Sabtu, 27 Februari 2010

Dongeng Einstein (1013)

Bloggers, this is the situation for some poeple who didn't understand this blog. They shouldn't read this blog.


Alkisah, Albert Einstein pernah diundang dalam acara halal bi halal RT RW nya setempat di Amrik sana.

Ditengah undangan, tiba2 tetangganya yg profesinya bukan ilmuwan pada penasaran."Eh,, itu khan si Einstein. Coba kita suruh maju kedepan. Kita suruh dia menerangkan penemuan teori fisika kwantum dan relativitasnya yg katanya mengubah dunia".

Kawannya yg profesinya pedagang kelontong menimpali, "..wah .. Ide bagus tuch !". Demikian juga dengan tetangga2 lain yg ikut nimbrung di undangan tsb.


Singkatnya, Albert Einstein akhirnya maju ke panggung, memegang microphone, sambil bengong. Dengan tampang agak bingung (aslinya emang udah gitu) ia membuka pidatonya.


"Assalamu'alaikum wr wb (Einstein nyesuain mainstream kalee)".

"Saudara2 para tetangga yg sy cintai". Begini saudara. Sebelum saya menerangkan teori relativitas dan fisika partikel, ijinkanlah saya untuk menceritakan sebuah dongeng. Kiranya dongeng ini baik buat hikmah atau pelajaran". Setuju ??

Dijawab dengan teriakan lantang oleh tetangganya yg tukang bakso dan tukang ojek dipinggiran para undangan, "Setujuuuuu !!!".

"Okeh... Baiklah,,.begini ceritanya"


Kisah ini adalah kisah dua orang sahabat. Yg satunya seorang yg normal, sedang satunya lagi buta.


Bertanya si buta kepada kawannya yg normal, "eh... Eloe udah ngerasain susu blom? Enak ya ... Gue suka banget susu. Kata orang warnanya susu itu putih dan bersih. Tolong jelasin dong apa itu putih. Gue penasaran sama putihnya susu".

Kawannya yg normal langsung menjawab dengan bersemangat, "oooh... Putih?! Masak loe gak tau putih. Putih itu ya putiiih. Itu tuuu,,, yg kayak angsa,, putih, putih!".

Kata si buta, "angsa ?! Ooh.. Iya, gw pernah denger suara angsa. Tapi gue blum pernah tau angsa. Cuma denger suaranya doang yg berisik".


Kata si normal, ".. Aaah ... Eloe,.,. Masak angsa aja gak tauu,,,. Angsaa... Itu tuu... Yg lehernya bengkok melengkung. Niy niyyy, gue kasih bentuk niy kayak gini niii (si normal melengkungkan tangannya bagai leher angsa untuk dipegang si buta).

Si buta pun meraba2 tangan kawannya itu. Dan akhirnya, sibuta pun tersenyum sambil bergumam, "oooh...,, gini to putih. Sekarang gue ngerti apa itu putih. Ternyata putih artinya melengkung. Bengkok meliuk. Itulah putih.

Albert Einstein pun segera menyudahi pidatonya.


Wassalamu'alaikum wr wb.
Albert aca Einstein

Tidak ada komentar: