Selasa, 30 Juni 2009

Konsep Tauhid dan Trinitas (943)

Konsep Allah SWT dan Trinitas?! WUIIH .. SERU NEECH ..
Allah Subhanahu Wata 'Ala artine yo Allah diatas segalanya.
Allah sebagai pucuk yg diatas.

Jangan Lupa, ada pucuk tengahnya. opo iku ??Yo Risalah Allah, Wahyu Allah. Rasululloh adalah Wakil Allah, Jubirnya Allah. Tidaklah pernah Allah berbicara langsung kepada kita kecuali melalui perantaraan Rasul2nya. Semua Rasul adalah jurubicara Allah. Namanya juga Rasululloh, Pembawa Risalah Allah.

Dan jangan lupa juga, ada pucuk bawahnya. Sopo iku ?Yo Naas. Boso Indonesiane manusia. Yo kita. Kita, anak manusia adalah pucuk yg paling bawah. Tugasnya Rasul apalagi kalau bukan menyampaikan pesan2nya Allah kepada manusia. Itulah konsep Allah, Risalah Allah, dan Umat. Sayangnya, orang arab dan pengikutnya suka lupa. Mereka pikir yg namanya Rasululloh cuman Muhammad doank. Dan yg dapetin Risalah Allah cuman umat Muhammad doank. Padahal yg nama belakangnya doang khan cuma Dick Doang.

Ibrahim, Musa, Isa gak dimasukin. (mungkin karena mereka bukan berasal dari Arab kali yak). Padahal berkali2 Muhammad bilang, "Hadza suhufil uwla, suhufi Ibrohima wa Musa" (Inilah ajaran dari zaman baheula, ajarannya Ibrahim dan Musa).

Konsep Tauhid adalah konsep Allah sebagai MALIK (RAJA), Wahyu atau Risalah atau firman Allah sebagai RUH nya, NAS /manusia sebagai budak/abdi nya.

Begitu juga didalam Al-Kitab. Allah sebagai pengantin laki2nya. Roh Kudus sebagai konsep kesadaran jiwa yg menghidupkan, dan umat manusia sebagai pengantin perempuannya. Sungguh menjadi aneh buat saya jika anda mem-versus kan dua hal yg sama. Konsep Tauhid tidak pernah berdiri sendiri. Allah sebagai Pencipta tentu ada Mahluk yg diciptanya.

Begitu juga halnya dengan Tuhan Allah sebagai Bapa dan kita sebagai anak. Ini adalah bahasa perumpamaan dari Alkitab. Orang arab suka ngetawain perumpamaan Bapa anak seperti ini, padahal Al-Qur'an sendiri penuh dengan bahasa perupamaan.

Perumpamaan lain didalam Alkitab adalah Allah sebagai pengantin laki2 sedangkan Jerussalem (umat Jerussalem) sebagai pengantin perempuan. Ini juga dirasa aneh. Padahal, sekarang saya tanya... kenapa kata ganti Allah dalam bahasa Arab adalah HUA (dia laki2), sedangkan kata ganti umat adalah HIYA (dia perempuan)? hayooo loooo....

Jawaban ini baru bisa anda tahu lewat Alkitab.

Yesaya 61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

Yeremia 22:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

Baiklah, kita kembali ke laptop,.. Tapi yg mesti kita ungkap disini adalah pucuk tengahnya yakni RUH (dalam Al-Qur'an) atau ROH KUDUS didalam Alkitab. Baik Ruh maupun Roh kudus bukanlah Roh nyawa. Ruh atau Roh Kudus didalam Al-Qur'an maupun Alkitab adalah Konsep kesadaran berdasarkan Firman/Wahyu. Sebuah konsep yg diajarkan para utusan (saya he3... malez nyebut nabi). Ruh atau Roh kudus adalah Wahyu itu sendiri. Wahyu bukanlah tulisan, bukan juga bunyi, namun ia adalah sebuah pemahaman. Anda bisa lihat Qur'an nya satu penafsirannya macam2. Anda bisa lihat Alkitab nya satu konsep pemahamannya beragam.

Lantas dimanakah Ruh atau Roh Kudus itu?he3... kantongin aja dulu pertanyaan itu yee...Yg penting, coba anda buka Matius dan Kisah Para Rasul, substitusi kata Roh Kudus dengan "konsep Ilahiah atau konsep kesadaran berdasarkan firman Allah", niscaya hasilnya yahud (pake 'd'). Banyak banget ayatnya,, coba dech substitusi sendiri. Cuma Matius 1:20 yg akan membuat anda bingung, sptnya gak pas, karena ada Maryam disitu. Dimanakah letak dan posisi Maryam? he3... Untuk yg ini, penjabarannya panjang lagi ,, jangan sekarang kalee (logat abege).

Kalau di Qur'annya :An Nahl 102. Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." Saya kira Ruhul Qudus bukanlah Jibril, melainkan sesuatu yg dibawa oleh Jibril itu sendiri.

Itulah konsep Trinitas. Tuhan Bapa, Roh Kudus, Anak.
Allah, Ruhul Qudus, dan Umat.

Jadi... kiranya tak perlu membandingkan dua hal yg sama lagi ya...
Kalo masih juga,, entar kelakuan kita bisa jadi serendah ef-pe-i.

Salam
aca

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Orang yg tidak tau apa - apa tentang ISLAM tidak usah berlagak sok tahu...
karna pikiran anda yang sangat cetek...

Anonim mengatakan...

Ingat... walau Al-Qur'an adalah hasil penyempurnaan dari kitab - kitab sebelumnya... dari Injil,Taurat, dan Zabur... Al-Qur'an tetap berbeda dengan kitab2 lainnya.. jadi jangan samakan dengan kitab2 lainnya... Nauzubillah...

andrycahya mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
andrycahya mengatakan...

Naaa,,, ini akibat gak pernah buka Al Qur"an. Buka deh Ali Imran ayat 3 dan 4. Disitu jelas2 dikatakan bahwa Taurat dan Injil adalah Huda (petunjuk hidup). Sama juga dengan Qur"an, Huda juga.

3/3 Dia menurunkan Alkitab kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan Kitab yg telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil
3/4 Sebagai petunjuk manusia,,...

Hayoo... Taurat dan Injil juga petunjuk looh.
Jadi jangan mengistimewakan Qur'an dibanding Kitab lainnya.
Terus, jangan juga mengistimewakan nabi Muhammadnya sbg nabi yg paling sempurna?!? Nabi besar ?!? Terus nabi2 yg lain nabi kecil gitu ?! atau setengah besar gitu ?!?

Soalnya "Laa nufarriqu bayna ahadim mir Rosulih ". (Jangan membeda2kan antara satu Rasul dengan yg lainnya).

Coba buka An Nisa 150,151,152

150 Sesungguhnya orang2 yg mengkafiri Allah dan Rasul2nya, atau membeda2bedakan anatara Allah dan Rasulnya, dengan mengatakan : "Kami beriman kepada sebagian dan kafir terhadap sebagian lain, atau bermaksud mengambil jalan tengah antara keduanya,

151. merekalah orang2 kafir yg sebenar2nya.

152. Orang yg beriman kepada Allah dan Rasul2nya, tidak membeda2kan seorangpun diantara lainnya, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya, dan Allah maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Gimana?? masih mau ngebeda2in Kitab2 atau nabi2 yg bawa Kitabnya?!

hehehe,,, pasti mau tanya Khataman Nabiyyin....

Regards
aca