Jumat, 29 Januari 2010

SIKLUS (1006) BASIC

Bloggers, ada orang bilang bahwa kehidupan berjalan secara EVOLUSI. Pendapat lain bilang bahwa kehidupan seperti roda, ia berputar, seperti SIKLUS, silih berganti, di atas-dibawah, menang-kalah.


Teori KEHIDUPAN EVOLUSI meyakini segalanya berjalan semakin berkembang secara linier, semakin kompleks, dan semakin sulit dimengerti. Demikian kompleksnya perkembangan dan perjalanan alam dan manusia, hingga menurut teori ini, akhirnya pada saatnya nanti, alam pun tak dapat menjawab problematika yg ada. Manusia dan alam itu sendiri akan hancur cur cur....


Pendapat ini mengambil data dari problem2 kesetimbangan lingkungan yg tak lagi balance. Problem lingkungan hidup. Problem ledakan penduduk. Dan berbagai problem kompleks lain yg menyebabkan konon suatu saat, bumi akan muak, gunung akan muntah, dan laut marah, hingga bumi akan hancur, yg dibarengi dengan problem sosial masyarakat yg tak terjawab, sampai suatu ketika kehidupan itu pun bubar. Kata orang 'kiamat'.


Inilah akhir dari teori kehidupan evolusi.
Konon hal ini terjadi lantaran ulah sang manusia yg semakin lama semakin edun dan aneh2 saja. Manusia konon semakin melewati batasnya batas.

Darimana pendapat ini berasal?! Wah gak tau deh. Kayaknya sich dari interpretasi Kitab suci.


Bloggers,

Pendapat kedua, menyatakan bahwa kehidupan dunia ini seperti sebuah siklus.
Ia akan gelap dan terang silih berganti. Kehidupan akan dikatakan gelap dikala tak ada keadilan global, dan akan terang dikala ada sebuah keadilan global. Inilah inti dari teori KEHIDUPAN SIKLUS.


Pergantian atau peralihan antara keadilan dan ketidak adilan. Atau saya nyebutnya antara Keadilan Global dan Keadilan Parsial. Atau boleh juga, siklus pergiliran antara sang baik dengan sang jahat.


Keadilan Global inilah yg sampai saat ini tidak diketahui orang, karena orang hanya bisa mendengarnya secara sayup2, melihatnya secara remang2, bahwa dulu pernah ada sebuah tatanan masyarakat yg ideal.


Pendapat kedua ini tidak umum bahkan orang tak lagi mengenalnya. Kenapa demikian?! Karena akan selalu demikian manakala Keadilan Global lenyap dari muka bumi. Yg ada hanya Keadilan Parsial. Sebuah hukum keadilan yg hanya berpihak pada sebahagian kecil orang.


Golongan orang2 tak adil dapat menguasai berbagai sendi kehidupan. Golongan lemah akan dikuasai oleh yg kuat. Yg anehnya, golongan lemah itulah yg mayoritas. Justru yg lemah yg banyak sekali jumlahnya.


Mereka yg menguasai sendi2 kehidupan sosial, politik, uang dan modal, justru sangat sedikit. Meskipun sedikit, mereka bisa menguasai dan menyetir roda kehidupan. Menentukan kebijakan. Bahkan memiliki kekuasaan. Hukum alamnya memang selalu demikian khan?! Bahwa yg sedikit menguasai yg banyak.


Anehnya lagi, golongan yg banyak itu tidak mengetahui bahwa mereka sedang diperlakukan tak adil oleh kaum kuat yg smart dan sedikit itu. Kebanyakan orang hanya merasa bahwa 'dunia memang tidak adil'. Inilah kondisi kehidupan hari ini.


Cerita dikala terang benderang beda lagi. Matahari memancar, hukum Keadilan yg Hakiki bisa memberikan penerangan kepada seluruh masyarakat dunia.


Masalahnya, kita tak kan pernah tahu, seberapa adilnya kondisi itu. Seberapa makmur dan teraturnya negeri super adil itu. Lantaran semua sama sekali gelap. Disebabkan karena hari ini kita hidup bukan pada periode itu, maka kita tak punya refrensi perbandingan. Bagaimana mungkin kita bisa tahu betapa teriknya matahari jika kita hanya hidup dimalam hari.


Referensi sejarah ?!

Bisa saja referensi sejarah menjadi petunjuk tambahan. Namun seringkali juga membingungkan. Penelitian sejarah bagaikan menyusun puzle yg berserakan dengan komponen yg tak lengkap disana-sini.


Tak ada referensi jelas yg tertinggal. Sejarah banyak ngawur, ditutup2i dan penuh rekayasa. Banyak orang tertipu oleh referensi karena sejarah banyak dipakai sebagai alat buat kaum atau golongan penguasa.


Jangankan sejarah ratusan tahun, cerita G30 SPKI yg baru puluhan tahun saja udah gak jelas siapa dalang siapa korban. Rekayasanya klihatan banget khan.


Kedua kondisi ini bisa terjadi adalah karena siklus yg merupakan hukum kesetimbangan alam. Selalu dan akan selalu demikian. Tidak seperti teori kehidupan evolusi yg prinsipnya berkemang dan berkembang secara linier tanpa titik balik. Teori kehidupan siklus, memiliki prinsip berulang secara periodik dalam kurun waktu berabad abad.


Bukankah kondisi alam adalah demikian?!
Bukankah terang karena adanya gelap?!
Bukankah kaum yg adil karena adanya kaum yg tak adil?!
Bukankah adanya sang baik karena adanya sang jahat?!
Bukankah adanya Kebenaran adalah karena Kebathilan?!


Bukankah adanya siang, adalah karena malam?!
Dan bukankah siang dan malam itu silih berganti secara periodik tanpa henti?!

Uh,,.. serius banget sich ni postingan.


Salam
aca

Selasa, 26 Januari 2010

Onani Otak (1007) (bukan buat bujangan)

Maaf, menurut saya mach banyak sekali orang yg melakukan mansturbasi terhadap otaknya. Onani alias mansturbasi tau khan?! Melakukan sesuatu hingga sang ‘anu’ ngeunah.
Nah, ini sama juga. Tapi bukan si anu yg dikerjain, melainkan otak.

Itu otak dipenet-penet,., diputer-puter,., dipelintir-pelintir,.,. disuruh mikirin sesuatu yg tak berujung dan tak kan pernah berujung. Kemudian menduga-duga, kalau begini efeknya pasti itu, kalau begitu efeknya pasti ono. Kemudian segala alternatif dibahas dari masing2 cabangnya, dikupas sampai merotol, hingga seolah2 mendapat solusi.

Sampai suatu ketika,, ... Aaagh,,.. Aaaach ... ,., desahan seperti orang orgasme akan keluar dari mulutnya layaknya seorang yg orgasme, “inilah solusinya”. Sambil bergumam dimulut, ia juga mergumam dalam hati, ‘diriku cerdas juga yach’.

Bagaikan benang yg ingin di pintal. Seolah ia hendak merajut sebuah kain. Yg kemudian kain itu seolah2 bisa menjadi baju. Padahal, benang itu hanya di simpul sana simpul sini tanpa aturan. Tarik sana tarik sini tenpa arah. Boro2 jadi sebuah kain atau baju. Yg jadinya hanyalah gumpalan benang kusut yg tak mungkin diurai.

Mangga, lakukan onani otak. Jawab semua pertanyaan dengan ketajaman otak yg sudah anda penet2 dan pelintir2 sendiri sampai ngecret. Mungkin saja anda seorang ahli onani otak.

Kalau saya mah gak berani. Otak saya hanya akan saya setubuhi dengan Firman2. Saya tak mampu untuk memikirkan segala sesuatu tanpa bantuan firman. Biar Wahyu2 itu yg membimbing jalan berfikir saya dan jalan hidup saya, baru saya bisa orgasme. Selalu dengan Kitab Firman Allah sebagai teman setubuhnya, bukan swalayan.


Salam
aca
http://www.sistemintegral.blogspot.com/

Kamis, 21 Januari 2010

Howaaa Haee ,, How How Howaaa Haee (1005)

Bloggers, sorry neech,.,. ay bukan mau ngeramal. Tapi urusan kali ini bakalan nyangkut urusan pribadi orang. Protesnya jangan galak2 yak ?!


Bloggers, setiap kita adalah jiwa yg kompleks.
Campuran antara Ketakutan dan Keberanian.
Campuran Kesedihan dan Kegembiraan.
Penderitaan maupun kebahagiaan.
Sakit maupun Sehat.
Suka maupun Duka.
Kesempitan maupun Keleluasaan.
Kesusahan maupun Kemudahan.
Kemiskinan atau Kekayaan.


Brothers, banyak diantara kita sering meminta kepada sesuatu diluar sana yg kita anggap maha kuasa atas segala sesuatu dan maha mampu untuk memberikan sesuatu, untuk membuat nasib kita menjadi senantiasa kedalam hal2 yg saya sebutkan terakhir (bukan yg pertama).


Setahu saya, kita berdo’a lebih karena memang sedari kecilnya sudah dicekoki oleh guru dan orang tua supaya kita bersimpuh dan meminta ketimbang naluri insting dasar manusia. Masih terngiang sebuah ceramah ketika saya es-de,”Berusaha dan Berdo’a”, gitu katanya ustad ngaji saya.


Berusaha, adalah sebuah ikhtiar. Namun berusaha hanya sekedar sababiah (penyebab fisik). Ada lagi yg lebih penting agar hasil usaha itu maksimal, yakni sebab yg haq, faktor ghoib yg menyebabkan usaha ini sukses atau ta’jil (gagal). Oleh karena itu, berdo’a kepada yg maha ghoib, supaya aspek ghoib menunjang. Fisika OK, Metafisikanya juga OK. Kira2 gitulah.


Baiklah, kalau memang begitu, saya mau tanya,
Seberapa besar faktor ghoib bisa menentukan?!
Seberapa khususk (konsen) agar do’a kita bisa dikabulkan?!
Apakah kalau kita sholeh, yg diluar sana akan memberikan nasib baik pada kita?!
Apakah kalau kita jahat, yg diluar sana akan memberikan nasib buruk buat kita?!
Pertanyaan ini sangat mendasar. Tapi tak satu pun dari anda berani melanjutkan dan mencari solusi, karena menganggap pencarian solusi atas pertanyaan itu adalah kesia-siaan. Lagian, baunya nyerempet2 atheis. Padahal jawaban itu mahal sekali jika bisa anda dapatkan.



Dulu saya menganggap orang kaya belum tentu bahagia, dan orang miskin belum tentu sengsara. Dulu kata saya orang baik pasti bahagia dan orang jahat pasti stress di dunia dan sengsara di alam kematiannya. Apa iya begitu?! Apa tak ada orang jahat yg kaya, hidup foya2, menindas orang lemah, banyak teman, banyak harta, banyak wanita, hidup terjamin sampai tua dan mati dengan bahagia. Off course dia punya dinamika hidup turun naik, tapi setidaknya dia tidak selalu stress dan tidak selalu gundah bathinnya.



Apakah orang seperti diatas gak ada?!
Apakah sang maha ghoib selalu menyengsarakan bathin orang jahat?!
Apakah si jahat tidak pernah senang bathinnya?!
Terus, bagaimana dengan perilaku do'anya?!
Perlu berdo'a gak ya?!
Perlu meminta gak ya?! (meskipun hasilnya selalu mudah2an).


Bloggers, saya yakin pasti anda protes jika saya katakan bahwa perilaku berdo’a itu tak lain sama persis dengan tindakan seorang dukun indian atau kepala suku dalam sebuah komunitas indian yg memimpin pemujaan terhadap dewanya.


Sudah menjadi tradisi dan sifat manusia untuk meminta kepada sesuatu diluar daripada dirinya agar nasib dirinya senantiasa baik. Begitu perilaku indian, begitu juga perilaku kita (eh.. anda).


Coba bayangkan (jangan lama2,.,.), seorang kepala suku indian memimpin nyanyi lagu magis,.,.
“HOWAAA HAEE ,,... HOW HOW HOWAAA HAEE”, sambil berjingkrak kecil, berputar mengelilingi api unggun. Kemudian ia mengambil air guci dari sebuah bejana tempayan kramat, memercikkannya kepada yg hadir agar umat yg hadir dalam kondisi suci. “HOWAAA HAEE,,,,,, HOW HOW HOWAAA HAEE”. Begitulah ayat2 jampi yg ia bacakan guna menolak bala, mengusir roh jahat, dan mengundang malaikat atau roh kebaikan.


Dimana letak bedanya?
Bukankah semua upacara keagamaan sama saja?!
Menyembah sang Dewa yg maha kuasa?!,
Melantunkan ayat2 sakral, mantra2 ghoib?!,
Menolak bala?!,
Mengusir roh jahat?!,
Meminta Kebaikan2 ?!
Simbolis mensucikan diri?!


Aduh,,, mohon ma’aaaaap banget dah man. Ane kagak ngeliat ada bedanye. Mohon maaf bermilyar-milyar maap, saya gak ngeliat perbedaan esensinya. Cuma bentuk tempat upacara dan nama dewanya doang yg beda. Yg lainnya mah pada hakikatnya sama.


HOWAAA HAEE,,, HOW HOW HOWAAA HAEE.

aca

Senin, 18 Januari 2010

Bukan buat orang mati (1004) BASIC

Bloggers, kata orang, semasih berfikir tentang iman, manusia masih tetap bersatu pada sesuatu yg dianggap berkuasa atas segala sesuatu dan dirinya. Namun ketika aplikasinya menjadi agama, umat manusia terpecah dan terbelah.

Ketika sampai pada pertanyaan agama manakah yg benar? masing2 punya jawaban. Dan ketika ditanya bersilangan tentang agama lain, maka individu2 agamis itu terbelah lagi menjadi dua golongan. Golongan kaku dan taat mati terhadap agama yg dipegangnya (kaum fanatis), atau golongan intelektual-agamis, yg lebih moderat (tolerir/liberal/plural).

Bloggers sahabatku. Semua perspekstif ini terjadi atas dasar pijakan kita dari kata agama. Kembali saya urai, bahwa kita terjebak dengan kata agama atau kepercayaan. Padahal, Allah tidak membuat agama. Allah benci agama. Allah menyatakan agama adalah musyrik.

Demi Allah, ini bukan pendapat saya, tapi pendapat Alkitab. Dogma yg tercipta sudah begitu menancap dikepala hingga begitu sulit mengeluarkannya. Saya bisa buktikan ini.

Bahwa yg dibawa Abraham bukanlah agama Yahudi. Demikian juga dengan Musa, Joshua, David, Solomo, bukan orang2 yg menyebarkan agama Abraham. Mereka adalah orang2 yg menggenapi Perjanjian antara Allah dan Abraham. (Kata menggenapi kurang dapat dimengerti oleh orang beragama Islam karena referensi di tafsir Qur'an nya gak ada).

Abraham berjanji kepada Yah Weh bahwa dia akan menciptakan umat yg solid, yg hanya akan mengabdi kepada Nya. Begitulah janji Abraham. Demikian juga dengan Allah, Ia pun memberikan janjinya,

Zhakaria 3:7 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku, dan Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini.

Sampai matinya Abraham, anaknya Ishak maupun cucunya Yaqub dan cicit nya Lewi, janji ini tak tergenapi, dan Kerajaan Sorga yg dinantikan belum juga terwujud.

Baru ratusan tahun kemudian, Musa berhasil menggenapi Perjanjian antara Allah dengan Abraham. Keturunan Abraham, setelah 800 tahun kemudian, baru berhasil menggenapi Perjanjian itu. Berdirilah Jerusalem, sebuah negeri yg berdiri diatas Tanah Perjanjian. Teritori yg bebas untuk menerapkan hukum Allah, bukan negeri yg dibangun atas hukum dan daya pikir manusia.

Bloggers saudaraku seperjuangan mencari Allah,..

Yang dibawa mereka turun temurun bukanlah sebuah aliran kepercayaan atau agama. Yg dibawa oleh mereka itu adalah sebuah MISI PENGGENAPAN PERJANJIAN. Misi itu pastilah berisikan ajaran2 dari pendahulunya, tetapi bukan sebuah agama yg hanya bermisikan pribadi untuk masuk surga khayalan di sono nanti. Melainkan ajaran yg ber-VISI penegakkan hukum Allah di bumi. Membuat sebuah tatanan manusia berdasarkan Hukum Pencipta manusia.

Musa Joshua David bukan orang2 intelektual agamis, karena mereka bukan berfikir intelek untuk masuk sorga Allah setelah mati nanti. Tujuan mereka bukan sorga Allah setelah mati nanti (tujuan hidup agamis), melainkan menggenapi misi. Coba saja baca Perjanjian Lama, betapa beringasnya King David. Seorang Raja yg sekaligus Jenderal Perang yg gagah berani.

Orang2 inilah yg membangun Jerusalem, yg digambarkan bagai Pengantin Allah yg cantik jelita. Dadanya montok dan menggiurkan bangsa2 lain yg memandangnya.

Ini bukan bahasa porno bung. Ini bahasa hikmah yg tinggi dari Alkitab. Menjelaskan tentang indahnya sebuah Kerajaan yg di bangun berdasarkan ketaatan kepada hukum Allah. Gambaran indahnya tatanan sosial yg membuat iri bangsa2 lain. Ini juga yg menyebabkan bangsa Israel (pada saat itu) menjadi bangsa yg disayang Allah. Karena memang merekalah penggenap Perjanjian itu.

Apakah kemudian seluruh warga negara Jerusalem pada saat penegakan oleh David harus berkepercayaan sama dengan David. Pertanyaan ini sangatlah mudah dijawab. Bahwa David tidak terlalu perduli dengan kepercayaan penduduk yg masih zoroaster pada saat itu. Yang jelas, asalkan mereka masih tunduk dan patuh sebagai warga Jerusalem dan menjalankan kewajiban warga negaranya it's no problem. Perubahan kepercayaan tidak bisa revolusi. Itu terjadi dengan sendirinya dalam kurun waktu yg panjang.

Begitu juga dengan MISI PENGGENAPAN oleh Muhammad. Sama juga. Bukan agama Islam yg dia bawa, melainkan MISI PENGGENAPAN PERJANJIAN di bukit Aqobah (Perjanjian Aqobah). Para Khalifah yg menggenapi perjanjian itu kemudian, hingga DARUSSALAM, yg dibangun Muhammad, menjadi Kerajaan Allah yg konkrit dimuka bumi.

Apakah negeri2 yg dikasai Darusalam harus beragama Islam?! Sangatlah mudah untuk dijawab. Bahwa dalam sejarah penegakkan Khalifah, tak ada satupun cerita pemaksaan perpindahan agama atau kepercayaan. Semua akan terjadi secara alamiah.

Kalifah Umar, membelah menjadi dua bangunan Gereja yg bangun oleh umat Nasrani pada masa penaklukan Jerusalem. Sebagian untuk sholat, sebagian untuk kebaktian agama nasrani.

Kenapa Umar dan David berlaku seperti itu?

Karena memang misi mereka bukanlah membuat orang satu kepercayaan dengan mereka. Bukan membuat orang satu agam dengan mereka. sekali lagi, misi mereka adalah MISI PENGGENAPAN PERJANJIAN.

Lantas... bagaimana dengan sorga yg disono?
Siapa yg nantinya masuk surga yg disono ?

hehehe...,,, inilah yg namanya candu. Khayalan yg tiada pernah putus dari umat manusia. Wuong belum pernah ada yg balik dari sono terus nyeritain ke kita. Para nabi juga gak pernah cerita2 surga disono, bahwa nanti dosono banyak Pekerja Sex Non Komersial. Itu mah khayalan2 manusia aja.

Saya kira, untuk pertanyaan ini, yg paling tepat adalah jawaban Jesus. Misi ini, bukan ngurusin bagaimana sorga khayalan disono nantinya. "Allahnya Abraham, bukanlah Allahnya orang mati".

Matius 22 :

22:23 Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
22:24 "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
22:25 Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.
22:26 Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.
22:27 Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itu pun mati.
22:28 Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."
22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!
22:30 Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
22:31 Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda:
22:32 Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Saya kagum abis dengan jawaban Jesus yg menghindar dari pertanyaan sorga khayal setelah mati. Kesimpulan saya, IMAN haruslah sebuah PERJANJIAN. Jika Iman bukan Perjanjian, maka ia tidak membutuhkan Penggenapan. Penggenapan itu adalah Kerajaan Allah, Kerajaan Sorga di bumi, Lengkap dengan Tanah, Rakyat, dan Hukum nya,,,.. bukan agama. Bukan masalah istana di sorga sono buat orang baik atau bidadari yg siap melayani di ranjang istana sono. Allah nya Abraham, bukanlah Allah buat urusan orang mati.


Salam
aca

Kamis, 14 Januari 2010

Saya-Mereka, Saya-Sesama (1003)

Bloggers,
Dari cerita dalam Alkitab manapun, Taurat Injil dan Al-Qur'an, akan membuat sebuah pertanyaan yg sangat mendasar yg sebenarnya ganjil. Bahwa para Nabi dan Rasul adalah orang2 yg memberi pengkabaran, berkhotbah, berbicara terhadap sesuatu yg isinya adalah ajakan.

Siapa yg beriman disebut kaum beriman/mukmin.
Siapa yg menolak disebut kaum kafir (kafaro:cover: menyelimuti dgn sesuatu=menolak).

Begitu simpelnya ?!
Yak, saya jawab demikian. So simple.

Setiap nabi membawa warta/berita/pesan. Pesan itu dari kata mereka adalah dari Tuhan. Ada yg percaya, ada yg tidak. Yang percaya selamat, yg gak percaya cilaka.

Begitu simpelnya ?!
Yak, saya jawab 'so simple'.

Bayangkan betapa repotnya jika kita hidup di jaman para nabi.
Ada seseorang dengan kelompoknya sekonyong2 ngomong bawa pesan dari sono.

Lha... kalau begitu, para nabi punya prinsip "saya dan mereka" dong ?! (istilah yg saya pinjam dari seorang teman untuk menjabarkan exclusivisme).

Yak benar. Saya jawab, para nabi memang berprinsip demikian.


Kalau begitu, mereka, para nabi dan pengikutnya merasa umat pilihan Tuhan dong?!

Yak benar. Saya jawab benar demikian. It's so clear.
Mau anda putar puter kemana juga, jawaban semua Alkitab memang demikian. Musa dan para pengikutnya bangsa Israel, adalah umat pilihan Allah. Wuong Alkitabnya ngomong begitu.


Ulangan 14
14:2 sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, dan engkau dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi."

Ulangan 26
26:18 Dan TUHAN telah menerima janji dari padamu pada hari ini, bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya,



Terus, apakah umat lainnya mesti dimusnahkan ?

Naaa... ini yg disebut pernyataan duga2. Sebuah logika perkiraan yg dibuat untuk memberikan perspektif pemikiran para nabi dan pengikutnya itu.

Tidak bung, anda jangan berburuk sangka kepada para nabi. Meskipun mereka adalah umat kesayangan Allah, bukan berarti bangsa atau umat lain mesti dimusnahkan, tidak. Justru umat atau bangsa lain itulah yg menjadi prioritas penyelamatan. Bagi para nabi dan pengikutnya, ini merupakan visi penegakkan firman2 Tuhan. Adalah merupakan gerakan perjuangan terhadap kegelapan. Misi ini bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk menata tatanan sosial yg sudah dibangun secara compang camping semaunya oleh para Raja dan Farisi-Saduki (para Ahli agama) sebagai alat legitimasinya.

Banyak orang menyangka para nabi adalah orang penuh toleransi. Tua renta, jenggotan, berbaju putih seadanya, Wara (sikap terima aja apa adanya biar digaplokin orang), naif bahkan pandir, dan sakti.

Hehehe,,, tak ada satu ayatpun menyatakan cerita para nabi begitu. Yang ada malah kebalikan. Semuanya keras pada prinsip. Semua cerita dalam Alkitab adalah kisah orang2 yg teguh pada prinsip dan pendirian,,.. dicaci-maki sekalipun, dihina sekalipun, di lempari kotoran onta sekalipun, dikatai gila sekalipun, diperangi sekalipun, bahkan di salib sekalipun.

Awas, ayat berikut sadis neech :

Al Fath 29 : Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.


Bloggers, kita gak bisa kemana2. Muhammad dinyatakan dalam Al-Qur'an bahwa dia gak sejalan dengan Gus Dur dengan Pluralismenya. Muhammad jelas2 di atas kanvas melukis panorama 'saya dan mereka'. Bahwa dia berkasih sayang kepada pengikutnya, tapi,,, nehi buat orang kafir. (hati2, jangan terjebak kafir adalah umat lain).


Bukan hanya itu,,.. ayat itu jelas keberpihakan Allah kepada Muhammad dan apa yg diperbuat Muhammad pastilah menjengkelkan bagi kubu kafir.


Memang kedengarannya aneh saudara,,.. tapi sebenarnya sangat simple. Gak ada yg njelimet dan canggih. Alkitab adalah firman2. Kitab2 Allah sangat mudah di baca dan dipahami. Hanya karena kita udah kebanyakan dicekokin Farisi Saduki (para Ahli agama) sedari kecil, doktrin dan polusi2 itu begitu melekat hingga baca Alkitab malahan jadi gelap.


Nah,, sekarang urusannya gimana nich dengan 'saya dan sesama manusia'.


Bloggers, banyak orang gak ngerti sifat Allah yg namanya AR-RAHMAN dan AR-RAHIM.
Ar-Rahman adalah sifat KASIH Allah kepada semua mahluknya. Apa dan siapapun dia.
Ar-Rahman adalah apa yg diperbuat oleh para nabi dan pengikutnya buat umat lain.
Sedangkan Ar-Rahim adalah sifat SAYANG Allah yg khusus di berikan kepada umat2 pilihan dia. Ar-Rahim, adalah sikap exclusive yg terjalin antara sesama pengikut. Sifat saling menyayangi ini yg senantiasa diutamakan.


Lantas bagaimana dengan para perusuh, penolak dan orang2 yg memerangi visi dan misi para nabi ini. Nah, untuk kelompok manusia budeg ini tidak ada lain lagi, ya dimusnahkan semusnah2nya. Begitu kata Alkitabnya. Kalau saya beberin, referensi ayat yg beginian di Kitab Allah bejibun.


Busyet,,.. kejem banget yak para nabi.
Yach,,.. bukan kejem lagi om, tante,,... Begitulah balasan yg setimpal buat mereka. Kalau anda baca Kitab2 Allah, ya memang begitu isinya. Kitab2 Allah ditujukan hanya kepada umat yg disayanginya. Ayat dan firman2 ini sangat khusus. Isinya cuma buat anak2 Allah. Bukan buat anak setan.


Akhirnya, mau gak mau, kita akan sampai kepada pertanyaan,"siapakah anakNya yg disayanginya itu?" Siapakah umat kesayangan Allah sekarang?
(hehehe,,, jangan dijawab dulu).


Apakah orang2 berkewarga negaraan Israel ?!
Apakah Israel yg sekarang mengaku keturunan Musa di Palestine, sama dengan umat yg disayang Allah jaman Musa dulu?!


Hehehe.. kata Alkitabnya, bangsa Israel malah bangsa yg dikutuk. Sok mangga, liat aja bab kutuk. Isinya penuh ungkapan2 bahwa Israel, yg tadinya umat kesayangan Allah menjadi bangsa yg dikutuk, sebab mereka sudah tak lagi setia kepada hukum2 Taurat yg diajarkan Musa. Mereka tak lagi setia kepada Allahnya.


Ulangan 28
28:45 Segala kutuk itu akan datang ke atasmu, memburu engkau dan mencapai engkau, sampai engkau punah, karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu dan tidak berpegang pada perintah dan ketetapan yang diperintahkan-Nya kepadamu;



Nehemia 10:28 Dan orang-orang yang lain, yakni: para imam dan orang-orang Lewi, para penunggu pintu gerbang, para penyanyi, para budak di bait Allah dan segala orang yang memisahkan diri dari penduduk negeri untuk patuh kepada hukum Allah, serta isteri mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka, begitu juga semua orang yang cukup dewasa untuk mengerti,


Nehemia 10:29 menggabungkan diri dengan saudara-saudara mereka, yakni pemuka-pemuka mereka itu. Mereka bersumpah kutuk untuk hidup menurut hukum Allah yang diberikan dengan perantaraan Musa, hamba Allah itu, dan untuk tetap mengikuti dan melakukan segala perintah TUHAN, yakni Tuhan kami, serta segala peraturan dan ketetapan-Nya.


Padahal janji Allah kepada orang2 yg menyambut visi misi para Nabinya :
Mazmur 37:22 Sesungguhnya, orang-orang yang diberkati-Nya akan mewarisi negeri, tetapi orang-orang yang dikutuki-Nya akan dilenyapkan.


Sama dengan janji Allah dalam Al-Qur'an surat
An-Nur :55. Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.


Wadaw,,, dimana letak pluralisme dan kesamaan hak dan derajat.


Adakah manusia yg pulralis murni ?
memberikan pelayanan kepada orang lain (mereka) tanpa prioritas, tanpa mendahulukan, setara dan sama sesama-samanya kepada golongan yg berbeda dibanding keluarga/klan/komunitas /golongannya?!


Non sense. Tak ada manusia seperti itu saudaraku.
Wuong nabi aja gak begitu. Khan tadi udah ane tunjukin,,.. nabi pake skala prioritas. Banyak orang takut sekali bahkan malu untuk memprioritaskan golongan atau umatnya. Sepertinya, hal begini adalah aib yg memalukan. Padahal, buanyak banget ayat yg menunjukkan para nabi sangat diskrimintaif. Jangan khan nabi, Wuong reaksi Allahnya juga extreemly diskriminatif terhadap para perusuh bumi.


Gak ada se ayatpun yg bilang semua manusia sama dan sederajat. Pastilah ada perbedaan derajat. Sok,, tunjukkan kepada saya firman Tuhan yg bilang golongan beriman sama atau sederajat dengan golongan penentang/kafir.



Wah, kalau almarhum Gus Dur baca, pasti dia udah ngomel2 neech, "..,, masalah gitu aja koq pake repot2 buka Alkitab".




Salam
aca
http://www.sistemintegral.blogspot.com/

Rabu, 13 Januari 2010

Kafir (1002) BASIC

Siapa sich yg dimaksud orang Kafir?
Orang Kristen kah?! Orang Budha kah?!
Kalo kata orang Islam, ya orang yg agamanya bukan Islam.
Kalo kata orang Kristen, ya orang2 yg tidak beriman kepada Jesus sang juru Selamat.

Lha terus,,, sebenarnya yg mana dong ??
Apa bener Qur’annya bilang gitu?! Bahwa batasan Kafir dan Muslim adalah mengucapkan kalimat syahadat?!
Apa bener Alkitabnya bilang gitu?! Bahwa batasan Kafir adalah orang yg tidak percaya kepada Jesus?!

Wah,,, kalau definisinya begini, berarti Qur’an adalah Kitab malapetaka buat manusia.
Bagaimana tidak malapetaka, wuong orang beda agama disuruh dibunuh2in.

Buka aja Al baqarah :
2/191. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.

Busyet dah,,, bisa repot kalo kafir diartikan agama lain.

Trus,, Kalau Alkitab gimana? Apakah pelajarannya hanya cinta kasih doang.
Eits,,, jangan salah. Jesus bukan datang dengan damai, tapi dia datang dengan paksa.

Matius 10:34. "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.

Nah, kalau sudah begini, tolong berikan contoh kepada saya, kisah para Nabi dan Rasul yg tidak berperang. Adakah kisah Nabi yg gak punya musuh?! Adakah Nabi yg tidak berjuang dengan pengorbanan dan perlakuan kekerasan?! Siapa kah musuh perang dari para nabi dan Rasul?! Apakah umat yg beragama lain?

Jika anda teliti, musuh para nabi bukanlah umat penyembah kuda lumping.
Musuh para nabi adalah para Raja.

Ya Ayyuhal Kafiruuun,
Ente mungkin Kristen mungkin saja Islam atau Kong Huchu.
Yang jelas, jika ente adalah orang2 yg merusak tatanan alam dan tatanan sosial.
Jika ente pembuat hukum tatanan yg menyebabkan berantakan dan gak karuan ini,,
Ente adalah musuh saya dan para nabi.


Salam

Kamis, 07 Januari 2010

Gara2 Yusuf (1001) BASIC

Salah seorang anak Yaqub, konon bungsu, memiliki paras yg luar biasa ganteng. Demikian gantengnya sampai2 ia diajak berzina oleh seorang perempuan dari kalangan istana Fir'aun.


Joseph atawa Yosef atawa Yusuf, menolak ajakan berzina itu. Ia bahkan lebih rela hidup dalam penjara dari pada berzina dengan penghuni Kerajaan Fir'aun.


Bloggers,.
Sampai hari ini, orang tidak pernah mengungkap, apa isi bahasa hikmah dari cerita Joseph didalam Perjanjian Lama atau Yusuf didalam Al Qur'an. Orang menganggap paras Yusuf yg cantik di artikan dengan kecantikan fisik atau kegantengan.


Cerita itu bahkan berbumbu cerita lain, dimana ibu2 dipasar sampai terpotong jarinya saat mengiris bawang ketika Yusuf lewat. Demikian memukaunya paras Yusuf konon. Gara2 Yusuf, jempol ibu2 dipasar banyak yg buntung.


Bloggers,.,
Apakah cantik hanya untuk bentuk muka atau fisik.Apakah gagah hanya untuk badan.Tak adakah cantik atau kesempurnaan dalam bentuk non fisik?!Tak adakah kecantikan non jasmaniah?!Kenapa bukan cantik ruhaniahnya?!


Kemudian berzina,.,. apakah yg dimaksud berzina hanya (maaf), memasukan penis kedalam vagina yg bukan isterinya?!


Kenapa berbuat zina atau melacurkan diri selalu dalam bentuk fisik?!Bukankah mereka2 yg menjual iman dan keyakinannya juga melacur?!Bukankah berzina atau melacur adalah buat mereka2 yg menjual kehormatan dan prinsipnya demi uang dan materi?! Kenapa melacur hanya buat penjualan alat kelamin?!


Perzinahan adalah sebuah perselingkuhan. Tindakan tak setia terhadap pasangan atau majikan. Yusuf, hanya memberikan jiwa dan aqidahnya kepada Allah. Mengapa harus bermajikan dua?! Mengapa menjunjung dan berserah diri kepada hukum Fir'aun?! Bukankah itu adalah tindakan mendua?! Mengapa harus berserah diri kepada selain Allah jika sudah kepada Allah?!
Inilah yg tak mau Yusuf lakukan, karena ia hamba Allah yg setia. Yusuf tak mau berselingkuh dari Allah, meskipun penghuni istana Fir'aun kelihatan cantik.


Saya kira, harusnya anda sudah mengerti maksud penjelasan ini. Kalau gak ngerti bahasa hikmah dan cerita Yusuf ini,, ya kebangetan dah.


Banyak orang tidak bisa membaca firman Allah yg ada dalam Kitab, disebabkan karena akal sehatnya sudah gak dipakai. Kita tak bisa menyalahkan, karena penyebabnya doktrin yg sudah terlampau melekat yg diajarkan orang tua dan ustad. Mereka menyebut ajaran doktrin dengan akal sakit itu sebagai IMAN. Saya menyebutnya dengan RACUN.


Doktrin inilah yg menyebabkan kita tak bisa membuka tabir hikmah dalam bahasa perumpamaan. Akhirnya, Kitab suci menjadi Kitab aneh tak masuk akal. Semuanya jadi cerita2 tidak ilmiah. Bahkan kata ilmiah sendiri menjadi musuh dari keimanan. Kitab suci, menjadi sesuatu yg sulit untuk dibaca. Padahal seharusnya, Kitab suci adalah petunjuk yg harusnya mudah dibaca dan tidak meragukan.


Alif Lam Mim, zalika lkitabu la royba fiyhi, huda lil muttaqin (Inilah Kitab yg didalamnya tak ada yg meragukan, petunjuk buat orang taqwa).


Gara2 tak dapat membaca cerita Yusuf, orang Betawi selalu membacakan surat Yusuf kepada seorang ibu yg hamil 7 bulan. Konon maksudnya, biar ganteng kayak saya,, eh,, kayak Yusuf.


Salam
aca