Senin, 31 Agustus 2009

Tuhan Penjahat No 1 (957)

Dear Bloggers,

Gubernur Jawa Timur saat diwawancara berkata, " Memang semua ini
adalah kelalaian PT.Lapindo. Tapi sewajarnya kita bisa menyikapi dengan
positif, karena ujian dan semua cobaan yg ditimpakan kepada bangsa ini,
adalah kehendak Tuhan".

Ketika penyanyi Muksin Al-atas digugat orang tua yg anaknya meninggal
tertabrak mobilnya, dia berkata, "Sabar pak, saya gak bisa mengembalikan
nyawa anak bapak. Saya mesti bilang apalagi, semua sudah Takdir Tuhan".

Saya pernah ngobrol dengan Om Zenul, paman saya yg 10 tahun nganggur
terkena PHK. Usaha warungnya selalu buka tutup. Modalnya terus selalu
kemakan. "Yaaah.. ndry... mo ngomong ape lagi kite.. Abisnye dulunye
kite ude salah teken kontrak ame Tuhan disononye".

Ketika saya tanya sama Ustad Romli masjid dibelakang rumah,
jawabannya bikin lieur.

"Segala sesuatu, sudah ada takdirnya, bahkan sebelum kita lahir didunia,
Tuhan sudah menentukan Nasib, Jodoh, dan Rizki kita. Karena Dia maha berkehendak".

Saya juga tanya kepada kawan saya Pastor Alex. Jawabannya sama lieur.

"Kehendak Tuhan adalah kehendak mutlak. Seekor domba Allah sudah
ditentukan, kapan dia lahir, kapan dia kawin, kapan dia bunting, kapan
dia gemuk, kapan dia sakit, kapan dia tersesat, dan kapan dia mati".

Apakah Tuhan berkehendak seseorang menjadi kaya atau miskin ?
Apakah Tuhan berkehendak sesorang membunuh atau terbunuh ?
Apakah Tuhan berkehendak seseorang korupsi atau Jujur?
Apakah Tuhan yg merencanakan seorang PRT diperkosa di tanah suci?

Kalau jawabnya Ya, saya kira ,.,. seandainya ada Hakim yg mengadili Tuhan,
pasti Tuhan sudah masuk penjara.

Salam

aca

Minggu, 30 Agustus 2009

Menangis di Khotbah Jum'at (955)

Alkisah, ada dua orang anak muda yg menghadiri sebuah khotbah Jum'at di desanya yg terpencil, Cisaat, Selajambe, Sukabumi. Desa dengan tradisi ortodox yg khotbah jum'atnya tidak memperbolehkan khotibnya bicara dalam bahasa Indo atawa sunda. Tradisi ini bisa anda temui di kebanyakan Jum' atan di desa2 pedalaman di Indonesia.

Kenapa begitu? Jangan ditanya. Mungkin masjid2 dibeberapa daerah itu menginginkan kesakralan tinggi pada upacara jum'atnya hingga hanya boleh menggunakan bahasa arab saja. Kesepakatan ulama lokal, kurang Syar'i jika tercampur dalam bahasa non-arab.

Jum'at itu, Poltak, salah satu anak muda yg duduk dipojok masjid tertunduk seperti seorang yg begitu khusyuk. Khotib pun naik mimbar, adzan berkumandang, dan khotib mengucapkan salam seraya mulai membaca naskah kumal dalam bahasa arab.

Khotib pun berkhutbah.

Tiba2,.,. ketika ada sedikit jeda dalam khotbah khotib,.. terdengar suara isak tangis yg rada tertahan dari orang yg duduk dipojok yg sedari tadi menunduk. Hiks... hiks... hiks (cedih). Poltak menangis terisak tertahan.

Keruan saja, seorang pemuda lainnya kawan Poltak begitu tertegun. Ia duduk dua shof didepan Poltak. Ia yg biasanya mengantuk menjadi tertegun dan menoleh ke arah Poltak yg terisak yg berada dibelakangnya. Dalam hati kawannya itu, begitu syahdu dan tenteram rasanya.

Kawannya berusaha menyelami isi hati Poltak. Di dalam benaknya, betapa bahagianya Poltak, ia bisa mengerti isi khotbah Jum'at itu hingga sampai terharu dan menangis. Oooh... andai saja ia bisa seperti Poltak, bisa mengerti bahasa arab, dan bisa mengerti isi khutbah, pastilah ia akan merasakan ketentraman bathin dari ceramah2 khotib yg sakral itu.

Pikirnya, pastilah tak ada kata yg percuma. Tak ada kalimat yg tidak berarti. Bayangkan saja, bukan cuma ayat2 dari Al-Qur'an begitu mulia, namun isi kata2nya semua juga pastilah mulia, berpahala jika diucapkan,.,. wuong bahasa arab.

Alkisah, khotbah pun usai. Sholat Jum'at pun berjalan dengan lancar sampai bubar. Dengan tak sabar, kawannya menghampiri Poltak seraya bertanya kepada Poltak, "Eh... Tak,, enak bener loe?! Bahagia banget loe ye, bisa ngerti isi khotbah. Pasti ente penuh haru dan bahagia setiap khotbah jum'at. Subhanallah.. Kata kawannya menyebut nama Allah.

Poltak pun menjawab, "enak aja !, siapa bilang gue ngerti isi khotbah. Wuong khotibnya aja gak ngerti apa arti isi yg dibacanya. Dari jaman blum merdeka, seisi masjid ini juga gak pernah ada yg ngerti isi khotbah Jum'at, kecuali para malaikat yg berada di sekitar kita (ehm2, batuk-red), kata Poltak sambil kesel.

Kawannya bertanya lagi, "Lha terus,.,. kenapa ente tadi nangis ter-isak2 gitu. Sambil sewot ia menjawab, "si beno kambing bandot gue mati kelelep di sumur. Tadi pagi kang Dodo nemuin dia mati ngambang di dasar sumur".

Hwuu..hwuu..hwuu... hiks,,hiks,,hiks (cedih). Poltak pergi sambil kembali menangis.


Salam

aca

Jumat, 28 Agustus 2009

Nabi yg mencintai Pelacur (954)

Bloggers,

Dalam Bab Hosea 3:1, dikatakan bahwa Tuhan menyuruh Nabi Hosea untuk mencintai pelacur. Luar biasa, Kitab suci koq porno ya ?! Dan pada Yehezkiel 16 dikatakan bahwa bahwa Yerusalem adalah pelacur yg membentangkan kakinya kepada setiap orang yg lewat. Luar biasa.

Bloggers, kita tidak bisa menyumpahi begitu saja orang2 yg menemukan bahwa Alkitab itu porno. Abis bacaan dan gaya bahasanya memang begitu sich.

Ya, saya mengerti temuan anda. Kalau mau dengar pembahasan saya (kalau mau loooh..) gini ceritanya... ;Pada mulanya saya juga berfikir demikian. Banyak isi dari Alkitab seperti bahasa aneh. Apa iya firman Tuhan koq esek2. Yang pada gilirannya bermuara kepada 2 buah alternatif. Alternatif pertama, bahwa Alkitab adalah bukan firman Tuhan. Ia adalah tulisan ngawur seseorang tentang cerita seksual dan amburadul. Ini berarti Alkitab adalah full non-sense. Kita sudahi saja, dan marilah bersama2 kita baca Kitab yg lain.

Namun ada kemungkinan lain. Bahwa Alkitab bukanlah majalah atau tabloid. Ia adalah bahasa wahyu dengan gaya bahasa kaumnya (dalam Qur"an : Bil Lisani Kaumihi : dalam gaya bahasa kaumnya saat itu). Didalamnya ada bahasa diatas bahasa. Ada perumpamaan2. Ada bahasa himah.

Saya telah mengupas bahasa 'roti tak beragi'. Saya juga pernah mengupas perkataan Jesus dengan 'Akulah roti hidup'. Bahwa makanan (roti) bukan berarti roti jasmani atau bread Talk, melainkan makanan ruhani. (eee...,. yg ini pernah saya bahas gak ya ?!.. kalau belum, buka aja dech blog saya http://www.sistemintegral.blogspot.com/).

Demikian juga dengan cerita bersundal atau berzinah. Alkitab bukan menceritakan perzinahan fisik hubungan seksual ditempat tidur. Zinah disini bukanlah fisik. Melainkan zinah iman, perzinahan keyakinan. Alkitab menceritakan bangsa Israel yg sebelumnya hanya mencintai Allah saja kemudian beralih kepada ajaran bangsa2 (manusia) dan berhukum kepada Raja bangsa2. Allah hanya sebagai Tuhan metafisik tetapi dalam hal kehidupan fisik mereka menjalankan hukum dan kaidah ajaran bangsa2, aturan manusia.

Jika kita buka Hosea, Kejadian dan kitab2 Perjanjian Lama, kita akan membaca sejarah Musa dengan bangsa Israel. Perjalanan panjang sebuah bangsa dari bangsa kelas dua (bangsa budak), hingga menjadi bangsa berjaya dan penguasa oleh Joshua, David dan Solomo. Jerusalem didalam Akitab diibaratkan sebagai pengantin Allah yg cantik jelita, rupawan, molek (dalam Alkitab bahasanya dadanya montog pinggulnya bagai anak dara yg menawan). Lagi2, ini bukan soal kecantikan fisik. Alkitab sedang menceritakan Jayanya bangsa Israel dengan negerinya yg bernama Jerusalem, negeri yg berazaskan hukum Allah dengan kemenangannya diatas bangsa2. Namun kemudian dimasa Rehabeam, ada fraksi dari salah satu suku bangsa Israel yg mulai berkolaborasi atau tidak lagi tunduk kepada hukum Allah. Fraksi itu dipimpin oleh Yerobeam (lawan politik Rehabeam).

Disinilah Alkitab menyebutnya dengan berzinah. Sampai2 di Kitab lain, Alkitab mengatakan " Hai bangsa Jerusalem, engkau bersundal dengan siapa saja. Engkau berzinah dengan si urat besar (bangsa Mesir). Engkau mengangkat rokmu pada setiap bukit dan orang yg lewat. yang diangkat ini juga bukan rok mini atau rok and roll.

Berzinah dalam bahasa Alkitab adalah Musyrik dalam bahasa Al Qur'an. Sedang mencintai mempelai Pria artinya Tauhid dalam bahasa Qur'an nya. Jadi musyrik itu bukan miara keris atau jimat. Eta mach musyrik leutik. Musyrik pang ageung na ya itu tadi, Allah hanya sebagai Tuhan metafisika yg gak keliatan. Dipuja2 disembah2, namun dalam praktek kehidupan sosial - merujk kepada ajaran bangsa2, ajaran manusia, hukum manusia, bukan hukum Tuhan.

Kalau anda jeli, semua isi pesan, baik dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an, adalah sama. Apa isi pesan itu? Sebenarnya anda semua sudah tahu, tapi ada banyak barier sehingga anda tdk tahu. Barier atau kendala yg menghalangi anda untuk melihat adalah ya pesan dr ortu dan para pendidik anda sendiri, yg sudah mengajarkan anda kpd satu kitab saja.

Yang ortunya pembaca Taurat, memberi pesan kpd anda bahwa Perjanjian Baru adalah bid'ah. Isa atau Jesus bukan Raja orang Israel, karena ia hanya Raja orang Yahudi. Demikian juga dgn Muhammad, ia raja buat bangsa arab, bukan Israel.

Yang ortunya pembaca Injil, memberi pesan kpd anda bahwa Perjanjian Lama atau Taurat bukan pedoman kita. Itu adalah kitab kuno yg expired. Musa adalah Raja Israel, moyang dan sepuh Jesus, namun sepuluh perintah sudah jadi barang museum. Jesus lah Raja bangsa nasrani. Sedang Muhammad adalah bid'ah. Muhammad sering disebut sebagai Kristen yg menyimpang.

Yang ortunya pembaca Qur'an, memberi pesan kpd anda, kitab2 kuno itu expired semua. Isinya sudah menyimpang, text nya sudah disusupi. Perjanjian baru saja sudah ada 5 versi. Dan Jesus, adalah nabinya orang nasrani - bukan orang muslim.

Padahal bloggers, jika anda cermati, isi pesan dari semua Kitab itu sammmmma. Mengabdi kepada Raja Alam semesta, penguasa dan pencipta langit dan bumi. Dalam bahasa Ibraninya ... he3,,, gue gak tahu. Bahasa Tauratnya, mencintai Allah Ibrahim, bukan Allah2 yg lain. Bahasa Injilnya, mencintai Tuhan dengan sepenuh hati dan mencintai manusia lain seperti kamu mencintai dirimu sendiri. Bahasa Qur'an nya, LAA ILAA HA ILLA ALLAH.

Inilah isi pesan yg dibawa oleh Abraham, Ishaq, Ismael, Yaqub, Lewi, Musa, Joshua, David, Solomo, Rehabeam, Yehuda, Yeremia, Yesaya, Zakaria, Yohanes pembaptis atau Yahya, Jesa atau Jesus atau Isa, Waraqh bin Naufal (pendeta Nasrani pamannya Khadijah yg menjadi gurunya Muhammad), dan Muhammad.

Mereka semua mengusung visi dan misi yg sama, meng-esakan Tuhan yg satu, ya Tuhan yg mencipta saya dan anda semua. Tuhannya Abraham dan Musa. Tuhannya Jesus dan Muhammad. Menjadikan Tuhan sebagai Raja, Penguasa manusia, pengatur manusia. Namanya ?? HUH ..! Masalah nama. Mau Arrahman, mau Arrahim, mau Aziz, mau Qarim, mau Elohim, mau El, mau Yehua, mau Ilah, mau Allah, Big big Boss ... sabodo, terserah. Asal maksudnya ya Boss maha Boss itu.

Lha ... Bukannya kita semua udah begitu ?! Eits... Ntar dulu. Anda bisa saja bilang ber-Tuhan yg satu, berilah yg satu. Tetapi Nama2 pengusung misi yg sy sebutkan diatas bukan sekedar ngajarin manusia untuk meyakini Tuhan yg satu itu. Bukan sekedar membuat upacara dalam sinagog, gereja atau masjid. Melainkan mereka mengajak manusia untuk membuat sebuah komunitas, menyatukan kumpulan manusia, untuk hidup tunduk kepada hukum Tuhan, aturan Tuhan, yg kemudian menjadikannya Kerajaan Tuhan. Itulah kerajaan Surga.

Wueleh2,,, koq urusannya jadi kerajaan dan hukum segala?! Ya memang. Para pejuang2 yg sy sebut diatas bukan ngajarin sekedar keyakinan semata. Melainkan sebuah konsep yg seharusnya diimplementasi. Sebuah tatanan masyarakat yg ditata menurut maunya Tuhan.

Negara Agama ? Ups... Tidak la yaw. Mosok sebuah negeri berdasarkan sebuah agama. Lantas sing agama lain mau dibuang kemana?

Tidak bloggers, para pejuang diatas gak ada yg mengusung agama. Wuong mereka gak ngajarin agama koq. Apa di jaman Jesus udah ada yg namanya agama Kristen? Apa di jaman Muhammad udah ada yg namanya Islam. Tidak bloggers. Mereka tak ada yg ngajarin agama. Melainkan mereka mengajak manusia untuk mengimplementasikan hukum Tuhan. Hari ini, hukum Tuhan hanya tinggal dongeng. Hukum Tuhan buat manusia tak ada yg laku. Semua memakai hukum manusia, tatanan buatan manusia. Tuhan hanya menjadi Raja imajiner. Raja yg tak berkuasa, karena hukumnya tidak berlaku. Hukuman Tuhan atas manusia hanya berlaku atas manusia nanti, saat alam semesta pada meledak dan hancur. Nanti dan nanti, baru ada pembalasan atas perbuatan dosa manusia. Untuk hari ini, siapa yg menjadi penghukum dosa manusia? Tak ada bloggers. Tidak ada.

Dikala Joshua dan David masih hidup, mereka menjadi penghukum atas manusia berdosa. Di kala Jesus menjadi Raja, ia benar2 bisa mengatur umat manusia menurut aturan Tuhan. (Untuk sejarah berkuasanya Jesus bisa jadi postingan tersendiri nich...). Dan di kala Muhammad menjadi Raja, ia menata kehidupan Madinah sebagaimana tatanan yg ditata oleh Musa Joshua David Jesus, para pendahulunya.

Lantas mengapa sebuah umat bisa binasa. Walikulli ummatin ajalin, tak ada umat yg tidak binasa ( QS surat 7:34). Kenapa begitu ?! Karena aqidah mereka telah mulai mendua. Iman mereka tidak lagi integral. Setelah ratusan tahun, Jerusalem yg dibangung Musa mulai tak cantik lagi. Pengantin Allah (umat Israel) sudah bersundal, berzinah, bahasa sekarang berselingkuh.

Berselingkuh bukan fisik, namun selingkuh aqidah, selingkuh iman, tak lagi integral dalam pengabdian total yakni hidup dengan hukum dan aturan Tuhan, melainkan hidup dengan keyakinan agama dengan hukum dan aturan bangsa2.

Sejarah, akan selalu berulang. Siang dan malam silih berganti. Anda akan menemukan lebih dari 30 ayat yg menceritakan siang dan malam. Apa maksud siang dan malam di Qur'an hingga dijelaskan berulang2? Apakah Allah kehabisan kata2.

Tidak Bloggers, siang dan malam adalah sebuah perumpamaan dari terang dan gelapnya kehidupan. Terang adalah situasi dimana manusia ditata menurut Nur Allah, cahaya Allah, hukum dan aturan Allah. Sedang malam adalah kondisi dimana umat menjadi buta, gelap, tak dapat melihat dan membedakan mana benar dan salah. Karena umat hidup bukan dengan aturanNya.

Jadi udah jelas belum apa yg dimaksud pelacur Israel yg tidak puas menjual dirinya kepada siapa saja Didalam Yehizkel ?! Bukan pelacur lonte atuch... melainkan pelacur aqidah, penjual diri dan iman mereka yg tadinya integral terhadap hukum Tuhan menjadi umat yg berkolaborasi dengan bangsa Asyur, Mesir, dan bangsa2 lainnya. Sekarang anda harusnya tahu, kenapa Nabi Hosea disuruh Tuhan mencintai pelacur2 itu? (Hosea 3:1). Bukan pelacur lonte atuch kang.... tapi ya bangsa Israel yg pada suka bersundal iman itu. Meskipn mereka musyrik, tidak tauhid dan integral keimanannya, namun tetap saja Tuhan memerintahkan Nabinya untuk mencintai mereka.

Semakin saya mempelajari bahasa Alkitab dengan ketinggian hikmah, semakin saya mengaguminya. Orang bilang saya Haji Gila. Ada yg bilang saya Haji Injil. Kenapa? Karena pulang haji saya malah buka injil. Dan ketika saya ditanya oleh ustad yg juga teman, "ndry... kenape loe buka kitabnya orang Kristen". Ane cuma menjawab, "Siapa bilang Injil itu kitab milik orang Kristen!?!". Coba saja buka Qur'an surat Ali Imran 48 , Wa yu 'Allihumul Kitaba Wal Hikmah, Wat Taurot, Wal Injil (Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab dengan Hikmah, Taurat dan Injil).

Ustad pun diam, bingung dan berhenti berkata. Jika bloggers ingin tahu ayat2 Al Qur'an yg mengkonfirmasi Injil, sok mangga buka Al Maidah 47, Ali Imran 71, Al Fath 29, Al Baqarah 146, dst dst (ada puluhan ayat).

Saya meyakini Injil, karena Al Qur'an mengkonfirmasinya. Sudut pandang kita yg terkotak-kotaklah yg menyebabkan kita tak dapat melihat. Maklum, hari ini malam, tak ada cahaya Allah yg menjadi penerang. Hari ini gelap, dan saya bisa bilang, hari ini umat manusia agama manapun adalah pelacur dan pezinah dimata Allah, kecuali mereka yg bercita2 sama dengan para pejuang pengabdi Tuhan, melayani Tuhan dan bercita2 hidup setia menjadi mempelai Allah tanpa bersundal.

HAZA SUHUFIL UWLA, SUHUFI IBROHIMA WA MUSA.
Inilah ajaran dari dahulu kala, ajarannya Ibrahim dan Musa.

Salam

aca
www.sistemintegral.blogspot.com

Selasa, 25 Agustus 2009

Sandi 'Anak Laki2' (952) BASIC

Bloggers,

Menurut abdi tech, Wahyu bukan cuma sekedar perumpamaan, tetapi sandi. Yach, kira2 seperti kode morse gituloh. Nte percaya ?! gini nih..

Seandainya saja anda tahu, kenapa Raja Namrud membunuh anak2 bangsanya sendiri. Semua balita dihabisi, semua bayi ditumpas. Tapi, hanya yg berjenis kelamin laki2. Kenapa begitu?

Sebab menurut ramalan ahli sihirnya (baca cendikiawannya) Raja Namrud, akan lahir anak laki2 yg akan meruntuhkan kejayaan kekuasaan Dinastinya.

Bloggers, apakah sampai disini anda masih berfikir bayi laki2 yg dibunuhi adalah orok beneran yg owe2?! Apakah gambaran anda pasukan raja datang mendobrak rumah2 dan merebut bayi owe2 yg masih merah dari tangan ibunya kemudian di belah kepalanya pakai golok oleh pasukan raja itu?!

Yaaa... Yaaa,,, boleh saja anda berfikir demikian. Namun bagaimana dengan cerita Fir'aun. Ia juga melakukan hal yg sama ketika mendengarkan ramalan cendikiawannya, bahwa akan ada bayi laki2 yg lahir, yg nantinya akan menggulingkan kejayaan Fir'aun.

Bloggers, kenapa cerita Namrud dan Fir'aun seperti sama? Apakah jaman baheula orang/rakyat sedemikian bodohnya sampai2 nerima aja anak2nya dibunuhin sama Rajanya?!

Do you think "BOY" is anak laki2 anu balita eta tea ?!
Do you think Raja is realy gokil2an ngebunuhin rakyatnya dan sedemikian begonya dia ndengerin mamah lorenz nya jaman dia ?!

Wueleh... Wueleh ....

Bagaimana jika BOY, is not anak laki2 fisik. Bagaimana jika ternyata anak laki2 yg pada baru lahir kedunia itu punya makna lain? Bukan anak laki2 fisik.

Kalau ternyata maksudnya bukan anak laki2 owe2, berarti ada sebuah pesan dari kisah2 itu. Pesan yg disampaikan kepada yg mengerti saja. Pesan atau sandi yg ditujukan kepada para pemaham sandi. Sandi2 yg dibuat oleh pembuat sandi, untuk si pemaham sandi.

Jadi kalau gak bisa baca sandi, berarti anda bukan pembaca yg dituju oleh sang pembuat sandi.

Jika sandi2 itu hanya menggantung, menjadi wacana dan bukan keyakinan untuk implementasi, berarti anda bukan orang yg dituju buat mengusung paket implementasi.

Tapi jika sandi2 itu anda mengerti, anda pahami namun anda tolak dan sabotase, wah... , coba artikan selain dari arti saya, 'bahwa anda adalah musuhnya para pembuat sandi'. Wueleh..wueleh...

Salam
aca

Jumat, 21 Agustus 2009

Surat2 dari Kekasih (951) BASIC

Sungguh, alangkah anehnya jika surat2 itu kau lantunkan tanpa kamu mengerti isi pesan didalamnya.

Bagaimana mungkin kau mencintai kekasihmu, jika surat2 dr kekasihmu itu tidak kamu mengerti.

Padahal banyak sudah yg ia tuliskan untukmu. Surat itu memberitakan firman2. Surat itu berisikan pesan2.

Sungguh, Alangkah anehnya jika surat2 itu kau lantunkan tanpa kamu mengerti isi pesan didalamnya.

Ada banyak suratnya. Ada yg pendek, ada yg panjang. Ada yg lugas dan tegas, ada yg berisikan perumpamaan. Semua berisikan pesan2. Pesan2 singkat maupun tersirat.

Sungguh, alangkah anehnya jika kamu berkata mencintai kekasihmu itu, padahal kamu tidak mengerti isi surat itu. Sedangkan kamu tidak memahami pesan didalamnya.

Kamu berkali2 menyatakan cinta dimulutmu. Berkali2 bersumpah hanya dia yg kau cinta dan tak ada yg lainnya. Tapi mengapa surat darinya kau baca berulang2 dimulut saja, tanpa kau mengerti artinya, apalagi memahami isinya.

Engkau nyanyikan semerdu-merdunya surat itu. Engkau ciptakan senandung mendayu begitu syahdu dari surat itu. Seolah kekasihmu akan senang mendengarkan kembali surat2 darinya yg kau lantunkan berulang2. Padahal, engkau tahu benar bahwa surat2 itu adalah pesan buatmu.

Sungguh, alangkah anehnya jika surat2 itu kau lantunkan tanpa kamu mengerti isi pesan didalamnya.

Apakah engkau menyangka kekasihmu senang mendengar pesan2nya hanya untuk dilafazkan?!

Apakah engkau kira itulah bukti cintamu padanya?!

Bukankah pesan2 itu berisikan sesuatu yg dimintanya?!

Bukankah pesan2 itu berisikan suatu permintaan darinya untukmu?!

Bagaimana mungkin engkau berkata mencintainya sepenuh hati, tapi kau tak pernah tahu apa permintaannya untukmu?!

Bagaimana mungkin surat2 itu dapat membuatnya senang jika hanya kau nyanyikan berulang2, padahal isinya menyuruh kamu melakukan sesuatu untuk membuktikan cintamu padanya?!

Sungguh, Alangkah anehnya jika surat2 itu kau lantunkan tanpa kamu mengerti isi pesan didalamnya.

aca

Senin, 17 Agustus 2009

Masyarakat Jahiliah (950) BASIC

Salam…

Sepintas apabila orang mendengar kata jahiliyah, maka yang ada di benaknya langsung tertuju kepada -masyarakat- bangsa Arab kuno. Karena mereka hidup ditengah belantara padang pasir yang panas, gunung-gunung batu yang tandus serta sifat masyarakatnya yang nomaden. Mereka dinamakan masyarakat jahiliyah karena sifatnya yang kejam, bodoh, barbar dan mereka hidup dalam kabilah-kabilah eksklusif. Jika satu kabilah bertemu dengan kabilah lainnya di padang pasir, satu sama lain saling baku hantam. Mereka hidup dari berniaga, dari satu dusun ke dusun lainya. Dan ditengah jalan sering kali mereka dicegat penyamun yang merampok barang-barang dagangan mereka. Itulah jawaban di masyarakat umum tentang jahiliyah.

Mereka juga masyarakat yang tidak mengenal Tuhan Allah, yang mereka sembah adalah batu, arwah dan berhala-berhala yang ditempatkan disekitar rumah tua. Disekitar rumah tua itu terdapat lebih dari 300 macam patung yang disembah oleh tiap-tiap kabilah yang datang kerumah itu. Judi, miras, prostitusi, perampokan, tidak tahu tatakrama, sopan santun, penuh dengan perdukunan, dan pembunuhan adalah masalah-masalah biasa dan sudah menjadi kebudayaan mereka. Bahkan digambarkan karena sangat jahiliyahnya, ibadah haji dilakukan dengan telanjang, sholat dilakukan sambil bersiul dan bertepuk tangan. Demikian pendapat menurut definisi para sejarawan dan para ulama Ahlul Kitab Taurot, Injil, maupun Al Qur’an.

Itulah gambaran masal manusia tentang jahiliyah dan itu pula jawaban, mengapa agama Islam atau Nabi Muhammad diutus di Arab, dan bukan di Eropa, Cina atau di Indonesia. Dari pemahaman yang seperti ini, berkembang logic bahwa Nabi Muhammad diutus kepada bangsa Arab saat itu, untuk memperbaiki akhlak masyarakat bangsa Arab yang jahiliyah. Sedangkan bangsa-bangsa lain di Eropa, Asia Timur seperti Cina, Jepang, dan Indonesia tidak ada masalah, karena mereka adalah bangsa yang sudah maju dan memiliki peradaban yang luhur. Pengertian jahiliyah yang seperti ini sudah berkarat pada otak manusia pada umumnya, bahkan sudah mengakidah di hati umat yang katanya mengaku dirinya muslim. Bahkan sudah menjadi penyakit yang paling parah untuk bisa mengerti apa itu Islam secara proporsional.

Kalau makna jahiliyah diartikan seperti itu, maka alangkah rendahnya kitab-kitab Allah, Kitab Allah digambarkan sebagai konsumsi bagi orang-orang bodoh dan orang-orang yang tidak beragama. Taurot untuk bangsa-bangsa primitif dimana manusia belum sempurna akal fikirannya, Injil untuk bangsa-bangsa kuno dahulu kala, demikian juga Al Qur’an untuk bangsa padang pasir yang tidak berbudaya dan beradab. Itulah pengertian orang-orang jahiliyah tentang jahiliyah.Secara etimologi, kata jahiliyah dari kata -jahal, jahil, jahala- yang berarti bodoh, sebagai lawan dari kata pandai. Dalam hubungan digunakannya kata ini di dalam Al Qur’an, maka pengertiannya menjadi khusus. Perhatikan ayat dibawah ini : “Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? (Al Maaidah : 50).

Disini kata jahiliyah dihubungkan dengan masalah pilihan hukum. Allah sebagai Al Hakim yang maha bijaksana mempunyai hukum, hukum yang diciptakan Allah untuk manusia mempunyai tujuan mulia, yaitu membebaskan seseorang dari dosa atau kesalahan, agar orang tersebut kembali suci dan tidak keluar dari garis fitrahnya. Allah sebagai Al kholik menciptakan semesta alam secara adil dan itu dapat disaksikan dalam kehidupan -mizan- pada benda-benda langit, dan merupakan implementasi dari hukum Allah, semuanya bebas dari campur tangan manusia. Secara nature atau fitrah, manusia dilahirkan bukan untuk mengatur, yang hak untuk mengatur makhluk adalah Sang Khalik. Makhluk tidak berwenang mengatur makhluk lainnya. Jika Rosul menghukum seseorang, itu dilakukan dalam kedudukannya selaku -mandataris- atas izin Allah bukan atas kemauannya sendiri. Inilah landasan Allah membuat hukum yang kemudian
diperintahkan kepada Rosul dan Ulil Amri Mu’min untuk ditegakkan. Seorang Hakim dalam negeri harus tunduk kepada prinsip-prinsip keadilan, dia bukanlah hakim agung; diatasnya ada hakim yang lebih tinggi, yaitu Allah.

Sebenarnya didalam kitab-kitab Allah yang dimaksud dengan jahiliyah adalah tatkala manusia mengatur hidupnya bukan dengan hukum keadilan Allah. Tatkala bangsa-bangsa membuat hukum berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa, yang kemudian dijunjung tinggi oleh bangsa itu, itulah yang disebut dengan jahiliyah. Kalau jahiliyah diartikan dengan bodoh, itu memang ada benarnya. Tetapi bukan bodoh dalam arti tidak berbudaya, tidak bisa baca tulis atau tidak beragama. Dikatakan bodoh karena ada hukum Allah Yang Maha Adil, ada hukum Allah yang menciptakan alam semesta berdasarkan keadilan, ada hukum Allah yang merupakan fitrahnya manusia, hukum yang diciptakan oleh Allah untuk keadilan dan kesejahteraan manusia, untuk melindungi hak-hak azasi manusia dari kezoliman manusia lainnya, tetapi umat manusia mengkafirinya, kemudian membuat hukum sendiri berdasarkan konsensus bangsa.

Istilah -Jahiliyah- juga digunakan pada zaman Nabi Musa AS, yaitu kurang lebih 1500 tahun sebelum Nabi Muhammad. Kasusnya tetap sama yaitu keengganan umatnya ber-illah (berhukum) kepada Allah, perhatikanlah surat berikut :“Dan kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, Maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap mengabdi kepada -Asnaam-, mereka berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sesembahan sebagaimana mereka mempunyai beberapa -illah-". Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu Ini adalah kaum yang Jahil" (Al A’raaf : 183). Umat nabi Musa yang mengusulkan dibuatnya -illah illah- lain sebagai pengganti Allah, disebut jahil bukan karena mereka bodoh dalam arti lawan dari pandai; mereka disebut jahiliyah karena tidak mau ber-illah kepada Allah. Mereka lebih menyukai menggunakan hukum bikinan hawa nafsu manusia, bikinan penguasa-penguasa manusia, bikinan raja-raja manusia yang selalu menindas rakyat kecil. Tatkala orang-orang menolak hukum Allah dan mengambil hukum bikinan manusia, maka bangsa itu disebut jahiliyah. Kapan saja, dimana saja, siapa saja, sampai millennium kinipun apabila suatu bangsa membuat hukum sendiri, membuat kerajaan sendiri untuk mentegakkan hukum yang dibuatnya, dengan membuang hukum Allah, maka bangsa itu disebut bangsa jahiliyah. Sampai kapanpun bila manusia membuat hukum sendiri dan menolak hukum Allah, maka umat itu disebut umat jahiliyah. Terlepas dari apakah bangsa itu bangsa modern dari segi science dan teknologi, tetap saja bangsa itu disebut bangsa yang bodoh (Jahiliyah).

Lantas bagaimana masyarakat bangsa-bangsa di dunia hari ini, juga bangsa kita tercinta ini??

Salam…

Senin, 10 Agustus 2009

Karena Baik atau Karena Taat (949)

Bloggers, pertanyaan yg kerap muncul, apakah orang2 bisa jadi taat kpd peraturan karena mereka itu adalah orang2 baik, ataukah karena mereka taat karena peraturan itu tegas dan terimplementasi dengan baik?

Pertanyaan ini menjadi polemik yg tidak tuntas, menjadi tak terjawab bagi masyarakat bangsa kita maupun sosiolog dan pengamat sosial yg ahli sekalipun. Padahal, baik sejarah maupun kenyataan sosial diluar negeri yg ada hari ini bisa menjawabnya.

Baiklah, kita jajaki kenyataan sosial di LN hari ini. Sebagai contoh Singapore. Negeri kecil yg begitu bersih dan teratur. Tak ada sampah yg berarti dimanapun dapat kita jumpai. Demikian memukaunya kebersihan di negara itu. Mengapa demikian bersihnya?

Jawabnya karena di negara itu ada sangsi yg begitu keras terhadap siapapun yg membuang sampah sembarang. Gak kira2, buang puntung rokok dijalan saja bisa kena denda 400 USD.

Denda ini bukan isapan jempol, melainkan nyata. Semua fungsi kontrol aparatnya jalan buat menjaga peraturan itu. Tidak seperti peraturan pemda DKI yg pernah sempat gencar dengan meniru negeri dengan stiker denda Rp 100.000 bagi yg membuah sampah sembarangan yg prakteknya tak ada seorangpun yg kena denda lantaran tidak adanya fungsi kontrol.

Tak hanya membuang sampah, lalu lintas pun begitu ketatnya. Sampai demikian sulitanya untuk mendapatkan SIM disana. Sangat berbeda dengan pembuat SIM disini yg 100% lulus ujian SIM.

Negeri itu tak hanya ketat dalam kebersihan maupun lalu lintas, namun hal2 lain yg terlihat maupun tidak terlihat begitu teraturnya. Istilah orang, begitu well organize.

Apakah orang Singapore adalah orang yg memang pada dasarnya bersih dan tertib berlalulintas. No way. Tidak saudara. Semasa awal Lee Kwan Yu memimpin, Singapore adalah negera penuh sampah. Sungainya penuh limbah. Dan segalanya berantakan.

Peraturan yg dibuat Lee Kwan Yu lah yg menyebabkan suka atau tak suka, masyarakatnya harus berhati2 dalam membuang sampah. Peraturan itulah yg membentuk masyarakatnya. Bahkan kata mereka tanpa rasa malu, konon kakek dan nenek mereka dahulu adalah bangsa yg jorok luar biasa.

Bloggers bisa melihat bahwa seorang Lee dapat mengubah sebuah masyarakat. Lee tak melakukannya seorang diri, namun ia dibantu aparat dan penegak hukumnya. Namun tetap saja Lee lah yg membimbing semua fungsi2 kontrolnya.

Sejarah ribuan tahun juga membuktikan, dari seorang Ibrahim, ia membina anak2nya menuju kepada pengabdian tunggal yg Tauhid. Membangun tatanan bangsa Israel secara aqidah, hingga pada waktunya, salah satu keturunannya berhasil manjadikan peraturan itu hukum tunggal yg berlaku buat bangsa Israel pada sebuah negeri. Darussalam atau Jerusalem merangkak, berdiri dan berlari. Menjadi sebuah negeri yg dewasa dengan tatanan dan peraturan Tuhan.

Sejarah juga membuktikannya kepada Isa atau Jesus. Sayang, catatannya sejarahnya tak lengkap.

Sejarah juga mencatat Muhammad, sebagai seorang Founding Father sebuah tatanan masyarakat Madinah, negeri yg juga merangkak berdiri, berkembang dewasa dan dengan cepatnya berlari. Tatanan yg dibangun tanpa unsur musyrik, negeri yg dibangun berdasarkan satu tujuan pengabdian, pengabdian kepadaNya saja, tatanan dan hukumNya saja. Itulah Darussalam zaman berikutnya.
So, peradaban dibentuk individunya ataukah individu adalah produk dari peradaban?

Salam
aca

Dahaga (948)

Dear awalul muslimin,

Kecuali mereka yg kebangetan rabun, siapapun tahu kalau kalau kondisi bumi hari ini kering kerontang. Tak ada sumber air yg mencukupi bagi orang banyak, karena yg ada hanyalah padang pasir yg luas terhampar.

Adapun, hutan yg ada hanya berisikan semak belukar dengan pohon zaqum dan buah yg berduri. Jangankan untuk sumber makanan, bayangan untuk berteduhpun tak mencukupi bagi musafir yg mengembara.

Banyak orang yg menerima keganasan alam yg kering itu, namun beberapa orang lainnya memilih menjadi musafir pengembara. Dari satu tempat kering ke tempat tandus. Dan dari tempat yg tandus ke tempat gersang.

Pada dasarnya, para pengembara itu bukanlah mencari binatang untuk diburu. Bukan pula binatang ternak untuk dipelihara. Yg ia butuhkan hanyalah air semata. Air yg dapat memberikannya kehidupan, air yg bersih yg bisa diminum sebagai pelepas dahaga.

Pengembara adalah orang yg senantiasa merasa dahaga. Pengembara berjalan dari satu oase ke oase lainnya. Ia tetap berjalan, karena setiap sumber air atau oase yg ditemukannya tak pernah mencukupi. Karena air itu tak pernah bersih, murni dan suci lagi.

Setiap oase yg ditemui telah penuh kubangan kotoran, hasil pembuangan orang2 yg tak bertanggung jawab. Sebagian pengembara mencicipinya, sebagian lagi minum karena amat dahaganya. Beberapa menetap meskipun air itu ada rasa janggal dilidah, sedang beberapa lagi meneruskan perjalanan pengembaraannya.

Pengembara juga sering tertipu oleh fatamorgana. Sebuah efek seperti danau atau air yg terhampar ditengah padang pasir yg luas. Beberapa pengembara yg rabun jauh mengejarnya, sedang beberapa lagi memahami sebagai efek alam terhadap panas akibta tandus dan kering.

Orang2 lebih banyak yg bilang pengembara adalah kegilaan, karena pengembara percaya tak ada air yg bersih yg dapat ditemui di musim ini. Meraka tahu air2 di oase itu kotor. Tapi apa mau dikata, musim hujan belum tiba.

Apakah benar tak ada air bersih di musim kemarau?
Apakah memang air bersih hanya datang pada musim penghujan?
Pengembara tak percaya bahwa tak ada.
Pengembara percaya bahwa air bersih itu berada di suatu tempat.
Masalahnya, tidak semua orang mempercayai itu, dan tidak semua orang mau menjadi pengembara?

Saya kira, jika tidak merasa dahaga, tak ada orang yg akan mengembara. Juga jika air limbah itu masih dirasa bersih, buat apa mengadakan perjalanan pencarian oase.

Tidak semua orang jadi pengembara. Yg repotnya, rata2 semua pengembara tak pernah langsung mendapatkan oase yg berisikan air bersih, bening alami dan suci. Ia harus mencari dan mencari. Hanya kesungguhan dan kesabaran yg dapat membawanya kepada sumber air suci lagi bersih yg benar2 bersih.

Salam
aca