Selasa, 27 Oktober 2009

Loyalitas Palsu Karyawan (961)

BOSS pencipta dan pemilik perusahaan tidak pernah tidur, ngantuk, atau terlena.
DIA selalu terjaga mengamati seluruh karyawan dan perusahaannya.
DIA yg mencipta karyawan,
DIA yg menetapkan managemen,
DIA yg menciptakan perusahaan,
DIA juga yg menetapkan DIREKTUR UTAMA.
DIA lah sang Tuan yg sebenarnya dari seluruh karyawan.

DIRUT, adalah wakil BOSS diperusahaan.
Ia mempunyai tugas dan wewenang untuk memimpin karyawan2 menuju visi dan misi BOSS, "pengabdian integral" kepada BOSS.


Misi ini terus berlanjut meskipun DIRUT wafat, karena sistem managemen yg dibentuk sudah baku, sesuai dgn visi BOSS maupun DIRUT. Jajaran managemen tinggal mengoperasikan sistem baku yg telah dibuat.


Namun, seiring dengan waktu, selalu akan terjadi degradasi yg disebabkan oleh umur managemen yg tua, hingga managemen mulai keropos setelah ratusan tahun.
Degradasi visi, misi, dan nilai, adalah proses yg lumrah, yg selalu saja terjadi pada managemen yg sudah uzur. Semakin uzur, semakin melenceng dari buku PEDOMAN karyawan.


Ada sebuah pasal dalam buku PEDOMAN, 'Telah kusempurnakan bagimu MANAGEMENmu', demikian bunyi pasal dalam buku PEDOMAN managemen dan karyawan.
Sebenarnya pasal itu benar adanya untuk saat itu. Pasal itu ada ketika DIRUT berhasil menjadikan managemen itu tangguh dan dimenangkan atas Perusahaan2 lainnya.
Namun menjadi keliru jika ada karyawan yg menyatakan hari ini managemen tetap sempurna, baik2 saja, dan masih sesuai dgn visi dan misi BOSS.


Kenapa ?
Karena sejarah akan selalu berulang.


Setiap DIRUT, sebelum ia berkuasa memimpin Perusahaan dan merekrut karyawan yg pro dan percaya sama dia, adalah juga karyawan biasa. Kemudian ia mengajak karyawan2 yg mau berjuang bersamanya untuk memperbaiki managemen dan mengembalikan visi dan misi yg telah melenceng.


Inilah tugas utama DIRUT2 kita yg dulu.
DIRUT2 ?!? Emang aya sabaraha Perusahaan ?
Ya satu.


Cuma ada satu Perusahaan yg diridhoi BOSS.
Dan dari dulu juga cuma satu.
Yang membedakan mereka hanya saat dan periodenya saja.


Setiap periode punya DIRUT sendiri-sendiri.
DIRUT adalah seorang yg ikhlas dan memiliki loyalitas yg tinggi.
Sedangkan managemen yg ada saat itu mempunyai 'loyalitas palsu'.
Itu sebabnya BOSS memilih DIA.


Apa itu loyalitas palsu ? Loyalitas palsu adalah sebuah pengabdian yg mendua.


Terlihat seperti tunggal, namun sebenarnya ada sesuatu yg lain yg disembah.
Karyawan berloyalitas palsu percaya bahwa BOSS pemilik perusahaan, BOSS penguasa perusahaan, BOSS yg memberi makan mereka, BOSS juga yg patut 'disanjung' dalam setiap upacara harian maupun upacara setiap JUM'AT,.,. eh maksud saya SENIN.


Namun karyawan musyrik itu selalu meminta naik upah, tambahan fasilitas, peningkatan tunjangan2, jaminan kesehatan, juga 'jaminan kemakmuran abadi' setelah mereka 'pensiun'.
Mereka bekerja seperti mengabdi untuk kepentingan BOSS padahal untuk perut dan ambisi hawanafsunya sendiri. Dengan kata lain boss mereka bukan BOSS, melainkan ya tuntutan2nya itu. Meskipun mintanya kepada BOSS namun jadinya malah mempekerjakan BOSS untuk memenuhi tuntutan tadi.


Gak percaya?! Gini Bloggers, karyawan musyrik itu atau karyawan berloyalitas palsu bisa jadi adalah orang yg 'rajin upacara', dan faseh dalam membaca PEDOMAN (nach loo..).
Mereka mengira bahwa upacara yg dilakukan bersama2 atau sendiri2 adalah keinginan yg utama dari BOSS. Didalam buku PEDOMAN BOSS memang memberi perintah bekerja, namun upacara bukanlah bukanlah bekerja. Upacara bukan hakekat tujuan karyawan diciptakan.


'Karyawan diciptakan tak lain adalah untuk mengabdi kepadaku', demikian kata BOSS.
Upacara bukanlah bentuk pengabdian, melainkan hanya sebuah simbol dari pengabdian.
'Hormat benderaaaaa .... GRAK !!!' bukanlah hormat kepada kain yg berkibar.


Upacara adalah sebuah miniatur pengabdian.
Tidak hanya upacara, demikian juga dengan simbol2 lainnya seperti 'lapar2an', 'pajak', dan 'konfrensi di tanah nyuci', adalah simbol2 dari bentuk pengabdian kepada BOSS.
Loyalitas karyawan tak bisa dinilai hanya dari pelaksanaan simbol2 pengabdian itu.


Seorang karyawan berloyalitas ganda bisa jadi rajin ke 'lapangan upacara', hafal beberapa pasal pedoman, namun bekerja diperusahaan tidak berdasarkan buku PEDOMAN.
Lebih ironis lagi ada yg namanya 'AHLI BUKU PEDOMAN' yg sebenarnya gak konsisten dengan PEDOMAN.


Karyawan yg disukai BOSS adalah orang yg kerjanya hanya untuk DIA. Hidup dan matinya diserahkan buat DIA, dan aktifitasnya tidak keluar dari buku PEDOMAN.
Karyawan loyal tidak membutuhkan pujian dari karyawan lainnya, apalagi pujian dari karyawan2 berorientasi pribadi.


Karyawan yg baik ?!? Baik menurut siapa ?!?
Menurut BOSS atau menurut karyawan yg berloyalitas palsu.
Baik dan buruk tidak bisa diukur menurut penilaian karyawan lain.


Yang paling penting, visi dan misinya sama persis dgn PENCIPTA Perusahaan yakni membela dan memperbaiki managemen. Inilah bentuk pengabdian integral terhadap BOSS, bukan hanya melakukan simbol2 pengabdian.


So, hanya melakukan simbol, bukanlah hakikat bekerja atau mengabdi kepada BOSS.


Salam

aca

Senin, 05 Oktober 2009

Terima kasih Gempa (960)

Kau bukan Dewa,
Bukan Hyang,
Bukan Sri Khrisna,
Bukan Tuhan,
Bukan juga God.


Kau adalah Alam.
Alam semesta.
Jagad raya dan seisinya.
Makro sistem dan hukum2nya.


Ku tahu kau sayang padaku
Makanya kau jatuhkan apel2 itu.
Jika tidak, apel2 itu tak jatuh dr pohon
Buah2 tak turun ke bawah.
Maka buah2 itu terbang, demikian juga diriku dan benda2 lain.

Jadi seharusnya, tak ada alasan orang membencimu karena kau tarik pesawat oleng itu jatuh.


Ku tahu kau sayang padaku
Makanya kau didihkan air itu
Tak ada air yg menolak mendidih pada suhu 100 derajat celcius.
Suhu mutlak buat air bergolak.
Trims atas titik didihnya, hingga aku bisa minum teh dan kopi dengan nikmatnya.
Semua adalah karenamu, habis karena siapa lagi?!


Sungguh, tak ada alasan bagi seorang manusia marah2 kepada kau lantaran anaknya tersiram air yg kau buat mendidih.


Ku tahu kau sayang padaku
Makanya kau beri aku hujan
Setelah kau kondensasi uap air
Dan bumi ini pun menjadi basah


Mengapa ada saja yg sumpah serapah ketika datang banjir. Bukankah mereka juga dapat hujan?! Apakah mereka menginginkan hujan tanpa air?!


Ku tahu kau sayang padaku
Makanya kau beri aku gaya berat,
Ilmuwan bilangnya gravitasi,
Jika tidak, mungkin ku tak dapat menjejakkan kaki dibumi,
dan pastilah bulan tidak beredar mengelilingi bumi,
dan bumi tak kan beredar mengelilingi matahari tanpa kau.


Ku tahu kau sayang padaku
Makanya kau setimbangkan bumi ini dengan gravitasimu.
Meskipun karena itu bisa terjadi longsor.
Meskipun ada saudaraku yg mati karena ulahmu.
Karena tanah miring itu kau jatuhkan.


Mengapa orang menyalahkan kau ketika rumah yg mereka bangun tertimpa tanah yg kau jatuhkan?! Padahal kau memang selalu begitu, sudah sifat matimu, menjatuhkan segala sesuatu yg mengambang di udara, sedangkan rumah yg mereka bangun berada diatas tanah yg kritis mengambang.


Ku tahu kau sayang padaku
Makanya kau setimbangkan putaran rotasi bumi ini dengan gempa tektonik mu, geseran patahan2 bumi dalam rangka mem-balancing putaran pada poros bumi yg sudah mulai limbung (unbalance).


Jika tidak, tentu lintasan orbit bumi ini sudah melenceng ke lintasa Pluto, kemudian tak dapat lagi kembali ke orbit untuk mengelilingi matahari.


Meskipun karena ulahmu ini, ada goncangan 7,6 scala richter yg merubuhkan sebagian kota. Jika tidak, bukan hanya kota itu, kota2 lain diseluruh bumi sudah beredar diluar orbit tatasurya matahari, karena tak adanya balancing poros bumi.


Itulah kau
Kau, yg begitu disiplin terhadap sistem kesetimbanganmu.
Yg bekerja begitu sistematis dan jelas.
Kau bekerja berdasarkan hukum2 dan ketetapan yg pasti.
Kau persembahkan semua kinerja ini buat kami, para mahluk yg bergelar manusia.


Bagiku, terimakasih atas segala mekanisme kesetimbanganmu.
Terimakasih atas gempamu.
Jika bumi ini tak kau balancing dengan gerakan tektonikmu,
aku, keluargaku dan seluruh penduduk bumi, pastilah sudah tak dapat lagi melihat matahari, lantaran keluarnya bumi dari orbit akibat unbalance rotasinya.


Salam
aca

Kamis, 01 Oktober 2009

The Greenpeace Ship (959) ADVANCE

Dear Blogers,



Kisah kapal bangsa barbar sungguh unik. Banyak pernik2. Salah satunya adalah gemuruh pemilihan awak kapal.Ramai seperti pesta. Banyak penumpang yg begitu antusias untuk jadi awak kapal yg mekanismenya dilakukan melalui pemilihan.



Pesta untuk membiayai pemilihan awak kapal adalah biaya yg tak sedikit. Beberapa penumpang begitu sibuk memajang foto2nya di geladak kapal. Toh biaya cetak foto dan frame segede layar bakalan bisa balik modal kalau nanti mereka bisa terpilih jadi awak(crue) Kapal, pikir para calon awak tadi.



Sedemikian besarnya ambisi para penumpang yg menjadi calon awak kapal itu untuk bisa terpilih. Mengapa? Karena mereka tak perlu lagi memancing ikan di laut nantinya jika mereka terpilih. Awak kapal adalah penguasa kapal. Penumpang wajib setor sebagian ikan yg didapat. Awak kapal dapat bagian. Itulah enaknya awak. Mangkenye pade rebutan. Kalu kagak, mane die orang pade bela2in nyetak poto segede layar biar pade kepilih. Begitulah kisah kapal orang2 bar2 di negeri antah berantah.



Berbeda dengan kisah Kapal Greenpeace, kapal2 yg dibangun diatas gunung.
Nakhodnya dibilang orgil.
Kenapa orgil? Karena bikin kapal bukan dilaut, tapi diatas gunung.



Kapal ini bukan kapal biasa. Besarnya luar biasa.
Isinya berbagai jenis speciese (bener gak seech speeling nya?!).
Ada golongan banteng, bangsa gajah, bangsa yg besar.
Bangsa unta yakni para penghuni padang pasir.
Bangsa burung elang, lambang mesopotamia.
Jenis ular, golongan species2 munafik yg sebenarnya licik, juga keangkut.



Alkisah, Kapal ini dibangun oleh orang2 yg bisa melihat masa depan.
Sebuah nubuah masa depan dibacakan oleh sang Nakhoda kapal Greenpeace itu :



Bahwa air sungai yg ada muara dan laut tak lagi bersih, tak lagi dapat dipakai.
Bahwa air hujan tak lagi ditampung orang, tak lagi diharapkan orang alias dibuang.
Air dari langit itu tak lagi dihormati dan dihargai, apalagi dijadikan dasar petunjuk dan implementasi hidup. Orang lebih senang suatu yg dari bumi.



Pompa ledeng buatan sendiri lebih canggih katanya. Sumur bor buatan sendiri.
Buatan sendiri yg diyakini mampu memecahkan persoalan.
Yang dari langit, hanya buat khayalan dan sesembahan.



Meski air hujan itu datang banyak sekali, namun orang tak kan menampungnya, meskipun turun tak henti2nya. Dan air itupun hanya menjadikannya musibah. Meskipun berkelimpahan air bersih, air yg tak tercemar, air dari langit, tetap saja mereka tak mau mendengar seruan untuk menampung dan memanfaatkannya.



Nubuah Nakhoda itu bilang, bahwa kelak air itu akan menenggelamkan penduduk karena tak dimanfaatkan. Pada gilirannya, sampah dan kotoran yg dibuang penduduk bukan lagi hanya sebuah pencemaran, melainkan sudah parah, menjadikannya musibah, bahkan bencana, yakni banjir bandang yg luar biasa. Dalam Nubuah bukan hanya banjir bandang, melainkan bencana yg luar biasa, Tsunami. Air itu akan menenggelamkan peradaban.



Dalam Nubuah, Kapal Barbarian yg melaut berputar2 tanpa arah tak kan pernah bertemu dengan kapal Greenpeace sebelum waktunya. Kapal Barbarian akan terombang ambing oleh gelombang Tsunami itu. Demikian juga dengan kapal2 lain yg ada dilautan luas. Kapal Greenpeace yg dibangun oleh Nakhoda nekat, Ia akan tahan gelombang Tsunami. Karena ia dibangun diatas gunung.



Awak kapal itu akan senantiasa sehat berkat makanan yg sehat dari gunung dan ‘air yg jernih dari hulu sungai’. Orang2nya rajin. Bukan rajin memberikan pujian kepada Nakhoda. Bukan juga pujian kepada yg meciptakan gunung atau lautan. Bukan juga rajin ‘menyanyikan bait2 peraturan pembuatan kapal’. Melainkan rajin bekerja membuat kapal. Pengabdian kepada PenciptaGunung dan lautan adalah dengan disiplin mengikuti peraturan pembuatan Kapal, bukan menyanyikannya se-merdu2nya.



Nakhoda maupun awak bisa IQRO’, bisa membaca keadaan, dan mempredik apa yg akan terjadi. Bahwa akibat kesombongan manusia membuat peraturan sendiri, membuat kapal sendiri, hidup tak berkwalitas, kumuh-jorok dan tak mau mendengar untuk menampung air hujan, maka mekanisme alamnya adalahTsunami. Musibah yg luar biasa, yg akan menenggelamkan peradaban mereka.



Sepanjang sejarah peradaban manusia, Tsunami itu sudah berkali2 datang. Menghancurkan peradaban yg dibuat atas dasar peraturan buatan manusia. Demikian juga dengan Kapal Greenpeace, sudah berkali2 dibuat,Untuk menggantikan peradaban hidup kumuh-jorok, hidup tak berkwalitas, hidup mistis dan tidak ilmiah, dan hidup berlayar berputar2 tanpa kemajuan.



Dan ketika air telah mencapai puncak gunung, tempat dimana kapal Greenpeace dibuat, Kapal akan berlayar mengarungi lautan luas. sampai suatu ketika, Kapal Greeanpeace akan berpapasan dengan kapal2 barbarian. Pertemuan itu akan menjadi hubungan diplomatik pada awalnya. Kemudian sebuah kompromi politik, hubungan dagang,yang kemudian pada gilirannya penumpang kapal2 barbarian tak tahan untuk tetap berada di kapal barbarian yg kecil, tidak stabil dan kumuh-jorok. Kapal Greenpeace yg begitu besar anggun dan menawan akan terlihat sejahtera di mata kapal2 Barbarian, padahal dahulunya kapal2 barbarlah yg berkilau sebelum ada Kapal Greenpeace.



Beberapa sekoci pelarian penumpang kapal2 barbar akan berdatangan. Bahkan beberapa kapal Barbar lainnya memberikan tanda, penumpangnya mengibaskan bendera permintaan tolong. Dengan teropong, awak Greenpeace dapat melihat kondisi yg mengenaskan dari penumpangnya Kapal Barbar karena tertindas oleh awaknya. Kapal Greenpeace pun berlayar mendekat, merapat,,.. membebaskan para penumpangnya dari penindasan awak Kapal Barbar.



Bloggers,Wissen Sie die Zukunft auf der Barbarianship ? (mati lu ! abdi auf Deutch sprechen ayeuna teh !). Do you want to know what hapened sama nasib Barbarian Ship ?!
Menurut nubuah, tenggelam saudara.
Wueleh..wueleh...



Demikian sejarah kapal2 yg berlayar didunia. Sejarah ini juga Nubuah, karena perjalanan kehidupan kapal2 akan selalu sama, dari masa ke masa, tak akan ada yg pernah berubah. Suatu saat, Kapal Greenpeace pun akan karam, setelah 7 Abad lamanya Kapal itu berlayar. Karena setiap kapal, akan selalu ada batas umur berlayarnya.



Salam

aca