus sebagai manusia extra ordinari, bukan manusia biasa, anak Tuhan dalam arti jasad (anak darah dan daging). Ayat2nya sedikit ada yg dibelokan, namun tidak semua.


Disinilah kejeniusan Constantine karena pembelokannya hanya pada ayat2 yg kritis yakni ayat2 perjuangan maupun hukum. Semua ajaran yg menyangkut ayat2 hukum dan perjuangan berhasil ditiadakan, dan semua ayat2 Jesus sebagai manusia sakti dibiarkan, karena dianggap justru menguntungkan, menjauhkan orang dari pengertian hukum dan membuat orang berorientasi kepada aliansi moderat. Padahal, ayat2 Jesus sebagai manusia sakti adalah ayat2 perumpamaan.


Demikian juga dengan keberhasilannya menggabungkannya dengan kaum pagan. Tgl 25 dijadikan hari raya besar Rhoma, hari Natal (kelahiran). Bagi kaum ajaran Jesus, ditetapkan sebagai hari kelahiran Jesus. Sedangkan orang pagan sendir sudah mengetahui bahwa tgl 25 adalah kelahiran Dewa Mythras, anak dewa matahari. Sehingga timbul sebuah animo dikalangan pagan bahwa Jesus itu sendiri adalah anak Dewa matahari. Jika anda lihat lukisan Jesus di salib, anda akan melihat ada gambar matahari besar dibelakangnya. Inilah keberhasilan Sinkretisme itu dalam bentuk seni lukis.


Setelah Musyawarah besar itu, Jesus resmi menjadi Tuhan, bahkan titisan dari Tuhan itu sendiri dalam bentuk darah dan daging, sedangkan ajaran Jesus dari aliran lain yg tidak setuju dengan injil yg diresmikan Kerajaan menjadi gerombolan yg diberantas.


Bloggers, anda bisa tanyakan kepada Pendeta senior tentang Concili Nicea. Sebuah sejarah kelahiran Injil yg sekarang dan kelahiran Jesus sebagai Tuhan. Namun yg paling jelas menjadi catatan adalah bagaimana seorang manusia bisa membelokan sebuah ajaran yg tadinya mengancam keberadaan kekaisaran menjadi ajaran resmi Kerajaan. Pendeta manapun pasti menjawabnya dengan ter-gagap2. Saya sudah membuktikannya.


Bagaimana dengan ayat2 perumpamaan. Jawabnya Allah selalu memeliharanya. Demikianlah Allah memelihara kalimatnya. Nur atau cahaya Allah senantiasa di upayakan redup oleh mereka, tetapi Allah senantiasa menjaganya sampai kepada utusan yg berikutnya yakni Muhammad.


(QS 61:8) Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya."


Tetapi Allah menjaganya, memeilharanya, dan menyempurnakannya melalu ayat2 perumpamaan. Tidak semua bisa mengerti ayat2 perumpamaan yg ada dalam Alkitab (yg seperti kita lihat di Gramedia) karena Jika mereka mengerti, niscaya Alkitab akan mereka punahkan. Contantin dan para Ahli agama (dulu maupun sekarang) tidak akan pernah mengerti. Ia menganggap ayat itu tak membahayakan kekaisaran.


Bani Kedar, dapat mengerti ayat2 perumpamaan didalam Alkitab itu hingga Pendeta Bakhira dan Pendeta Waraqah bin Naufal (paman dari isterinya Khadijah) mengajarkan Muhammad perihal ayat2 itu. Inilah yg menyebabkan Muhammad dianggap oleh orang Nasrani sebagai agama Nasrani yg menyimpang (sekte yg menyimpang).


Demikianlah cara Allah memelihara cahayaNya.

(QS 24:35) Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya)nya, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.


Salam
aca

halusinasi neraka masyarakat Jahiliah (919)

Dear Bloggers,


Seperti biasa Ser-da Syaiful, seorang intel kepolisian yg kerap datang k kantor kami, datang berkunjung. Dia suka ngobrol2 santai yg biasanya ujung2nya kalo pulang kita kasih amplop. Teman2 sekantor agak kurang respek, “Ngapain pak, koq polisi pake suka di amplopin, dia khan dah dapat gaji dari polsek”. Memang benar, tapi coba periksa tulisan saya berikut ini. Selain gak seberapa seech,, cuman cepek, polisi bagian intel punya nasib yg cukup miris.


Citra buruk polisi sudah begitu melekat di masyarakat, terutama urusan lantas (lalu-lintas). Ini lain saudara. Lantas adalah divisi paling cemen dari satuan polisi di Indo dibanding intel. Jika anda nonton buser, itu hanya bagian yg terekam. Bagian tak terekamnya sungguh tragis. Melalui polisi2 yg suka pada datang ke tempat kami, cerita penyergapan lebih menakutkan daripada film2 detektif.


Kemarin saja kawannya Intel Syaiful ada yg terbunuh oleh penjahat. Saya menanyakan bagaimana hukuman penjahat pembunuh polisi. Dia bilang kena 3 tahun (menurut saya ini luar biasa singkat), itupun belum potong tahanan. Saya jelasin ke Intel Syaiful bahwa kalau di LN (Amrik), pembunuh polisi kena hukuman seumur hidup. Itulah salah satu instrumen hukum sana melindung aparatnya.


Cerita Syaiful pun berlanjut dengan gaji dan mirisnya nasib seorang polisis intel yg sama sekali berbeda dengan polantas. Pol-intel sering bersabung nyawa, sering terlibat baku tembak, belum lagi resiko terbunuh saat penyamaran untuk kasus2 narkoba. Bentrok dengan demo mahasiswa, atawa bentrok dengan demo2 kaum gamis putih dan aksi anarkisnya.


Saya bukan mengagungkan hukum di Amrik sana, tapi sungguh saya melecehkan hukum disini, yg tak bisa melindungi aparat penegak hukumnya. Penjahat pembunuh polisi hanya di hukum 3 tahun (yg setelah potong tahan bisa kurang dari 1 ½ tahun kalau dia punya uang). Mahasiswa yg luka menjadi berita heboh, pers menggambarkannya bagai seorang anak lugu yg teraniaya polisi, sedang bentrok dengan masa gamis putih lebih parah lagi, bukan hanya pers, polisi mundur teratur dari amuk masa dan garangnya kaum mainstream.


Hari ini, jenggot lebih ditakuti dari pada pistol.
Sorban lebih berwibawa daripada pangkat.
Dan gamis putih lebih ditakuti daripada seragam aparat.


Ini bukan saja karena aparatnya yg bobrok, tetapi masyarakatnya juga sudah terlalu bodoh. Inilah yg dinamakan masyarakat Jahiliah. Jahiliah artinya bodoh. Tunduknya kepada para Ahli Kitab dan Ahli agama, bukan kepada Ahli Hukum. Masyarakatnya membentuk sebuah Dewan, Dewan yg merumuskan hukum. Hukum itu adalah hukum yg melecehkan aparat penegaknya, membela para perumus Fatwa.


Sungguh aneh hukum agama, sebuah kesalahan bukan mendapat sangsi hukum, melainkan hanya menjadi catatan dosa. Catatan itu hanya akan mendapat hukuman di sono, dan di sono. Di bakar, disate, disetrika pake setrika segede mobil, dan gambaran2 halusinasi lainnya. Seolah halusinasi bisa membuat orang takut dan mengurungkan niat jahatnya.


Sungguh, demi Yg menciptakan langit dan bumi, tidak demikian. Kalau kata abege, dosa gak bejendol. Halusinasi tidak membuat semua orang takut. Hanya beberapa saja, yakni bagi yg percaya. Bagi yg lain, ada yg ½ percaya, 1/3 percaya, atau 1/1000 percaya. Halusinasi neraka tak dapat memberikan solusi untuk memerangi kejahatan. Hukum yg tegas yg dapat menekan angka itu dan mengatur hidup manusia dibumi.


Salam
aca

Kamis, 29 Januari 2009

Berkah Melimpah dari Prostitusi (917)

Dear Bloggers,

Apakah berkah itu?
Ada yg bilang berkah, berkat, barokah, dsb. Akar katanya sama, yg di kepala orang banyak artinya adalah kemurahan rejeki, berkah yg melimpah, seperti kemakmuran gemahripah loh jinawi, makmur sentausa. Kurang lebih begitu.

Saya hendak mengoreksi.
Kalau memang berkah adalah kemakmuran yg melimpah, lantas siapa yg memberikan berkah ini? Tuhan?! Kepada siapa Dia memberikan berkahnya? Kepada siapa sajakah ?

Ber-kali2 ber-ulang2 orang terjebak kedalam kesadaran materialis kebendaan. Berkah di identikan dengan kelimpahan sesutau yg sifatnya material. “Berkah, suatu kelapangan rejeki dari yang di atas”, kata mereka. Coba aja di setiap wawancara artis,.,. mereka kerap menyelipkan kata2 ‘yang diatas’ pada setiap wawancaranya, atau kata2 ‘berkah’ pada setiap aktifitasnya sekalipun pamer urat (baca: aurot).

Gong Xi Fa Chai,,.. semoga ditahun ini mendapat berkah yg melimpah. Kira2 gitu Greeting di SCTVnya.

Apa benar Tuhan lagi sayang jika kita kebanjiran rejeki ?!
Apa benar Tuhan lagi sebel jika kita kekurangan ?!
Benarkah orang kaya dapat berkah orang miskin tidak ?!

Kalau begitu, apa arti kata berkah ?

Seandainya berkah adalah kelapangan rejeki, berarti anda sama dengan Developer kami yg menganggap Rumah makan Gado2 kami di Cikarang sekarang ini lagi banyak dapat berkah, lantaran kiri kanannya buka Karaoke, Spa, dan massage alias prostitusi terselubung. Mereka setelah selesai SPA suka makan di Rumah Makan kami. Business kami bukan business haram, tapi lucu jadinya ,,,.. ternyata business maksiat tetangga bisa membawa berkah (kalau berkah diartikan kelimpahan rizki).

Kebalikannya lebih aneh lagi. Beberapa tahun yg lalu, ada tetangga kami Pak Khalawani berniat menggerebeg tetangga baru yg dicurigai tidak menikah alias kumpul kebo alias zinah. “Kenapa digerebeg pak “? “Ooo sebabnya karena mereka kumpul kebo, tidak menikah, berzinah. Kalau berzinah seperti ini kita harus waspada, 40 rumah ke kanan, 40 rumah kekiri, semuanya akan ketimpa sial, jauh dari berkah ..!”. Tiba2 ada tetangga yg ikutan rembukan yg kebetulan rumahnya bersebelahan ikut bersuara,”Oh, pantas ! Kemarin business saya gagal terus, ini rupanya biang keroknya”.

Kalau berkah bukan kemakmuran, lantas apa artinya ?

Salam
aca

Minggu, 25 Januari 2009

Life begin at fourty (916)

Dear Bloggers,

Kedengarannya meng-ada2, tapi kalau dianalisa tidak, ini bukan meng-ada2.
Banyak hal yg berbeda ketika menjelang/ setelah umur 40 tahun.
Dimulai dari sudut pandang kesehatan jasmani, kantong, dan ruhani.

Dari jasmani kebanyakan umur 40 sudah saatnya mulai menjaga makanan. Ini sangat ironis. Di saat kita punya cukup uang di kantong, justru saatnya mulai ngerem jenis makanan2 tertentu dan ukuran tangki rasanya menciut. Nafsu makan kita saat 20 an jauh dibanding 40 an.

Urusan kantong,umumnya 40 an udah punya banyak jalur (referensi). Kalau seseorang bangkrut di usia 30 an, biasanya bisa recovery menjelang 40. Sedangkan seandainya pasca 40 an dia sempat ‘jatuh’, biasanya juga gak terlalu sukar untuk bisa mencari pekerjaan atau business yg digelutinya (asal jatuhnya jangan keras2 amat sampe ‘mejret’).

Untuk urusan ruhani juga begitu. Nafsu 3 TA yg kita miliki (Wanita, Harta, Tahta) ter-gradasi. Awal akhil balik hormon begitu tingginya. Ketertarikan terhadap lawan jenis begitu besarnya. Pasca 40 bukannya hilang, namun leher gak pegel lagi jalan di mall (lantaran muternya kepala udah gak 180 derajat lagi kalo ada yg ‘lucu’ lewat). Saya istilahkan dengan NAFSU BINATANG.

Urusan Harta dan Tahta (baca : business dan karier) mencapai peaknya (puncak) pada 40an. Ada beberapa yg peaknya pra ada yg pasca. Tapi dirata2 ya segitu, 40 an. Inilah nafsu yg hanya ada pada binatang berdiri. Yg melata dan terbang tak punya keinginan menumpuk makanan buat dirinya sebanyak2nya sampai busuk. Atau menumpuk bekal buat klan dan keluarganya sampai beberapa keturunan. Nafsu ini hanya dimiliki oleh binatang berdiri. Apalagi dalam urusan tahta dan kejayaan klan / golongan, cuma yg berdiri yg punya gelora ini. Perkelahian kelompok (tawuran) untuk memperebutkan pasangan biasa terjadi pada ras lain, namun pada ras berdiri, motivnya bukan lagi pasangan saja, melainkan kebanggaan (hooligan) dan “tumpukan makanan dengan target tak terhingga”. Saya istilahkan ini dengan NAFSU BERDIRI.

Bloggers,.,, biasanya pasca 40, ada sebuah dorongan naluriah lain yg ada pada kita. Sebuah dorongan untuk membangun, bukan merusak. Namanya NAFSU MALAIKAT. Sebuah dorongan naluriah dari siapapun untuk menempatkan sesuatu (apapun itu), membangun sesuatu, secara sistematis dan konsisten, tertata dan bekerja dengan baik dan benar sesuai dengan proporsinya. Tidak lebih tidak kurang. Tidak kekiri tidak kekanan. Semuanya Balance. Tidak terlalu panas tidak terlalu dingin. Tidak terlalu kaya tidak miskin. Semuanya setimbang. Naluri kita mendorong kepada kesetimbangan itu. Seperti kesetimbangan alam kesadaran pra dan pasca 40.

Sampai sini saya kira semua orang setuju. Bahwa setiap segala sesutau mesti ditata dan diatur sesuai fungsi tugas dan porsinya. Namun tidak semua yg setuju sama pendapatnya ketika ditanya bagaiman caranya mengatur NAFSU MALAIKAT ini. Apa patokannya? Apa yg menjadi dasarnya?

Sangatlah aneh ketika semua orang urung rembuk mengemukakan pemikirannya atas pengaturan segala sesuatu. Seolah segala sesuatu bisa dipikirkan menurut pertimbangannya. Padahal, bisa jadi pertimbangan2nya itu masih campur dengan NAFSU BERDIRInya.

Satu contoh saja CALEG. Apakah orang2 yg mengeluarkan uang banyak untuk gambar dirinya dipajang dijalan2 dan orang2 yg berpromosi untuk memilihnya sebagai pemimpin adalah orang2 yg sudah bersih dari NAFSU BERDIRI nya ?! Apakah mereka tak mengharapkan uang kembali modal?! Darimana mereka bisa kembali modalnya?!
Benarkah mereka menghamburkan uang untuk promosi tanpa mengharap kembali?! Benarkah mereka hanya ingin membangun dan menata tanpa ada campuran dari NAFSU BERDIRI?!

Saya tidak bermaksud 30 an belum memasuki tahap itu, seperti juga saya gak yakin semua yg 50an sudah melewati tahapan itu. Namun antara usia itu (30-an dan 50-an), ada turning point, titik balik buat semua urusan, baik jasmani, kantong, maupun ruhani.

Jika kesadaran gak berubah, masih pada NAFSU BINATANG, itu namanya kita masih anak2.
Jika kesadaran sudah menjadi NAFSU BERDIRI, itu namanya remaja.
Jika kesadaran sudah pada NAFSU MALAIKAT, itu namanya dewasa.
Sedangkan jika kesadaran masih NAFSU BERDIRI pada usia dewasa, itu namanya orang mati.


Salam

aca

Sabtu, 24 Januari 2009

jilbab sexy (915)

Dear Bloggers,

Asli, saya rasa bukan saya doang yg akhir2 ini melihat sebuah kejanggalan. Aneh rasanya. Saya kurang tahu, jumlah yg pakai jilbab lebih banyak atau lebih sedikit saat sekarang dibanding dulu. Tapi yg jelas sekarang agak rada aneh ya,.,. Apa perasaan saya doang atau gak yach.... Jilbab sekarang, lebih trendi, bahkan lebih sexy.

Coba saja anda perhatikan,.,, he3... jangan terlalu serius meratiinnya,., bisa2 digampar suaminya (atau dijewer isteri kita). Urusan atas sich OK, tertutup. Tapi bagian pinggul dan bahu nyiplak. Bahkan saya sering ,, sering banget liat yg sexy. Belum lagi warnanya yg rada pink dan menyala. Secara normal, kayaknya malah menarik mata laki2 yg melihatnya dech.

Apalagi kalau abege (bukan abege perumpamaan loh,,he3...), pake apa tuch namanya,., korset apa manset apa set set gitu dech,,.. Itu tuch,., yg kayak kaos nutupin ditangan. Jadinya abege tetep bisa terbungkus tapi tetep bisa pake kaus ketat. Coba dech polmaners perhatikan (eee,,, kayaknya sich udah pada merhatikan tapi gak berani nyampaikan ajah,,,he3... kalau gak merhatikan anda gak normal),., bagian dada yg pakai jilbab, udah gak gombrong2 lagi. Sekarang semuanya udah berbentuk. Jangan kan abege atau ibu2 muda yg masih ok penampilannya, mamah dede aja kmarin di tivi keliatan. Saking aja umur segitu,., kalau lebih muda mungkin saya manteng di acara itu meskipun isinya kebanyakan cuman curhat desperate wifes (istri2 tertekan) atas suami.

Bloggers, melihat fenomena ini, saya gak yakin yg berjilbab mengerti arti ditutupnya kepala mereka. Lebih ekstreem lagi ,,, tidak semua yg kepalanya ditutup adalah orang yg mengerti kenapa mesti ditutup. Mau lebih ekstreem lagi ?!
Hari ini, kepala di tutup bukan jaminan mutu.

Salam

aca

Deferensial sebuah pohon (914)

Dear Bloggers,

Kita sudah tahu bahwa hooligans mencintai sesuatu tanpa ada dasar yg jelas. Apakah kecintaanya berdasarkan persamaan warna kulit, persamaan kedaerahan, persamaan golongan, atau persamaan kepentingan. Kesemuanya menjadi suatu bentuk kecintaan dan kebanggaan yg tiada berdasar sama sekali. Itulah yg terjadi dengan hooligan.

Saya punya kata ganti untuk hooligan ini. Kata ganti itu namanya MUSYRIK. Kenapa musyrik? Karena inilah yg menjadi akar dari segala sesuatu yg datang dari bumi, datang dari manusa, non-langit. Kecintaan atas dasar persamaan fisik, persamaan daerah tadi.

Kesemuanya ini menjadikan club bola ber-golongan2, berbagai ragam macamnya, seperti motor yg memiliki berbagai aliran. Seperti halnya DIN yg telah terpecah belah manjadi berbagai macam agama, aliran, golongan dan sekte2 kecil. Reaksi ini seperti reaksi perpecahan pada sebuah inti Atom (FISI). Reaksi ini berantai seperti halnya sebuah pohon.

Dari akar yg menghunjam, tumbuh ke angkasa dengan sebuah batang tunggal yg tiada berpecah sedikitpun. Akar2 yg berpecah ini adalah kumpulan komunitas yg berasal dari satu biji, bergerak perlahan tapi pasti, tumbuh dibawah tanah, tidak kelihatan. Kemudian tiba2 saja ia tumbuh ke permukaan tanah dengan sebuah batang yg kecil. Inilah dimana saatnya sebuah DIN memiliki tempat, tanah, dan mulai menunjukkan tunasnya. Saat dimana DIN muncul kepermukaan.


Batang itu terus menjulur keangkasa, berkembang, besar dan juga tinggi. Batang itu tetap lurus untuk beberapa waktu lamanya, tidak berpecah belah, tetap satu, semakin dan semakin besar. Cabangnya tidak berkembang kesana kemari, melainkan hanya menjadi pelengkap tugas dan fungsi2 dari pada pohon. Sampai kemudian pada suatu masa, ia mulai berpecah menjadi beberapa batang. Beberapa cabang, ranting, dst, dst. Hingga akhirnya pohon tua itu pun mati.

Apakah pohon itu akan punah?
Jawabnya tentu saja tidak. Regenerasi pohon itu akan diteruskan oleh bijinya. Tidak semua biji akan tumbuh menjadi tunas baru, namun setiap tunas akan menedevelop sebuah komunitas dibawah permukaan tanah, yg pada gilirannya akan muncul dipermukaan.

Bloggers,

Reaksi perpecahan ini adalah sebuah proses alami, wajar dalam Sunatulloh Penciptaan. Selalu saja bercabang dan beranting, apapun itu, dari mulai bola sampai kepada masalah DIN. Semuanya ter-DEFERENSIAL, terkotak2 dalam margin. Ini adalah sebuah bagian yg alamiah, seperti halnya bercabangnya pohon.

Yang menjadi pertanyaan, apakah memang alam akan tetap demikian?
Apakah proses FISI ini akan terus berlanjut manjadi pecahan yg lebih kecil dan rumit?

Jawabnya adalah sama seperti kasus batang pohon. Proses FISI ini tidak dapat digantikan dengan sebuah proses FUSI atau penyatuan (Proses menyatunya beberapa atom Hidroen menjadi Helium). Proses ini akan diakhiri dengan kematian pohon itu sendiri jika sudah masanya. Pohon yg baru lagi akan tumbuh. Tumbuh dari biji2 yg telah dihasilkan. Tumbuh dari satu biji baru dari pohon yg lama.

Begitulah sebuah proses alamiah, proses Sunatuloh yg ada pada proses regenerasi pohon. Sebuah pelajaran yg terjadi pada alam, yg juga terjadi pada alam sosial, bagi mereka yg berfikir.

Asy-Suura (42:13)

Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang DIN, apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah DIN, dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik DIN yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada DIN itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (DIN)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).


Salam

aca

The Hooligans (913)

Dear Bloggers,

Hooligan atau hooligans, bukan nama binatang atau makanan. Ia mirip seperti iman, padahal bukan. Hooligan adalah jebakan yg tidak disadarai. Saya akan jabarkan.

MANCHASTER UNITED, adalah sebauh nama club yg terkenal, exclusive, dan wah. Pemainnya bukan hanya ada Beckham, tapi Santi dan yg lainnya juga ngumpul disitu. Seperti sekumpulan pasukan tempur yg luar biasa. Saya gak terlalu gandrung bola, tapi menurut pengamatan awam saya, inilah dream team, club yg isinya para pemain yg kompeten pada tugas2nya termasuk managernya yg handal. Dari segi pertahanan, penyerangan, strategi dan managemen club, dan lain sebagainya, wuiihh.... seperti sempurna. Saya bukan fans berat MU, tapi club ini kayaknya OK.

Kemudian saya bertemu temannya adik saya yg masih ABG, orang Belanda yg sedang liburan kesini. Kita ngobrol kesana-kemari, sampai akhirnya ngobrolin bola. Dan tiba2 saja saya begitu tercengang dengan ceritanya tentang AJAX. Dia AJAX minded. Bukan hanya minded, tapi AJAX abiz ! Dia sampai keluarkan Dompetnya bermotif bendera AJAX. Dia keluarkan karta namanya, dibawah kartu namanya ada tulisan AJAX hooligans. Bahkan dia bilang teman2nya yg lain sudah punya tatoo di lengan kiri sebagai bukti kecintaannya terhadap AJAX.

Melihat cara bicaranya yg meletup-letup tentang AJAX, akhirnya bahasa Inggrisnya udah kecampur2 sama bahasa Belanda. Bukan itu saja campurannya, yg bikin ribet campuran emosinya. Akhirnya saya melihat sebuah keyakinan yg membabi buta. Kecintaan yg luar biasa tehadap club bolanya. Ia mengatakan rela tawuran, bentrok dengan polisi, atau huru-hara yg menggairahkan untuk AJAX.

Inilah yg disebut hooligans. Kebanggaan atas clubnya. Kebanggaan atas merknya. Dasar kecintaannya aneh, gak jelas, dan memang tidak bisa dianalisa secara objektif. Pokoknya dia begitu cinta dengan clubnya itu. Dia bersedih hati jika clubnya kalah. Dia girang luar biasa jika clubnya menang.

Contoh lain adalah hooligans PERSIB. Dulu Waktu es-em-a(u) saya nonton bola langsung di stadion antar PSMS MEDAN (bukan PMS lohh...he3..) melawan PERSIB. Saat itu PERSIB kalah. Kemudian disebelah kami ada yg teriak,,”HIDUP MEDAN, MAMPUS LO PERSIB !!”. Tiba2 saja sebelahnya teriak “NAON SIAAAH ...!!! AING PERSIB,, REK NAON SIAH ...!!!”.,., (Gedubrag...),.,, pertempuran mulut berubah menjadi gaplok2an. Saya dan teman2 berlari menghinda menjauhi keributan.

Menurut pengamatan saya, hooligans itu sangat aneh. Begitu cintanya mereka terhadap club bolanya. Dasar kecintaannya biasanya satu daerah, satu bangsa. Tapi tidak selalu demikian. Miss, banyak orang Indo seperti saya, yg lebih suka MU ketimbang PSSI.

Naah,,, Bloggers,,, hooligan itu ternyata menjadi sebuah kosa kata baru, yg tadinya hanya untuk pecinta club bola terhadap clubnya secara luara biasa, penuh kebanggaaan bahkan sampai rela berkorban, menjadi sebuah kata yg bisa diaplikasikan ke hal2 lain diluar bola.

Satu contoh yg paling aneh di pecinta motor. Hooligan Harley Davidson. Polmaners, Harley adalah motor yg sangat tidak reliable. Motornya berat, mesinnya getar, dibelokinnya susah, gak bisa rebah, mesinnya panasnya luar biasa (sampai pangkal paha dalam perlu celana kulit tambahan untuk riding jarak jauh), dan harganya selangit. Kalau anda pernah merasakan naik kendaraan roda tiga (bajaj), getarannya gak ada apa2nya dibanding Harley.

Tapi anehnya bloggers,,, orang kaya yg kepingin naik Harley buanyak banget. Mereka sangat bangga dengan Harleynya. Kalau lagi ngumpul di cafe2 mahal spt di Cofee Bean PI, wuah.. cintanya terhadap Harley luar biasa. Dalam hati saya, koq bisa ya mereka suka dengan motor yg sangat tidak reliable. Kenapa ?! jawabnya adalah HOOLIGAN. Harley sangat ngena di kalangan orang berduit yg menempatkan dirinya pada keangkuhan motor besar, gelegar suara knalpot yg berwibawa dan menyeramkan, dan pas dengan identitas sebagai orang kaya berjiwa muda. Itu pandangan saya (bisa jadi pandangan ini karena dengki gak punya Harley..he3..).

Baiklah, diluar itu semua, apa sich yg menyebabkan kita hooligan atas sesuatu? Kenapa kita bisa begitu bangga dengan PERSIB, dengan HARLEY, dengan MU, atau dengan POLMAN (..ssstt ,., jangan salah,,.. ini juga bisa jadi hooligan loh ...).

Sampai hari ini, saya belum tahu jawabannya. Kenapa koq pemakai ROLEX gak pernah mau ganti dengan arloji merk lain. Atau juga RADO, sangat jarang pemakai RADO berganti merk lain. Demikian juga SWATCH. Ada juga sich, mualaf SWATCH, pemakai arloji RADO yg ganti arlojinya dengan SWATCH. Tapi intensitasnya seperti penggemar PERSIB yg pindah ke PSMS.

Yang saya tahu, dasar hooligannya semua gak ada yg jelas. Gak ada yg masuk akal. Gak ada yg didasari atas sesuatu yg berdasar, fundamental, ilmiah. Hooligans, bisa anda temui dalam bermacam2 bentuk. Biasanya anda sulit melihatnya pada diri anda, tapi ketika ada pada orang sangat mudah. Hooligan bola, hooligan motor, hooligan bangsa, hooligan ras, hooligan kedaerahan (suku), hooligan alumni, hooligan jurusan, hooligan partai, hooligan imam, holigaan sekte, hooligan wali, dsb..dsb.., termasuk juga hooligan arloji alias hooligan kepercayaan. Belum tentu kita beragama karena dasar yg membuat kita faham dan yakin. Karena bisa jadi kita beryakin-ria membabi buta tanpa sebab, tanpa dasar terhadap agama yg kita yakini, tapi hanya karena hooligan terhadap agama itu. Mangga dipertimbangkan. Gak mau dipertimbangkan juga mangga.



Salam

aca

Jumat, 23 Januari 2009

Pendidikan materialis untuk anak (912)

Dear Bloggers,

Tidak ada orang tua yg menginginkan anaknya tidak bahagia.
Semua orang tua menginginkan anaknya mendapatkan yg terbaik.
Apapun itu.

Orang tua menginginkan kita menjadi anak laki yg kuat, anak wanita yg cantik, sekolah yg tinggi, berprestasi di sekolahnya, menjadi pintar, agar bisa berprestasi ditempatnya bekerja, menjadi profesional yg berhasil atau menjadi pengusaha sukses.

Itulah gambaran umum cita2 orang tua dari dulu hingga sekarang. Cita2 akan kesuksesan, kejayaan, keberhasilan dunia, se-sukses2nya, se-tinggi2nya, se-makmur2nya. Masih terngiang selalu dikuping kita, “Gantungkanlah cita2mu setinggi langit”.

Bloggers,
Dapat anda bayangkan besarnya nanti, seorang anak kecil yg masih murni ditiupkan ‘ruh’ motivasi dan idealisme kecintaan terhadap materi, ambisi glory, dan cita2 pendakian puncak kesuksessan yg tinggi yg tiada henti. Kita sebagai orang tua, telah menjadi motivator terhadap anak kita, menanamkannya motiv2 itu, beribu2 motiv.

Segala motiv selalu berkaitan dengan kemaslahatan dan kemakmuran bagi dirinya, seolah kemakmuran adalah satu2nya kesejahteraan. Kita sebagai orang tua, secara tak sengaja, telah membentuk anak2 kita menjadi manusia pengejar kemakmuran semata.

Beberapa orang tua membisikkan juga “.... berguna bagi nusa, bangsa, dan agama”, tapi... kebanyakan itu adalah komplimen. Yg terpenting adalah buat dirinya sendiri dulu. Kenyataannya kita semua meletakkan prestasi pelajaran sekolah sebagai sebuah ultimatum – sedang pembentukan karakter sebagai alternatif. Masalah berbakti dan mengabdi, baru bisa lancar kalau kepentingan dirinya terselesaikan terlebih dahulu.

Belum lagi jika orangtua bertemu dengan orang tua saling bertanya. Saya pernah ikutan arisan ibu2 (waktu saya jadi ketua er-te, hiks), ”jeung... ana’e sekolah nangendi...?”. “Si anu gawe nang ngendi?”. “eee..alaaa... kalo anak ku yg pertama calon dokter lhoo...”, ucap sang ibu dengan suara agak lantang di arisan ibu2”. “Ooo kalo anakku kerja di Nyu yok”. Sedang dipojokan lainnya, Ibu soska yg anaknya tidak kuliah tak sanggup mengangkat muka, hanya bisa diam ngobrol setengah berbisik kepada ibu2 lain yg ekonominya ngepas juga. Masing2 ibu2 itu saling mengelompok. Polmaners, anda tahu dasar kelompok mereka? kemampuan ekonomi! Ruarrr biasa! Padahal mereka satu kompleks! Inilah kenyataan hari ini. Apapun itu, selalu dinilai dari ‘emas dan perak’ yg mereka miliki.

Hari ini, orang tak sadar, kemakmuran menjadi kemuliaan. Tetangga kami seorang Jendral dengan rumah 2000 m2 tingkat tiga dengan mobil 10 menjadi model manusia yg dicita2kan para tetangga untuk membentuk anak2nya. Apapun kata sang jenderal, selalu menjadi bijak. Siapapun yg tak disukai Jenderal akan menjadi musuh warga. Disisi lain, tetangga kami pak Makmur (dengan nasib kebalikan) yg rumah depannya menjadi pembuangan sampah, hanya menjadi pelengkap penderita, tersingkir dari peradaban.

Bloggers,
Siapapun perlu makan. Bukan hanya kita dan anak2 kita nantinya. Tentu saja mereka perlu bisa cari makan sendiri. Tapi sadarkah kita bahwa yg kita lakukan bukan lagi sekedar cari makan?! Yg kita lakukan bukan lagi sekedar mobil atau tempat tinggal. Bagi polmanes yg baru lulus, target sementaranya hanya baru itu. Namun bagi yg sudah 40 keatas, saya yakin bukan itu lagi.

Maslow, membuat sebuah teori yg namanya hierarki maslow. Kita semua tahu itu saat kuliah. Mulai dari kebutuhan primer/dasar, sekunder (rasa aman) dan tertier (kepemilikan), kebutuhan esteem (pengakuan dari orang lain), baru kemudian Aktualisasi Diri. Ia menggambarkannya sebagai sebuah hierarki. Hierarki artinya tahapan (proses). Brarti kalau primer gak punya tidaklah mungkin ia bisa memenuhi kebutuhan sekunder. Buat makan aja kembang kempis, gimana buat beli mobil atau rumah.

Maslow meletakkan kebutuhan aktualisasi diri pada tahapan paling akhir. Sepertinya orang gak bisa menempuh jalan yg baik bagi dirinya sebelum kebutuhan2 lainnya tersebut terpenuhi.

Orang yg bertanggung jawab atas pengajaran ini kepada saya adalah mas Ketut Tedja.
Karena mas Ketut lah yg mengajarkan ini kepada saya dan kawan polmaners lainnya pada saat kuliah dulu. Mas Ketutlah orang yg mengajarkan kami untuk menjadi sesukses ini,
Tapi mas Ketut juga harus bertanggung jawab hingga kami menjadi mahluk materialis dan kapitalis seperti sekarang ini (he3...).

Bloggers,
Akan kah ini kembali berulang kepada anak kita?
Apakah yg akan kita tanamkan buat mereka nantinya?
Apa yg kita kejar selama ini?
Tinggi dan setinggi2nya karier?
Besar dan sebesar2nya perusahaan?
Kapankah kita berhenti mendaki?
Benarkah pendakian ini harus kita lakukan?
Beberapa dari kita menganggap pendakian ini ibadah,.,. benarkah demikian?
Mencari nafkah adalah ibadah,.,. benarkah demikian?
(saya tidak melihat ada mahluk hidup yg tidak nyari makan).
Melakukan pendakian sukses adalah bentuk ibadah,.,. benarkah demikian?
Belanda sukses membangun negerinya dengan menjajah 350 tahun.,.
benarkah mereka beribadah?

Pertanyaan terakhir,
Apakah kamakmuran menjamin kebahagiaan dan keselamatan?

Salam
aca

Rabu, 21 Januari 2009

pembersihan kesadaran (910)

Dear Bloggers,

Istilah ilmu pengetahuan mungkin kurang begitu tepat.
Ilmu kesadaran menurut saya lebih pas.
Karena pengetahuan hanya akan menjadi sebatas tahu,
sedang kesadaran akan menjadi penggerak untuk melakukan sesuatu.

Ayat2 perumpamaan adalah ayat2 strategi.
Sedangkan sebelum semua dibacakan, ada bab sebelumnya yg harus di fahami.
Bab musyrik dan Bab mengabdi adalah bab-2, bab dinding.

Nach, sebelum bab dinding, ada lagi, yakni bab-1, bab fondasi.
Apakah itu?

Bab Toharun, bab pembersihan, bab pencucian.
Bab ini mirip wudhu, yakni membersikan. Namun kembali lagi,
yg dibersihkan bukanlah jasmani, melainkan kesadaran,
pemahaman2 yg sudah ada di alam sadar maupun bawah sadar kita.
Inilah file2 yg sudah ter-down load, yg menjadi identitas kita sejak kita kanak2.
Sehingga sebelum ini dibersihkan, apapun yg saya jelaskan hanya akan sia2.

Tidak semua orang sanggup melakukan pembersihan ini.
Bayangkan jika kita mesti kembali kedasar, bahkan ke dasarnya dasar.
Akan terjadi konflik kesadaran.
Konflik antar akal sehat dan doktrin (file2 terinstal).

Kesadaran kita mirip processor.
Apa saja yg di down load sejak kanak2, itulah yg menjadi kita sekarang.
Itulah sebabnya ketika kita membaca Kitab suci, yg terjadi bukanlah
Kitab suci ngajarin kita, melainkan kebalikan, kita yg ngajarin Kitab suci.
Ayat2 tidak menjadi petunjuk, melainkan file2 kita yg menterjemahkan ayat2 tsb.

Ber-kali2, ber-ulang2 penjelasan bahwa firman ini untuk orang2 yg mau berfikir (Ulil Albab).
Apa yg kita gunakan untuk berfikir? Ya apa lagi kalau bukan akal!?

File2 yg sudah ter-instal didalam memori kita, langsung bereaksi terhadap
sebuah file baru yg akan masuk.
Jika tidak sesuai, maka ia akan menganggapnya virus.
Jika sesuai, maka akan di save.

Penjelasan2 saya adalah file yg baru yg sama sekali baru.
Anda belum pernah mendengarnya.
Ada suara2 kecil di dalam qolbu (kesadaran) yg sayup2 mendengarkan,
namun biasanya akan termentahkan oleh file2 lain yg sudah ter-down load.
Hasil eksekusinya pasti deny (penolakan).

Selama ini orang tahunya bahwa eksekusi yg dilakukan adalah dari kesadarannya.
Tapi jarang yg sadar bahwa kesadarannya sendiri dibentuk oleh formasi file yg terinstal.

Jannah
Naar
Gunung
Binatang2
Bahtera (perahu)
Tongkat
Ruh
Ghoib
Kiamat
Hidup
Mati
Malaikat
Syetan
Bumi
Langit
Angin
Hujan
Pohon
Patung
Nyamuk
Laba2
Gua
Makanan
Dst,dst,dst,

adalah kata2 didalam Al-Qur’an yg tidak akan berarti apa2 bagi pembaca dengan format file yg ada kecuali ya seperti itu. Semua cerita dalam Kitab suci pada akhirnya bermuara kepada kesimpulan Nabi manusia sakti mandraguna. Seolah kesaktian dan anomali alam sebagai sarana manusia takjub sehingga menjadi tunduk dan beriman.

Jikalau seandainya kesaktian Musa tiada tara, Kenapa Fir’aun dan ahli sihirnya tak ada yg tunduk, padahal mereka mengetahui benar dengan mata kepalanya sendiri kesaktian itu ketika adu tongkat?! Dan kenapa pula Samiri c.s. memberontak terhadap Musa sampai hampir2 Harun – orang kepercayaan Musa beserta ribuan pasukannya nyaris ikut memberontak, jikalau sekiranya mereka melihat dengan mata kepalanya Musa sedemikian saktinya membelah lautan dengan tongkatnya?!

Bloggers, keruhnya air sungai bukan hanya di Ciliwung, tapi juga air sungai Cisadane.

Ada sebuah ritual makan roti (ekaristi) pada umat Nasrani pada kebaktian Gereja.
Padahal, roti adalah perumpamaan dari Nabi Isa (Jesus) terhadap wahyunya. Roti adalah makanan jasmani, tapi kalau Jesus bicara roti, itu artinya makanan rohani, konsep kesadaran. Tapi hampir semua umat Nasrani menolak perumpamaan Jesus tentang roti, hingga roti2 kecil yg sudah di jampi2 oleh Pendeta bernilai daging Jesus yg diberkati. Padahal, dalam Matius tidak demikian.

MATIUS
16:5 Pada waktu murid-murid Yesus menyeberang danau, mereka lupa membawa roti.
16:6 Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
16:7 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak membawa roti."
16:8 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya!
16:9 Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian?
16:10 Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan kemudian?
16:11 Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
16:12 Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.

Pendeta yg saya bacakan sangat takjub dan terheran2 dengan kajian ini. Namun karena file yg di down load sudah sedemikian kuat, keesokan hari saat kebaktian ia tetap menjampi2 roti2 itu, memberikannya kepada jemaat yg datang, dan memakannya.

Saya yakin, di dalam hati kecil saudara2, ada suara yg membenarkan. Ada konflik kesadaran. Akal sehat saudara membenarkan. Namun file2 yg terinstal menolaknya. File2 akan mengatakan akal sehat haram hukumnya untuk di ikuti. Agama bukan akal2an. Apa yg dikatakan para guru agama telan saja bulat2, jangan dikunyah atau dirasa2. Bloggers,,, Kalau sudah begini, mau apa lagi?!

Bagi yg menggunakan akalnya, biasanya Japri. Di Japri kita bisa bicara lebih leluasa. Orang bisa sama sekali berbeda dalam Japri, namun di milis, orang cenderung mempertahankan, karena banyak orang yg membacanya. Milis tak ubahnya pembicaraan dimuka umum. Banyak kepalsuan di milis. Macam2. Orang ingin dinilai pintar, dinilai nyeleneh, dinilai alim, dinilai gokil, dsb. Jarang yg mencari kebenaran, kebanyakan mencari kesalahan.

Bagi saya, milis bagaikan tempat menabur. Bibit yg ditabur tak semuanya tumbuh. Ada yg jatuh di batu, ada yg jatuh di tanah tipis, ada yg jatuh di tanah bersemak sehingga tumbuhnya terhimpit semak dan mati, dan ada yg tumbuh di tanah yg subur.


Salam
aca

Masyarakat yg naif (911)

Dear Bloggers,

Sampai hari ini saya melihat harapan yg berlebihan dari masyarakat dunia
terhadap Nakhoda hitam yg baru dilantik.
Datang dari ras yg berbeda, bukan kulit putih,
namun benarkah kebijakannya berbeda dikarenakan datang dari kalangan/ras
yg berbeda?
Benarkah akan menjadi sosok bijak seperti harapan dunia?
Inilah harapan yg berelebihan.

Saya bukan pengamat politik. Tapi bisa merasakan kepolosan masyarakat dunia.
Seolah kebijakan Amerika hanyalah keputusan dia seorang.
Presiden memang pembuat keputusan paling tinggi dalam struktur.
Ia berada di ujungnya gunung. Tapi benarkah Presiden sebuah negara
berdaulat penuh atas negeri ini? Bebas menentukan kebijakan?

Inilah kenapa masyarakat adalah orang2 yg naif.
Karena tidak mengetahui struktur kekuatan yg sesungguhnya yg ada di dunia ini.
Seandainya kita ingat apa yg terjadi ketika detik2 menjelang proklamasi bergulir.
Menit2 Republik dibentuk. Saat2 pemberontakan di Madiun.
Anda akan tercengang mengamati bahwa sesungguhnya insinyur kapal ini
bukan orang sini. Paku dan kayunya memang dari sini, tapi design bentuk dan
kegunaannya bukan kita yg buat. Kapal ini adalah kapal boneka dengan
Nakhoda boneka. Bahkan hingga saat ini.

Saat berganti2nya nakhoda seperti sebuah proses pemilihan yg bebas dan
hasil pilihan murni rakyat. Padahal, tidak demikian. Apalagi setelah komputerisasi.
Siapakah Ketua pemilihan yg ada selama ini. Mengapa Carter Foundation begitu
akrab dengan semua panitia pemilih?

Jika kita teliti kembali, proses pergantian pemimpin di sini ditentukan oleh
sebuah kekuatan lain. Itulah kekuatan yg menguasai dunia hari ini.
Orang menyangkanya Amrik, padahal bukan.
Karena Amrik sendiri adalah boneka.
Demikian juga Nakhodanya sampai hari ini, adalah Nakhoda boneka.
Kekuatannya sendiri ada dibelakang ini semua.
Merekalah orang2 yg sebenarnya sangat berkuasa atas dunia.
Mereka yg menata dunia ini.

Jadi, ketika harapan orang atas Nakhoda baru, seperti halnya yg selalu terjadi,
hanya pemberian harapan simbol. Karena nakhoda baru mereka sendiri hanyalah
perumpamaan. Warna hitamnya adalah perumpamaan atas perbedaan.
Karena masyarakat terlalu naif, sehingga gampang tertipu oleh fisik.
Seolah peristiwa Kenedey dilupakan begitu saja ketika ia punya kebijakan berbeda.
Seolah fisik yg berbeda akan punya angin kebijakan yg sama sekali beda.

Saya berani bersumpah dengan nama Yang menciptakan langit dan bumi, tidak demikian.


Salam
aca

Senin, 19 Januari 2009

Tentang Musa (909)

Dear Bloggers,

Nabi Musa, adalah pem-bayinat (penggenap) Perjanjian antara Ibrahim dengan Allah.
Perjanjian tersebut terkenal dengan sebutan Taurat.
Isi utamanya adalah sebuah Perjanjian antara Allah dengan Ibrahim.
Ibrahim adalah seorang yg Hanif. Ia tidak musyrik.
Ibrahim adalah orang yg berada dijalan lurus.


QS 6:161 Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang musyrik."


Jadi kalau mau menuju jalan lurus, ikuti saja Ibrahim. Wuong Muhammad juga niru Ibrahim.


QS 22:78 (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini,


Perjanjian antara Allah dengan Ibrahim adalah perjanjian antara Pencipta dengan ciptaanya.
Ciptaannya berjanji “bade ngabdi ka Gusti”, siap hidup diatur menurut hukum sang Pencipta.
Penciptanya juga berjanji, akan memberikan sebuah tanah, sebuah negeri,
dimana Ibrahim dan keturunannya nanti akan dapat hidup harmoni berdasarakan hukum dan aturanNya.
Itulah Negeri atau “TANAH YG DIJANJIKAN”. Perjanjian ini sering disebut dengan PERJANJIAN LAMA. Isi dari Perjanjian ada di Kitab Ulangan 5:6 sampai dengan Ulangan 5:19 Alkitab Perjanjian Lama.


Ibrahim memiliki dua orang anak dari isteri yg berbeda, Sarah dan Khajar.
Anak dari Sarah bernama Ishaq, sedang dari Khajar bernama Ismail.


Ishaq punya dua anak, Essau dan Yaqub.


Sedang Yaqub memiliki 12 orang anak, yakni, Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isacar, Zebulon, Yusuf, Bejamin, Dan, Naftali, Gad, Asyer. Anak2 Yaqub inilah yg disebut dengan Bani Isroil atau ISRAEL yg artinya ‘mereka yg di Isro’ kan (diperjalankan).


Yehuda adalah salah satu suku dari Bani Isroil. Jadi Yehuda bukanlah agama, melainkan salah satu suku dari Bani Isroil. Kenapa ada agama Yahudi, karena suku Yehudalah yg menentang ajaran Isa atau Yesus, meskipun keturunan dari suku Yehuda sendiri yang nantinya melahirkan Yesus. Nabi Isa atau Yesus berjarak ribuan tahun setelah Yehuda.


Baiklah, kita teruskan,.,. Keturunan dari Lewi melahirkan Musa atau Moses.
Musa-lah yg berhasil menggenapi Perjanjian antara Ibrahim dengan Allah dimana keturunan Ibrahim sebelumnya belum dapat membayinatkannya (mengimplementasikan hingga tuntas).


Pada awalnya Musa hidup di Mesir. Dibesarkan di lingkungan kerajaan Fir’aun, nilai2 Fir’aun, namun ketika besarnya ia melakukan perlawanan yg dikenal dengan peristiwa adu kesaktian tongkat. ASHO’ atau tongkat, adalah lambang petunjuk/alat penuntun. Musa dengan bersenjatakan Wahyu sebagai alat penuntunnya beradu konsep dengan para cendikiawan Mesir saat itu yg diceritakan konsep Musa begitu gesitnya menelan konsep2 para cendikiawan Fir’aun ; penjelasannya banyak di QS Surat 20 (Thaa Haa). Diceritakan secara konseptual, konsep tatanan Musa dengan sistemnya yg integral unggul dibanding konsep para cendikiawan Fir’aun.


Fir’aun marah hingga ia mengusir Musa. Bani Isroil yg dipimpin Musa akhirnya terusir dari Kasdim (Mesir) keluar dan bersatu dengan umatnya yg tidak sedikit yg ada diluar Mesir. Lautan merupakan amstal dari komunitas manusia mukmin yg berada diluar Mesir yg menenggelamkan (mengalahkan dalam peperangan) Fir’aun dan bala tentaranya.


Perjalanan Musa menuju Kanaan (Filistin, sekarang Palestina), merupakan eksodus terbesar dalam sejarah. Inilah yg pada zaman Muhammad disebut Hijrah, dalam bahasa Ibrani disebut Paskah. Sebuah proses perjalanan umat dalam rangka mencari tempat/tanah untuk bisa hidup bedasarkan hukum Tuhan.


Meskipun prinsipnya adalah menegakkan pemerintahan berdasarkan hukum Tuhan, Musa, seperti juga Muhammad, tidak pernah melakukan politik sub-versib, coup, atau gerakan pemberontakan yg merongrong sebuah kekuasaan disuatu negeri. Musa, Yesus, maupun Muhammad, melakukan perjalanan keluar, mencari tempat yg kosong atau neutral meskipun gersang.


Joshua, adalah penerusnya yg berhasil menegakkan Kerajaan Allah, negeri yg hidup berdasarkan hukum Tuhan di tanah yg dijanjikan (Kanaan) yg kemudian dinamakan YERUSALEM (bahasa Arabnya DARUSSALAM), artinya Negeri yg taat/tunduk (terhadap sistem hukum Tuhan).


Penerus Joshua adalah David (Daud), yg dalam cerita perumpamaan mengalahkan raksasa Goliath dengan senjata ketepel. Sampai hari ini, orang banyak yg belum faham cerita perumpamaan ini. Cerita peperangan antara dua Raja, Kerajaan besar (Raksasa) yg dipimpin oleh Goliath dengan Kerajaan kecil (Yerusalem) benar2 digambarkan anak kecil melawan Raksasa bermata satu yg tumbang di selepet dengan ketepel.


Demikian juga dengan penerus Daud yakni Sulaiman. Raja yg luar biasa tegas, yg bisa mengembangkan Kerajaan Yerusalem menjadi begitu besar hingga dapat menaklukkan bangsa2 di dunia (binatang2), membentuk dongeng seorang pawang binatang. Padahal, hari ini pun, lambang dari bangsa2 didunia adalah binatang2. Gajah (India), Singa (Singapore), Elang (Amrik), Garuda (Indo), Jerapah (Afrika), Babi, Kanguru, Merpati, Burung Kiwi, Pinguin, dsb, dsb, adalah lambang bangsa2 di dunia yg dipakai manusia hingga hari ini. Namun tetap saja bagi yg tidak mengerti sosok Khalifah besar Sulaiman menjadi seperti Panji si pawang binatang.


Akhirnya, dimasa Raja Rahabeam, anak Sulaiman, Bani Isroil mulai terpecah kedalam kemusyrikan. Dipimpin seorang provokator yg bernama Yerobeam, bangsa Israel mulai terpesona oleh norma dan nilai tatanan budaya bangsa2. Bukan saja budaya asing masuk ke Yerusalem, namun juga konsep dan ajaran yg berasal dari pemikiran non-Ilahi, konsep non-langit, konsep kesadaran yg datang dari bumi, mulai mencemari Kerajaan Allah.


Disinilah dikatakan didalam Taurat bangsa Israel telah berzina dengan bangsa2. Bahasa Qur’annya Bani Isroil mulai musyrik. Mereka yg biasanya makan dari pohon yg baik ( QS 14:24, 14:25) mulai makan dari pohon yg buruk (QS 14:26). Inilah yg dalam kisah Adam diceritakan Adam makan buah dari pohon terlarang. Sayang, sampai sekarang, kebanyakan orang menganggap peristiwa Adam memakan buah, bukan makanan rohani/jiwa/kesadaran, melainkan benar2 makan buah dari sebuah pohon untuk perutnya (makanan jasmani).


Bloggers yg lapar (makanan rohani),
Jika kita memahami Al-Qur’an dan kitab2 Allah bukan sebagai sebuah cerita perumpamaan, tidak berusaha memahaminya sebagai sebuah petunjuk, dan tidak mempercayainya sebagai satu2nya hukum yg bisa mengatasi kacaunya kehidupan dunia, maka niscaya hanya mengantarkan kita kepada satu kesimpulan, ini adalah kisah atau dongeng2 orang sakti jaman baheula, kisah2 pengantar tidur, dan keganjilan fenomena alam.


Padahal, jelas2 Al-Qur’an mengatakannya :


QS 2:78. Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga.

QS 8 31. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Quran) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala."

QS 16 24. Dan apabila dikatakan kepada mereka "Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Dongeng -dongengan orang-orang dahulu",

QS 68 15. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala."


Demikianlah Al-Qur’an diturunkan yg didalamnya berisi informasi tersembunyi bagi kaum yg siap mengabdi kepada Allah sang Pencipta. Dengan cara inilah Allah memelihara Wahyunya, yakni dengan bahasa perumpamaan. Bagi yg mencari jalan, maka akan ditunjukkan, namun bagi yg tidak, hanya akan menjadikannya dongeng.
Didalam AlKitab juga disebutkan tentang perumpamaan :


Hosea 12
12:11 Aku berbicara kepada para nabi dan banyak kali memberi penglihatan dan memberi perumpamaan dengan perantaraan para nabi.

Matius 13
13:3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.

Matius 13
13:10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?"

Matius 13
13:13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.

Matius 13
13:35 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."


Yg didalam Al-Qur’an dijelaskan :


QS 2:26. Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu[33]. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?."

QS14: 24. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik[786] seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,

QS 18:54. Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan . Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.


Demikianlah Kitab2 Allah dipelihara dari mereka2 yg memiliki kesombongan, karena bagi yg memiliki kesombongan, niscaya mereka tidak akan mengerti, karena antara orang mukmin dan orang yg tidak beriman, akan di adakan pemisah (HIJABAN MASTURO), yakni sebuah dinding yg tertutup.


QS 17:45 Dan apabila kamu membaca Al Quran niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup,

QS 36:9 Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.

QS 41:3 Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,
QS 41:4 yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling, tidak mau mendengarkan
QS 41:5 Mereka berkata: "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja (pula)."


Bloggers,
Segitu aja dulu yach,.,.
Untuk Isa saya kira belum waktunya. Mungkin dilain kesempatan jika cuaca baik dan mendukung.


Salam
aca

Minggu, 18 Januari 2009

Jampi2 Jesus (908)

Dear Bloggers,

Kemarin2, kita sering mendapat sms yg berisikan ajakan untuk melafazkan Surat Al-Fath 26-27 sebanyak sekian kali, agar Israel kalah hingga bangsa Palestine bisa dimenangkan.

Saya menyayangkan ajakan ini. Saya melihat ketidak mengertian orang terhadap surat Al-Fath khususnya, dan ketidak tahuan orang akan fungsi Al-Qur’an. Seolah keduanya bagai jampi2 ajaib, mantera sakti mandraguna serbaguna yg bisa memberikan solusi instan terhadap segala masalah dengan cara di lafazdkan atau dibacakan bunyinya.

Padahal wahyu Allah atau firman Tuhan bukanlah jampi2.
Bahwa itu bukan jampi,
Bukan mantera,
Bukan lagu untuk dinyanyikan,
Bukan lomba kemerduan,
Bukan buat komat-kamit pengusir genderuwo,
Bukan buat melet lawan jenis,
Bukan mantera pengganti obat apotek,
Bukan kado ghoib yg bisa dikirimkan kesana kemari,
Bukan kalimat sakti yg diucapkan hingga langsung memberikan solusi instan,

Dan bukan sekedar ucapan2 yg hanya diucapkan dari mulut trus langsung bisa "JREENG !"

Inilah sebabnya umat menjadi keblangsak dan tak berdaya seperti sekarang; menjadi umat yg tergilas oleh bangsa2.

Hari ini, jompa-jampi, yg notebene-nya, secara gak sadar,
telah menjadi perilaku instingtif dan menjadi bagian yg tak terpisahkan dari kita.

Dimulai dari ketika anak kita yg masih balita terjatuh dan menangis,
kemudian ia datang kepada kita dengan tangisan setengah menjerit karena sakitnya,
kemudian kita mengajarkan sesuatu yg sepertinya baik padahal sungguh menyesatkan,.,
kita bacakan kata2 bukan bahasa Indonesia (‘bismilah’ atau ‘haleluya’) ditelapak,
yg kemudian kita oleskan ke kepala atau bagian tubuhnya yg sakit,
hingga anak kita reda tangisnya.

Ini salah satu asal muasal mengapa sebuah kata yg dipetik dari Kitab suci menjadi jampi2.

Urusan Yesus atau Nabi Isa menyembuhkan orang buta,
menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang penyakit sopak,
bukanlah cerita Yesus jadi tabib jasmani. Urusan Dia diutus bukan urusan jasmani,
melainkan urusan jiwa, urusan rohani, urusan kesadaran.

Kalau yg diurus Yesus adalah urusan pengobatan jasmani,
kenapa Yesus tidak membuat Rumah Sakit saja?!
Kalau urusannya jasmani, kenapa Ia banyak berurusan dengan tentara Roma?!
Kalau urusannya bukan Dakwah, kenapa Ia sering mewanti2 untuk berhati2
terhadap ragi (ajaran) orang Farisi dan Saduki?!

Disini banyak orang tidak mengerti dengan Taurat dan Injil sebagai sebuah perumpamaan,
Seperti halnya orang banyak yg tidak mengerti Al-Qur’an sebagai sebuah perumpamaan.
Padahal, berkali-kali, berulang-lang, baik Taurat Injil dan Al-Qur’an mengatakan bahwa
telah dibuatkan berbagai macam perumpamaan,
namun tetap saja banyak orang yg membantah.

Coba kita periksa Perjanjian Baru Bab Matius,., ini lagi ngomongin apa?
Buta apa yg dimaksud?
Buta jasmanikah ?

Matius 12
12:22 Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat.

Matius 15
15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."

Matius 15
15:30 Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.

Matius 15
15:31 Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.

Matius 20
20:30 Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!"

Matius 21
21:14 Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.

Matius 23
23:16 Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.

Matius 23
23:17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?

Matius 23
23:19 Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?

Matius 23
23:24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.

Matius 23
23:26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.

Nach,.,. belum jelas juga arti orang buta yg disembuhkan Yesus ?
Arti pemimpin buta ? Apakah yg dimaksud benar2 seorang pemimpin buta mata seperti Gus Dur ?!
Arti nyamuk yg ditapiskan dalam minuman, Atau arti menelan onta ??!
Atau arti orang2 Persia (Farisi) yg buta ?!

Baiklah, mungkin lewat sini bisa lebih jelas, apa yg dimaksud dengan buta atau tuli (tidak mendengar) :


Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang-orang yang tuli mendengar panggilan, apabila mereka telah berpaling membelakang. (QS 27:80)

Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu)[496], maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu). (QS 6:104).

Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran (QS 40:58)

Dan (orang-orang durhaka) berkata: "Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang dahulu (di dunia) kami anggap sebagai orang-orang yang jahat (hina).(QS 38:62)
Apakah kami dahulu menjadikan mereka olok-olokan, ataukah karena mata kami tidak melihat mereka?" (QS 38:63)

Dan di antara mereka ada orang yang melihat kepadamu[693], apakah dapat kamu memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta, walaupun mereka tidak dapat memperhatikan. (QS 10:43).


Nach,., Bloggers, mudah2an menjadi jelas bahwa Nabi Isa atau Yesus bukan urusan jasmani, demikian juga Nabi Muhammad, bukan komat-kamit membaca jampi orang buta menjadi melihat, orang mati menjadi hidup; melainkan memberikan pengajaran berisikan wahyu sehingga kebutaan kesadaran menjadi mengerti, dan matinya kesadaran jiwa sesorang menjadi hidup kembali setelah diajarkan Wahyu.

Sekali lagi, wahyu Allah atau firman Tuhan bukanlah sebuah kalimat mantera,
Bukan jampi2, bukan bunyi2an ajaib seperti kalimat “abra kadabra”.
Melainkan adalah petunjuk buat manusia, Guide book kehidupan, buku manual terhadap sistem operasi yg bekerja pada alam semesta, dan sistem operasi yg berupa hukum untuk sosial manusia.

Isinya bukan untuk dilafazkan bunyinya, tanpa mengerti artinya.
Tulisannya bukan buat ditempel ke badan supaya sehat atau buat air rebusan campuran obat.
Melainkan untuk difahami, dimengerti, dan dipraktekan.

Jika atas penjelasan ini anda gaplok pipi saya, maka akan saya berikan pipi saya satunya lagi.


Salam
aca

perselingkuhan (907)

Dear Bloggers,

Dasar dari sebuah hubungan adalah ikatan, hubungan apapun itu. Jika cerita hubungan hanya sebatas ecek2 atau gak serius,. Ini diluar pembahasan. Namun yg saya maksud adalah hubungan yg serius. Hubungan bebeneran, atau hubungan yg orientasinya tidak singkat alias panjang. Jadi apapun hubungan itu, jka berorientasi serius dan jangka panjang, maka harus ada yg namanya ikatan.

Semakin serius atau panjang orientasinya, maka semakin ketat dan kuat ikatannya. Apapun jenis hubungan antara dua pihak tersebut, adalah selalu demikian. Hubungan jual-beli, hubungan politik, hubungan suami-isteri, atau sekedar hubungan perjanjian kontrak untuk kurun waktu tertentu. Semuanya didasari pada kesepakatan. Entah itu namanya Memorium of understanding, komitmen, kerjasama, kontrak, akad, atau entah apa namanya, semuanya harus didasari pada sebuah pernyataan bersama dari kedua (beberapa) pihak. Inilah yg disebut Ikatan.

Ikatan ini terjadi khususnya diantara dua pihak yg mengadakan kesepakatan. Masing2 pihak mempunyai hak, dan kewajibannya. Semakin ringan isi/tujuan kesepakatan, maka biasanya isi daripada perjanjian itupun tidak terlalu ketat atau mengikat. Namun sebaliknya, untuk sebuah kesepakatan yg krusial dimana kedua belah pihak berkepentingan besar, maka tentunya isi daripada komitmen itu sendiri menjadi ketat.

Hal ini tidak terlepas dari masalah kesepakatan janji antara Allah dengan manusia sebagai mahluk ciptaanNya. Tidak semua manusia melakukan kesepakatan dengan Allah, hanya beberapa saja. Itulah orang2 yg beruntung. Apa isi kesepakatannya? Tentu saja tak kan lepas dari tujuan penciptaan dari sang Pencipta sendiri, yakni proyek pengabdian.

(QS2:83) Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling


Pencipta memiliki sifat maha cemburu, seperti cemburunya seorang suami terhadap isterinya, seperti cemburunya seorang Boss yg tak mau anak buahnya sampai tidak loyal, atau cemburunya gembala ketika dombanya tertipu dan bermain dengan serigala.

Seorang mukmin, adalah seorang yg telah berjanji kepada Allahnya, bahwa ia akan bertaqwa. Taqwa artinya taat dan tunduk kepada Penciptanya. Urusan taqwa gak bisa keluar dari taat dan tunduk kepada aturan dan hukum yg diberlakukan buat manusia, gak bisa lepas dari itu. Awas,,.. banyak orang keliru dalam pengertian taqwa. Taqwa bukan pang panjang2keun jenggot. Bukan pang tinggi2 sorban. Pang rajin2nan ka masjid. Taqwa tak lain adalah senantiasa komit terhadap janji untuk menjalankan hukumNya. Jika hukumnya tidak tegak, maka bentuk taqwa bukanlah komat-kamit dan rajin bersimpuh dan berdo’a. Melainkan berusaha menepati janji untuk senantiasa menegakkan hukumNya supaya tegak dan berlaku.

(QS3:76) (Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati jani (yang dibuat)nya[207] dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.
(QS28:85) Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali[1142]. Katakanlah: "Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata."

Taqwa bisa dilakukan manakala hukum tegak maupun hukum tidak tegak. Disaat tegak, bentuk ketaqwaan adalah menjadi hamba hukum yg patuh, hamba hukum yg taat. Lebih tinggi lagi yakni menjadi penegak hukum itu sendiri. Dan yg tertinggi adalah maju kebaris depan sebagai aktifis dan aparat yg memperluas pemberlakuan hukum di seluruh muka bumi dengan segala resikonya.

Sedangkan taqwa yg dilakukan manakala hukum tidak tegak selain dari tunduk dan patuh terhadap hukum itu pada skup kecil, adalah menjadi aktifis yg memperjuangkan tegaknya hukum itu. Tentu saja aktifitas terakhir langsung berjumpa dengan resiko. Namun sebelum cerita berjuang untuk menegakkan, ada satu posesi yg umat kurang pahami meskipun serinhg diulang2 dalam Alkitab maupun Al-Qur’an, yakni posesi “Teken kontrak” atau posesi perjanjian. Umat berjanji akan senantiasa mengabdi. Dan Allah juga berjanji akan memenangkan umat tersebut dan memberikan kekuasaan supaya umat bisa hidup damai sejahtera dalam hukumNya tersebut. Ini yg disebut saling berjanji atau Posesi Perjanjian.

(QS2:40) Hai Bani Israil[41], ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku[42], niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).

(QS10:64) Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.


Pada masa sesudah memiliki teritori (meskipun kecil), aktifitas ini dinamakan Jihad. Sedang pada masa sebelum memiliki teritori (pra-Hijrah), aktifitas ini dinamakan Dakwah. Seperti yg telah saya utarakan, urutan proses penegakkan itu sendiri adalah : IQRA > DAKWAH > HIJRAH > JIHAD > FUTTUH > KHALIFAH. Ini Sunah seluruh Nabi, proses penciptaan DIN, proses pembentukan sistem yg haq pada alam sosial. Inilah yg disebut Sunah Rasul atau Sejarah Perjuangan Rasul untuk penegakkan DIN. Jadi Sunah Rasul bukan jenggot atau beristeri banyak yach ...

Jadi, setelah anda fahami isi dari pada Al-Qur’an dan Alkitab, bahwa urusan ini bukan urusan cebok, bukan urusan istinja, atau urusan memenjarakan orang2 didalam masjid,., anda faham bahwa keberadaan kita tidak sama dengan semut dan kerbau, melainkan punya tugas yakni menegakkan hukum,.,. maka menjadi keharusan bagi anda untuk memberitakannya kepada orang lain, mendakwahkan urusan ini kepada orang lain.

(QS3:187) Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu[258] ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.

Bagaimana dengan umat yg awalnya bertaqwa, tunduk dan patuh terhadap hukum yg sudah tegak, kemudian mereka membelot dan mulai coba2 sesuatu yg lain? Isme2 dan ajaran lain, tatanan lain yg ada diluar daripada ketentuan yg dari langit?

Nach... kalau sudah begini, namanya sudah gak konsisten lagi dengan komitmen. Sebuah umat atau bangsa yg tadinya disayang oleh sang Pencipta, umat yg diberikan Jannah, diberikan negeri yg indah, bahkan juga negeri2 lain yg tunduk dan taat kepada mereka, tiba2 saja secara berangsur mereka kena tipu iblis, tergiur oleh budaya dan nilai2 lain dari bangsa lain. Mula2 akulturasi budaya, yg kemudian menjadi akulturasi aqidah dan hukum. Iblis seperti bersedia melakukan janji, tapi iblis bukan prototype pihak yg menepati janji, melainkan pihak yg menipu.

(QS 4:120) Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.

Berbeda dengan Allah yg selalu menepati janjiNya.

QS 10:55. Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi. Ingatlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui(nya).

Umat yg disayang telah berselingkuh. Umat yg menjadi penghuni Kerajaan Negeri yg memberlakukan hukum sudah mulai melenceng. Inilah yg dimaksud umat makan buah dari pohon yg dilarang. Umat sudah tak lagi setia kepada Allah. Para pemegang mandat sebuah teritorial dimana berlaku sepenuhnya hukum Allah telah menghianati janji setia, bagaikan seorang pasangan perkawinan yg menghianati pasangannya.

Di dalam cerita Adam, ia dan hawa menjadi terlepas pakaiannya setelah makan buah itu. Pakaian apa yg terlepas? Jawabnya tentu saja bukan pakain gamis atau jubah, melainkan pakaian taqwa, pakaian ketaatan.

(QS7:26) Hai anak Adam[530], sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakain indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa[531] itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

(QS7:27) Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.

Selanjutnya anda pasti sudah tahu ceritanya, Allah pencipta dan pengatur, sebagai pasangan yg setia akan memberikan keputusanNya terhadap para pe-selingkuh itu. Kenikmatan dan kekuasaan yg diberikanNya atas negeri2 dimana mereka memerintah tak disyukuri oleh umatNya. Maka KerajaanNya diistirahatkan, umat tak lagi manggung, dan azabnya datang. Umat kembali terperosok kedalam cengkraman bangsa2, hidup tak berkwalitas, hukum Tuhan tidak tegak, dan hidup tak berdaya bagai anai2 yg tertiup angin. Perselingkuhan ini bahasa Arabnya, musyrik.


Salam
aca

Selasa, 13 Januari 2009

ras berdiri (906) Japri & Bloggers

Dear Bloggers,


Semut yg keluar dari sarang dipagi hari, berbondong2, berbaris beriring rapi, semuanya dengan tujuan sama, mencari makanan untuk mereka dan koloninya. Sapi dan kerbau yg keluar dari kandang, berkelompok2 berjalan lambat, berangkat dipagi hari dengan semangat pagi untuk merumput dan memamah biak. Demikian juga dengan burung2 yg terbang membentuk koloni, berbaris diangkasa bagaikan squadron pesawat tempur, berangkat mencari buah2an yg dapat dimakan, yg sebahagian mereka bawa pulang untuk mereka berikan kepada anak2nya yg masih kecil.


Demikian binatang2 itu, yg melata, yg merangkak ataupun yg terbang, berangkat keluar dari sarangnya masing2 dipagi hari dengan semangat dan keindahan pagi. Semua dengan tujuan yg sama, mencari makanan yg ada di bumi, mencari rizki yg terhampar di dunia.


Sekembalinya semut dari medan pekerjaannya, mereka membawa pulang potongan makanan ke sarang. Dengan berjalan lambat kelelahan, dikarenakan keletihan mencari kesana kemari, dan dikarenakan beban makanan yg dipikulnya. Seperti juga burung2 yg pulang ke sarang yg menempuh jarak yg sama dengan kecepatan berbeda, yg sebagian kecil tak kembali lantaran keletihan atau dimakan pemangsa. Raut yg sama pada sapi dan kerbau juga demikian. Dengan perut kekenyangan dan keletihan bermain di padang rumput, mereka melangkah pulang ke sarang atau kandang dengan langkah gontai. Ada yg dapat banyak rumput, ada yg sedikit, ada yg suka cita ,” EMMOOOOooo ...”, katanya, ada yg hanya mendengus kesal karena sedikitnya.


Demikian yg terjadi pada hewan2 yg melata, merangkak, dan yg terbang.


Saya melihat kejadian yg sama terhadap yg berdiri. Tingkah dan perilaku yg sama, pola yg sama. Tak ada bedanya sama sekali. Di jalan2 protokol, binatang berdiri itu berbaris beriring seperti semut. Ditempat2 sumber makanan, binatang berdiri bergerombol mencari rizki bagaikan perangkak memperebutkan makanan. Dengan semangat yg sama dengan perangkak atau pelata di pagi hari, dan dengan keletihan dan raut muka masam yg sama di sore hari.


Kucing yg berkelahi memperebutkan ikan adalah pemandangan biasa. Seperti halnya anjing yg berebut tulang. Sama halnya dengan binatang berdiri yg berkompetisi. Bedanya beberapa yg berdiri lebih menggelikan. Mereka yg berdiri, berebut makanan tidak hanya dengan bersaing murni, melainkan juga dengan menipu, berdusta, atau bersiasat menjebak kepada yg lainnya.


Uniknya, binatang berdiri ini sangatlah rakus. Binatang merangkak yg paling rakus adalah babi, tapi bintanag berdiri luar biasa lebih rakus daripada babi. Apa saja dimakan oleh babi, tapi mereka berhenti dikala kenyang. Kalau binatang berdiri, bukan hanya apa saja dimakan, bukan hanya apa saja dilakukan, tapi mereka tak pernah kenyang.


Lebih uniknya lagi hanya untuk makanan itu, mereka sanggup meniadakan atau membunuh ras-nya sendiri, memperbudak ras-nya diluar daripada kesepakatan, dan “memakan daging saudaranya sendiri”.


(QS 25: 4) Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).


Ras berdiri tidak pernah berhenti untuk menumpuk makanan, ras berdiri penuh dengan motiv. Mulai dari kebutuhan dasar sampai kepada kebutuhan sekunder atau tertier. Tidak hanya kebutuhan lux yg aneh2, kebutuhan dasarnya pun bisa jadi sederhana bisa jadi aneh2. Ras berdiri punya sejuta motiv untuk menumpuk makanannya.


Begitu bersemangatnya ras berdiri berangkat pagi, sesuai dengan motiv yg dimilikinya. Begitu beraneka warnanya hidup dan dinamika ras berdiri, kebanyakan keberaneka ragaman dinamika itu digerakkan oleh motiv2nya. Ras berdiri tidak perlu motivator, karena mereka akan selalu punya motiv. Jika ras ini memerlukan seorang motivator, maka tak ubahnya ia menyiram api dengan bensin. Bisa anda bayangkan berapa banyak lagi motiv yg menjadi dasar penggeraknya, dan bisa dibayangkan letupan angan2 materialisme-nya serta apa yg akan dilakukannya untuk menggapai target2nya. Karena dengan angan2 tinggi itu, bisa jadi apa saja akan ia lakukan.


Tak ada satupun ras berdiri yg mau bersiasat jika itu tidak diperlukan. Semua ras berdiri melakukan trick, siasat, penipuan, pembunuhan, dusta, memekan daging saudaranya sendiri, atau mengeksploitasi partnernya, semuanya adalah karena motiv. Semakin besar motiv semakin gigih ia berusaha, semakin tinggi target semakin banyak effort yg dilakukan untuk pendakiannya. Impiannya, tumpukan ‘makanan’ yg tak akan pernah habis dimakan oleh dia sendiri.


Ras berdiri memang senang mendaki (seperti saudaranya yg senang memanjat,,he..he..he..). Istilahnya terkenal dengan ‘mendaki puncak kesuksesan’. Uniknya lagi, pendaki tak akan berhenti ketika ia mencapai puncak. Ia akan mencari bukit atau gunung lain yg lebih tinggi untuk didakinya, sedangkan tak ada kebahagiaan atau kedamaian kecuali tantangan.

AL-MUDATSIR :

11. Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian[
12. Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak
13. dan anak-anak yang selalu bersama dia,
14. dan Ku lapangkan baginya (rezki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya
15. kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya.
16. Sekali-kali tidak (akan Aku tambah), karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (Al Quran).
17.Sesungguhnya ia hanya dibebankan oleh pendakian yg memayahkan.


Apakah tugas dan fungsi manusia sama dengan binatang ?
Bukankah diciptakannya manusia adalah untuk beribadah (mengabdi)?
Apakah mencari rizki adalah mengabdi?
Jadi, apakah mengabdi itu?


Kita tahu bahwa mengabdi bukan sembahyang atau aktifitas didalam masjid.
Tetapi sungguh, mengabdi juga bukan aktifitas mencari rumput.


Salam
aca

Selasa, 06 Januari 2009

sang Pengantin (905) versi Bloggers (content QS & Alkitab)

Dear Bloggers,

Ini khusus versi Bloggers,


Ada sebuah perumpamaan yg lain selain dari pada lebah,
atau selain dari para penggarap kebun dan pemiliknya.
Perumpamaan pengantin. Ya,., seperti pasangan pengantin.


Pengantin pria mempunyai sifat demikian pencemburu.
Karena Dia hanya menginginkan cinta sang mempelai wanita hanya kepadanya.
Tak sedikitpun Dia, Mempelai pria, rela sang mempelai wanitanya bermain mata.
Apalagi melakukan perbuatan zina dengan orang lain.


Padahal, ketika mempelai wanita bersedia ijab kabul, rela hidup diatur suaminya,
sang Pengantin pria memberinya hadiah perkawinan yg diinginkan mempelai wanita.
Karena mempelai wanita begitu penuh dengan hasrat dan keinginan duniawi,
Pengantin pria tahu itu. Maka Dia pun memberikannya kebun yg baik,
Sebagai mahar dari perkawinan dan kesetiaan mempelai,
Yg subur lagi indah, yg mengalir dibawahnya sungai2,
Yg memberikan kemakmuran dan kehidupan sempurna.
(QS 48:10)


Pengantin pria telah membantunya menenggelamkan gunung2 (QS 14:46) (QS 38:18).
Pengantin membuat Mempelainya pintar, hingga menundukkan binatang2 (QS21:79).
Mempelai wanita adalah sebagai Wakilnya untuk berbicara dengan binatang2 itu.
Mempelai wanita, diberikan wewenang untuk mengurus kebun itu.
Itulah hadiah perkawinan yg dijanjikan sang Pengantin kepada mempelainya.
Dan Janji itu akan ditepatinya apabila saja sang mempelai bersedia mengabdi
sebagai isteri yg setia. Mencintai dan bersedia hidup dibawah aturan suami.

Yesaya 49
49:18 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua berhimpun datang kepadamu. Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, sungguh, mereka semua akan kaupakai sebagai perhiasan, dan mereka akan kaulilitkan, seperti yang dilakukan pengantin perempuan.

Yesaya 61
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

Yesaya 62
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.



Tidak semua orang bisa menjadi mempelai wanita,
karena mempelai wanita adalah pilihan sang Pengantin Pria,
yakni orang2 yg bersedia berjanji setia, hidup hanya dengan aturan dan ketetapan suaminya.
(QS 48:10)

Mempelai wanita adalah orang2 yg bersedia menikah dengan sang Pengantin.
Dan tidak semua orang bersedia menikah dengan sang Pengantin.


Karena kebanyakan orang tidak ingin terikat kewajiban.
Kebanyakan orang takut untuk berjanji setia kepada sang Pengantin.
Orang banyak yg takut untuk bersumpah setia,
khawatir nantinya tak sanggup setia dengan aturan yg ditetapkan sang Pengantin.
Karena dihati mereka ada penyakit, sehingga cinta mereka hanya dimulut,
dan kata2 sayang mereka yg sendu merayu, hanyalah kebohongan.


Mereka hanya menginginkan kebun2 yg indah, namun enggan untuk setia.
Jangankan perkawinan dan ijab kabul, arti kesetiaanpun mereka tak mengerti.
Sang Pengantin lebih sebagai kekasih ketimbang suami.
Mereka ber-teriak2 memuji nama sang Pengantin.
Bahkan mereka berpakaian putih bersih bak pakaian suci pernikahan.
Padahal, tak ada pengabdian – kecuali permintaan hidup makmur dikebun dunia.
Tak ada kesetiaan – melainkan hanya pengharapan hidup subur dikebun akhirat.
Dan tak ada sumpah janji untuk setia hidup dengan aturannya –
kecuali kata2 sayang dan puji2an yg diucap ber-ulang2 bagai rayuan.
Orang seperti ini bukanlah pasangan yg pantas untuk Pengantin pria.
Dan mereka bukanlah orang yg pantas mendapatkan hadiah kebun2 itu.


Sedang orang2 yg siap mengikat janji, mengerti benar bahwa ia akan terikat.
Bahwa ia akan menjadi mempelai wanita.
Bahwa ia akan hidup tunduk patuh pada aturan sang suami sebagai pengaturnya,
Dan bersedia hidup mengabdi kepada suaminya.
Bukan mempelai wanita namanya jika tak pernah bersumpah setia.
Juga bukan mempelai namanya jika tak mau hidup diatur oleh Pengantin pria.
Karena setiap pernikahan, mesti ada sumpah dan janji setia.
Mustahil ada pernikahan tanpa ijab kabul.
(QS 60:12)

Ada janji yg tegas dari Sang Pengantin bagi mempelai, bahwa Dia akan menjadikannya
berkuasa atas bangsa2, jika sang mempelai dapat membuktikan kesetiaanya.
Itulah hadiah perkawinan yg tulus dari sang Pengantin pria.
(QS 25:55)

Namun begitulah rupanya mempelai wanita.
Dalam sejarah, selalu saja ada batas setia.
Loyalitas sang mempelai hanya beberapa abad saja.
Meskipun mempelai wanita telah berkuasa atas bangsa2, namun selebihnya,
mereka bermain mata. Hingga akhirnya sang wanita tergoda iblis,
merekapun makan dari pohon yg salah itu. Pohon yg ditanam bangsa2.
(QS 34:16)

Begitulah ceritanya hingga sang Pengantin tidak sudi lagi kepada mempelainya
dikarenakan mereka tak setia dengan berzina kepada bangsa2.
Dicampakkannya sang mempelai dikarenakan cinta dan kasih sayangnya yg palsu.
Tak ada lagi mempelai wanita lama.
Yg ada hanya budak bangsa2.
Demikian yg terjadi kepada mempelai wanita pemakai arloji Rolex.
(QS 5:41)


Yeremia 7
7:34 Di kota-kota Yehuda serta di jalan-jalan Yerusalem akan Kuhentikan suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan, sebab negeri itu akan menjadi tempat yang tandus.

Yeremia 16
16:9 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, di tempat ini, di depan matamu dan pada zamanmu, akan Kuhentikan suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan.

Yeremia 25
25:10 Aku akan melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan cahaya pelita.



Sang Pengantin, akan mencari mempelai wanita yg baru,
bukan mereka yg mengobral rayuan, atau yg rajin mengucapkan cinta.
Atau mereka yg egois dan penuh tuntutan2, yg selalu mengharapkan panen,
yg selalu memohon buah2an dan isi kebun untuk menolong mereka dari kelaparan.
Atau mereka yg tidak tahu hakikat perkawinan dan arti kesetiaan.


Melainkan mereka yg siap untuk hidup setia menurut aturannya.
Yg ikhlas penuh pengabdian, dan yg siap diikat oleh suatu ikatan yg kuat,
ikatan saling berjanji setia, bagaikan ikatan tali perkawinan.
Sang Pengantin akhirnya meminang mempelai wanita pemakai arloji Rado.


Yeremia 33
33:11 akan terdengar lagi suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan, suara orang-orang yang mengatakan: Bersyukurlah kepada TUHAN semesta alam, sebab TUHAN itu baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!, sambil mempersembahkan korban syukur di rumah TUHAN. Sebab Aku akan memulihkan keadaan negeri ini seperti dahulu, firman TUHAN.

Yeremia 2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.



Wahyu 21
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.



Namun begitulah wanita,., iapun mengulangi hal yg sama.
Ketika dilindungi dan di sayang, hidup berkecukupan dalam rumah tangga sempurna,
sang mempelai kembali tergoda iblis dan ular, ia memakan pohon terlarang itu.
Pohon Saduki dan Farisi, pohon kuldi dan pohon zaqum, pohon yg ditanam bangsa2,
bukan pohon dari kebun yg baik yg ditanam sang Pengantin pria.
Sang Pengantin tiada sudi memelihara wanita seperti ini.
Seperti tradisi sebelumnya, mempelai wanita pemakai arloji Rado telah tak setia,
maka ia kembali menjadi budak bangsa2. (QS 2:120)


Ketika Sang Pengantin meminang sang mempelai wanita lain lagi,
mempelai pemakai arloji Swatch, tradisi kembali terulang,
sejarah tak ada yg berubah.
Sang mempelai wanita pemakai arloji swatch pernah menjadi wakil suaminya,
bahkan para binatang2 yakni bangsa2 didunia bertekuk lutut kepadanya.
Mempelai wanita ini begitu berhasilnya, hingga kebun yg bisa ditanami pohon
yg baik menjadi begitu banyaknya. Aturan sang suami berlaku begitu luasnya.
Ia menjadi wakil yg sukses ber-abad2 lamanya.


Setelah itu, tak ada yg dapat menghentikan cahaya terang menjadi kegelapan.
Bumi berputar, siang berganti malam, cahaya sang mempelai wanita meredup
(QS 3:27) (QS 17:12),
Kebun2 yg indah mulai tak terurus, dan mempelai wanita generasi kesekian,
tak ubahnya mempelai2 wanita pemakai arloji lain terdahulu,
terpesona oleh pesona pohon bangsa2. Sang mempelai pemakai arloji swatch
juga sama, tidak setia, ia berselingkuh. Didepan sang Pengantin sang mempelai
seperti memuji2 namanya, padahal dibelakang ia tak setia.
Sesungguhnya bukanlah sang Pengantin yg ditipunya, melainkan dirinya sendiri.
(QS 2:174)

Hari ini sang mempelai pemakai arloji swatch menjadi budak2 bangsa2.
Posisinya sekarang sedemikian lemah.
Tapi anehnya, mereka tidak tahu kalau mereka lemah,
Tak sadar kalau kebun itu sudah tak lagi dimilikinya,
Bahkan tak sadar bahwa ia tak lagi menjadi sang mempelai.
Ditangannya masih ada arloji sebagai identitasnya,
Padahal, arloji itu bukan pemberian sang Pengantin.
Arloji Swatch itu identitas yg mereka ciptakan sendiri.


Demikian juga dengan para pemakai arloji merk lain,
yakni anak cucu para mantan mempelai wanita.
Mereka saling mengklaim. Saling mengaku, saling merasa berebut status
sebagai mempelai wanita satu2nya dari sang Pengantin pria. (QS 2:113)
Bahkan kita lihat sendiri sekarang, saling cakar, (QS 5:64)
tak ubahnya perkelahian wanita memperebutkan status.
Tapi sebenarnya, yg ada hari ini bukan lagi perebutan status,
melainkan perebutan kebun semata. Perebutan tanah antara pemakai
Rolex dengan Swatch. Namun gak ada hubungannya dengan per-statusan mempelai.


Meskipun nenek moyang mereka sama, yakni dari keturunan Bapak segala bangsa,
Bapak pembuat Rumah. Mereka, para pemakai arloji,
bukan lagi mempelai wanita sang Pengantin pria.
Karena cinta mereka palsu, dan kesetiaannya telah bercacat.
Bukti cintanya bukan pengabdian, melainkan hanya penyembahan simbolis,
tanpa ada pembuktian konkrete selain rayuan2 gombal di dalam sangkar.


Patutkah sebuah kaum menjadi mempelai wanita sedangkan mereka makan
dari pohon yg dilarang sang Pengantin, yakni pohon yg ditanam bangsa2?!

Yeremia 2
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.




Patutkah sebuah kaum menjadi mempelai wanita sedangkan mereka
hanya menanam pohon2 dari sang Pengantin di dalam pot ?!


Patutkah salah satu pemakai arloji menjadi mempelai sedangkan aturan
sang suami tak bermakna aturan atau undang2,
hanya menjadi nyanyian merdu penentram kalbu ?!


Atau patutkah salah satu dari mereka menjadi wakil dari sang Pengantin
untuk memimpin bangsa2 sedang mereka berselingkuh dengan bangsa2?!


Tidak mungkin saudara. Sebab kesetiaan mereka semua telah bercacad.
Tradisi sejarahnya, sang Pengantin akan meminang mempelai wanita yg baru,
yg tiada bercacad dan tiada makar.
Yg berani mengambil keputusan untuk menjadi mempelai.
Yg berani terikat oleh ijab kabul dan sumpah kesetiaan.
Yg konsekwen dan menjunjung tinggi martabat calon suami,
yakni dengan menjunjung tinggi aturan yg ditetapkan calon suami.
Itulah kwalifikasi calon mempelai wanita dari sang Pengantin pria
yg tidak pernah berubah dari masa ke masa (QS 35:43) (QS 3:137).


Demikianlah perumpamaan untuk orang2 yg mau berfikir
(QS 2:26) (QS 29:43) (QS 59:21).


Salam
aca MM87/90 http://www.sistemintegral.blogspot.com/

Senin, 05 Januari 2009

sang Pengantin (904)

Dear Bloggers,


Ada sebuah perumpamaan yg lain selain dari pada lebah,
atau selain dari para penggarap kebun dan pemiliknya.
Perumpamaan pengantin. Ya,., seperti pasangan pengantin.


Pengantin pria mempunyai sifat demikian pencemburu.
Karena Dia hanya menginginkan cinta sang mempelai wanita hanya kepadanya.
Tak sedikitpun Dia, Mempelai pria, rela sang mempelai wanitanya bermain mata.
Apalagi melakukan perbuatan zina dengan orang lain.


Padahal, ketika mempelai wanita bersedia ijab kabul, rela hidup diatur suaminya,
sang Pengantin pria memberinya hadiah perkawinan yg diinginkan mempelai wanita.
Karena mempelai wanita begitu penuh dengan hasrat dan keinginan duniawi,
Pengantin pria tahu itu. Maka Dia pun memberikannya kebun yg baik,
Sebagai mahar dari perkawinan dan kesetiaan mempelai,
Yg subur lagi indah, yg mengalir dibawahnya sungai2,
Yg memberikan kemakmuran dan kehidupan sempurna.


Pengantin pria telah membantunya menenggelamkan gunung2.
Pengantin membuat Mempelainya pintar, hingga menundukkan binatang2.
Mempelai wanita adalah sebagai Wakilnya untuk berbicara dengan binatang2 itu.
Mempelai wanita, diberikan wewenang untuk mengurus kebun itu.
Itulah hadiah perkawinan yg dijanjikan sang Pengantin kepada mempelainya.
Dan Janji itu akan ditepatinya apabila saja sang mempelai bersedia mengabdi
sebagai isteri yg setia. Mencintai dan bersedia hidup dibawah aturan suami.


Tidak semua orang bisa menjadi mempelai wanita,
karena mempelai wanita adalah pilihan sang Pengantin Pria,
yakni orang2 yg bersedia berjanji setia, hidup hanya dengan aturan dan ketetapan suaminya.


Mempelai wanita adalah orang2 yg bersedia menikah dengan sang Pengantin.
Dan tidak semua orang bersedia menikah dengan sang Pengantin.


Karena kebanyakan orang tidak ingin terikat kewajiban.
Kebanyakan orang takut untuk berjanji setia kepada sang Pengantin.
Orang banyak yg takut untuk bersumpah setia,
khawatir nantinya tak sanggup setia dengan aturan yg ditetapkan sang Pengantin.
Karena dihati mereka ada penyakit, sehingga cinta mereka hanya dimulut,
dan kata2 sayang mereka yg sendu merayu, hanyalah kebohongan.


Mereka hanya menginginkan kebun2 yg indah, namun enggan untuk setia.
Jangankan perkawinan dan ijab kabul, arti kesetiaanpun mereka tak mengerti.
Sang Pengantin lebih sebagai kekasih ketimbang suami.
Mereka ber-teriak2 memuji nama sang Pengantin.
Bahkan mereka berpakaian putih bersih bak pakaian suci pernikahan.
Padahal, tak ada pengabdian – kecuali permintaan hidup makmur dikebun dunia.
Tak ada kesetiaan – melainkan hanya pengharapan hidup subur dikebun akhirat.
Dan tak ada sumpah janji untuk setia hidup dengan aturannya –
kecuali kata2 sayang dan puji2an yg diucap ber-ulang2 bagai rayuan.
Orang seperti ini bukanlah pasangan yg pantas untuk Pengantin pria.
Dan mereka bukanlah orang yg pantas mendapatkan hadiah kebun2 itu.


Sedang orang2 yg siap mengikat janji, mengerti benar bahwa ia akan terikat.
Bahwa ia akan menjadi mempelai wanita.
Bahwa ia akan hidup tunduk patuh pada aturan sang suami sebagai pengaturnya,
Dan bersedia hidup mengabdi kepada suaminya.
Bukan mempelai wanita namanya jika tak pernah bersumpah setia.
Juga bukan mempelai namanya jika tak mau hidup diatur oleh Pengantin pria.
Karena setiap pernikahan, mesti ada sumpah dan janji setia.
Mustahil ada pernikahan tanpa ijab kabul.


Ada janji yg tegas dari Sang Pengantin bagi mempelai, bahwa Dia akan menjadikannya
berkuasa atas bangsa2, jika sang mempelai dapat membuktikan kesetiaanya.
Itulah hadiah perkawinan yg tulus dari sang Pengantin pria.


Namun begitulah rupanya mempelai wanita.
Dalam sejarah, selalu saja ada batas setia.
Loyalitas sang mempelai hanya beberapa abad saja.
Meskipun mempelai wanita telah berkuasa atas bangsa2, namun selebihnya,
mereka bermain mata. Hingga akhirnya sang wanita tergoda iblis,
merekapun makan dari pohon yg salah itu. Pohon yg ditanam bangsa2.


Begitulah ceritanya hingga sang Pengantin tidak sudi lagi kepada mempelainya
dikarenakan mereka tak setia dengan berzina kepada bangsa2.
Dicampakkannya sang mempelai dikarenakan cinta dan kasih sayangnya yg palsu.
Tak ada lagi mempelai wanita lama.
Yg ada hanya budak bangsa2.


Sang Pengantin, akan mencari mempelai wanita yg baru,
bukan mereka yg mengobral rayuan, atau yg rajin mengucapkan cinta.
Atau mereka yg egois dan penuh tuntutan2, yg selalu mengharapkan panen,
yg selalu memohon buah2an dan isi kebun untuk menolong mereka dari kelaparan.
Atau mereka yg tidak tahu hakikat perkawinan dan arti kesetiaan.


Melainkan mereka yg siap untuk hidup setia menurut aturannya.
Yg ikhlas penuh pengabdian, dan yg siap diikat oleh suatu ikatan yg kuat,
ikatan saling berjanji setia, bagaikan ikatan tali perkawinan.


Demikianlah perumpamaan untuk orang2 yg mau berfikir.


Salam
aca
www.sistemintegral.blogspot.com

Jumat, 02 Januari 2009

proyek DIN (903)

Dear Bloggers,


Apapun proyek kita, jika kita mengetahui ilmunya, niscaya bisa berhasil. Sekecil apapun proyek itu (sabar 902-red). Ini rumus alam, hukum2 yg bekerja pada alam. Semakin baik persiapan proyek, semakin baik. Semakin fokus pengerjaannya, semakin mendekati keberhasilan. Semakin ulet dan terus berupaya dalam setiap kendala dan kegagalan tahapan, semakin matang, mengerti, dan memahami esensi keilmuannya.


Allah, Tuhan pencipta alam, telah mengatur alam semesta seperti demikian. Dia telah menetapkan hukum2 gravitasi, hukum benda2 alam, benda2 langit. Siapa yg memelihara jentik nyamuk yg menjadikannya nyamuk. Dengan malaikat2nya sebagai pesuruh setia yg senantiasa melaksanakan segala ketetapan hukum dan aturannya, Dia mengatur segalanya.


Penciptaan alam semesta yg memakan waktu 6 masa didalam Al-Qur’an, yg di dalam Al-Kitab disebutkan 6 hari, bukan menunjukkan ketidak kuasaan Allah. Namun demikianlah Dia mencipta, melaului tahapan2 alam fisika, melalui proses2 kimia, dan melalui bio-nabati dan bio-hewani. Kebanyakan orang menganggap tidak demikian. Mereka menganggap Allah berkuasa dan berkehendak, sehingga jika Dia hendak membuat bumi satu lagi dalam tatanan tata surya kita maka bisa saja,.,., CLING ! secara tiba2 ada bumi yg kembar dengan kita dalam sistem tata surya kita.


Bloggers, Tidak demikian. Jangan kita keluar dari keterangan yg difirmankan. Atau kita berandai2. Kata orang, jika Allah berkehendak, maka “Kun faya Kun”. Tidak demikian saudara. Dalam firmanNya telah dijelaskan bahwa segala sesuatu dikerjakan berdasarkan ilmuNya. Segala sesuatu ada proses dan tahapannya. Tahapan maupun proses tidak berarti Dia terkungkung oleh hukum fisika kimia, wuong fisika kimia Dia yg buat. Sudah kehendaknya seperti itu jangan kita ngarang2 lagi.


Ini penting Bloggers. Urusan proses jangan dianggap remeh. Kaitannya dengan konsep sistem DIN yg pembangunannya juga melalui proses, bukan ilmu CLING! nya Dedi Korbuzhier. Jika kita tidak memahami tahapan proses penciptaan alam semesta, bahwa proyek penciptaan alam semesta adalah melalui proses, bahwa proyek penciptaan manusia juga melalui proses, maka kita tidak bisa memahami bahwa proyek DIN juga membutuhkan proses.


Proyek DIN adalah proyek penataan struktur masyarakat, sistem yg telah dibangun ulang ber-kali2 oleh manusia sejak Adam sampai hari ini. Jika kita tidak memahami penciptaan memerlukan tahapan proses, maka kita sulit mengerti proyek pengangkatan Adam sebagai seorang Khalifah dibumi adalah proyek DIN. Tak akan kita temukan ilmu Allah di ayat2 itu kecuali cerita ‘disono’.


Saya sudah pernah memberikan materi mengenai 6 tahapan penciptaan alam semesta. Dari mulai fase AD-DUKHON (kabut atau nebula) sampai kepada bumi yg mati, air, tumbuhan, hewan, kemudian manusia sebagai Kholqon Akhor yg difirmankan sebagai Produk yg paling mutakhir.


Demikian juga dengan 6 tahapan penciptaan manusia itu sendiri. Yg dimulai dari NUTFAH (sperma) kemudian menjadi segumpal darah, segumpal daging, tulang, bayi yg lahir, berkembang menjadi dewasa – pikun – kemudian mati.


Demikian proses tahapan penciptaan alam makro pada jagad dan alam mikro pada manusia. Tahapan inilah yg menjadi patokan untuk proyek DIN. Allah tidak menceritakan gunung dalam rangka Dia mengajarkan manusia geologi. Seperti halnya Allah menceritakan pohon bukan sebagai pengajaran bercocok tanam. Ayat2 yg diceritakan dalam alam makro maupun mikro adalah sebuah perumpamaan kepada kita untuk memahami tahapan2 proses penegakkan DIN.


Bloggers, jangan merendahkan informasi yg terkandung didalam perumpamaan. Kenapa Allah membuat perumpamaan, tiada lain fungsinya adalah hanya orang2 tertentu saja yg bisa memahaminya. Allah tiada segan membuat perumpamaan walau nyamuk sekalipun adalah dalam rangka menjaga informasi firmannya. Jika tidak dalam bentuk perumpamaan, niscaya Kitabnya akan dimusnahkan oleh musuh2 Allah. Kenapa koq dimusnahkan, ya iya laa,., orang isinya proyek DIN. Proyek penataan sistem yg integral, sistem dan aturan dari Dia.


Hari ini, musuhnya tak ada yg mengerti bahasa perumpamaan2 itu. Mereka tidak bakalan tahu bahwa ini adalah proyek DIN, proyek penataan ulang dunia (yg memang sudah ditata dan dihancurkan ber-ulang2). Mereka tahunya hanya sebatas Kitab perbuatan baik dan buruk yg menjadi urusan percaya – gak percaya. Mereka jauh dari pemahaman bahwa isi Kitab adalah proyek penataan masyarakat, bahkan tatanan masyarakat dunia. Orang2 yg tidak mengerti menganggap Kitab sebagai ‘kisah2 unik nenek moyang’. Kenapa unik, karena tidak sesuai dengan hukum alam. Banyak fenomena aneh melawan hukum alam. Kisah antik tak sama dengan keadaan normal. Dan kisah spesifik yg paradoks dengan akal fikiran. Itulah kisah2 unik yg isinya adalah perumpamaan, yg menjadi pembatas antara orang beriman dan yg bukan (HiJaBaN MaSTuRo : dinding yg membatasi).

QS 17/45 Dan apabila kamu membaca Al Quran niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup,

QS 41/5 . Mereka berkata: "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja (pula)."


Mereka yg memahaminya dikatakan beriman. Kenapa beriman?, karena percaya terhadap sebuah informasi yg tersembunyi didalam kisah2 unik itu. Orang beriman percaya akan informasi bahwa ada sebuah proyek lagi buat manusia. Bahwa hari tak selamanya malam, bahwa dunia tak selamanya gelap. Akan datang suatu saat dimana hari akan siang, dunia akan kembali terang, hukum dan tatanan Allah kembali dapat di-implementasikan, dan sang Pencipta akan kembali menjadi sang Pengatur atas manusia (melalui Wakil2nya).


Bahwa akan datang sebuah masa, dimana tatanan dunia yg seperti sekarang akan diruntuhkan, dan tatanan dunia bari akan dibangkitkan. Bahwa situasinya akan berbalik, sang penindas akan tersingkirkan, umat dan bangsa2 akan saling tergantikan. Demikian silih bergantinya kekuasaan.


Mustahil kita bisa memahami proyek DIN tanpa memahami isi yg ada di dalam Kitab sucinya. Ayat2 yg bersifat hukum begitu jelas. Ayat2 yg mengandung ketetapan ketika nantinya zaman berganti, tatanan terbentuk, sistem kesetimbangan berdasarkan hukum Tuhan bisa berjalan. Namun demikian, ayat2 perumpamaan padat dengan informasi cara dan metodologi. Penuh dengan arti dan makna. Syarat dengan strategi dan cara bagaimana penegakkan DIN bisa dilakukan.


Saya rasa, semua juga setuju dengan idea penegakkan DIN (kita tidak membicarakan kaum musyrik dan sekuler dengan idea memenjarakan orang di masjid atau gereja). Siapapun tahu bahwa sistem yg integral, berdasarkan hukum Tuhan, adalah tatanan yg terbaik dari yg ada yg seharusnya dijalankan. Tapi ketika berhadapan dengan masalah CARA ,., “How”, banyak yg berbeda. Perbedaannya adalah pada masalah bacaan dan proses tahapan tadi, dan ini bukan menjadi masalah besar, karena disinilah fungsi muzakarah dan silah. Kita perlu berbicara. Kita perlu tuntaskan perbedaan pemahaman terhadap proses tahapan tersebut. Kita perlu berdialog dalam rangka penyamaan persepsi atas proyek ini, yakni tentang bagaimana proses dan tahapan penegakkan DIN. Inilah esensi dari blog ini dibuat.


Mustahil Allah sebagai Pencipta lupa dalam memberikan petunjuknya dalam rangka proyeknya yg satu itu. Mustahil Pencipta dan Pengatur tidak meninggalkan informasi masalah juklak (petunjuk dan pelaksanaan). Di dalam Al-Kitab disebut sebagai “nubuah”. Di dalam Al-Qur’an disebut dengan “Sunatulloh”.


Jika anda membaca Al-Kitab didalam Matius 21:33-46 tentang Kebun Anggur Allah, itulah inti daripada proyek DIN.
Jika anda membaca Al-Qur’an didalam Al-Qalam tentang Kebun, isinya sama persis dengan Matius tentang Kebun Anggur Allah. Inti dari pada maknanya sama, proyek DIN.
Jika anda melihat perjalanan Musa dan Harun, isisnya nyambung dengan kisah Joshua dan Daud sebagai penerus proyek Musa dan Harun, proyek yg sama, proyek DIN.
Jika anda membaca kisah2 perumpamaan didalam Kitab suci, isinya tak lain adalah informasi tersembunyi terhadap juklak, metode dan strategi proyek, proyek penegakkan DIN, proyek penataan masyarakat dengan sebuah sistem yg integral.


Salam
aca