Kamis, 21 Januari 2010

Howaaa Haee ,, How How Howaaa Haee (1005)

Bloggers, sorry neech,.,. ay bukan mau ngeramal. Tapi urusan kali ini bakalan nyangkut urusan pribadi orang. Protesnya jangan galak2 yak ?!


Bloggers, setiap kita adalah jiwa yg kompleks.
Campuran antara Ketakutan dan Keberanian.
Campuran Kesedihan dan Kegembiraan.
Penderitaan maupun kebahagiaan.
Sakit maupun Sehat.
Suka maupun Duka.
Kesempitan maupun Keleluasaan.
Kesusahan maupun Kemudahan.
Kemiskinan atau Kekayaan.


Brothers, banyak diantara kita sering meminta kepada sesuatu diluar sana yg kita anggap maha kuasa atas segala sesuatu dan maha mampu untuk memberikan sesuatu, untuk membuat nasib kita menjadi senantiasa kedalam hal2 yg saya sebutkan terakhir (bukan yg pertama).


Setahu saya, kita berdo’a lebih karena memang sedari kecilnya sudah dicekoki oleh guru dan orang tua supaya kita bersimpuh dan meminta ketimbang naluri insting dasar manusia. Masih terngiang sebuah ceramah ketika saya es-de,”Berusaha dan Berdo’a”, gitu katanya ustad ngaji saya.


Berusaha, adalah sebuah ikhtiar. Namun berusaha hanya sekedar sababiah (penyebab fisik). Ada lagi yg lebih penting agar hasil usaha itu maksimal, yakni sebab yg haq, faktor ghoib yg menyebabkan usaha ini sukses atau ta’jil (gagal). Oleh karena itu, berdo’a kepada yg maha ghoib, supaya aspek ghoib menunjang. Fisika OK, Metafisikanya juga OK. Kira2 gitulah.


Baiklah, kalau memang begitu, saya mau tanya,
Seberapa besar faktor ghoib bisa menentukan?!
Seberapa khususk (konsen) agar do’a kita bisa dikabulkan?!
Apakah kalau kita sholeh, yg diluar sana akan memberikan nasib baik pada kita?!
Apakah kalau kita jahat, yg diluar sana akan memberikan nasib buruk buat kita?!
Pertanyaan ini sangat mendasar. Tapi tak satu pun dari anda berani melanjutkan dan mencari solusi, karena menganggap pencarian solusi atas pertanyaan itu adalah kesia-siaan. Lagian, baunya nyerempet2 atheis. Padahal jawaban itu mahal sekali jika bisa anda dapatkan.



Dulu saya menganggap orang kaya belum tentu bahagia, dan orang miskin belum tentu sengsara. Dulu kata saya orang baik pasti bahagia dan orang jahat pasti stress di dunia dan sengsara di alam kematiannya. Apa iya begitu?! Apa tak ada orang jahat yg kaya, hidup foya2, menindas orang lemah, banyak teman, banyak harta, banyak wanita, hidup terjamin sampai tua dan mati dengan bahagia. Off course dia punya dinamika hidup turun naik, tapi setidaknya dia tidak selalu stress dan tidak selalu gundah bathinnya.



Apakah orang seperti diatas gak ada?!
Apakah sang maha ghoib selalu menyengsarakan bathin orang jahat?!
Apakah si jahat tidak pernah senang bathinnya?!
Terus, bagaimana dengan perilaku do'anya?!
Perlu berdo'a gak ya?!
Perlu meminta gak ya?! (meskipun hasilnya selalu mudah2an).


Bloggers, saya yakin pasti anda protes jika saya katakan bahwa perilaku berdo’a itu tak lain sama persis dengan tindakan seorang dukun indian atau kepala suku dalam sebuah komunitas indian yg memimpin pemujaan terhadap dewanya.


Sudah menjadi tradisi dan sifat manusia untuk meminta kepada sesuatu diluar daripada dirinya agar nasib dirinya senantiasa baik. Begitu perilaku indian, begitu juga perilaku kita (eh.. anda).


Coba bayangkan (jangan lama2,.,.), seorang kepala suku indian memimpin nyanyi lagu magis,.,.
“HOWAAA HAEE ,,... HOW HOW HOWAAA HAEE”, sambil berjingkrak kecil, berputar mengelilingi api unggun. Kemudian ia mengambil air guci dari sebuah bejana tempayan kramat, memercikkannya kepada yg hadir agar umat yg hadir dalam kondisi suci. “HOWAAA HAEE,,,,,, HOW HOW HOWAAA HAEE”. Begitulah ayat2 jampi yg ia bacakan guna menolak bala, mengusir roh jahat, dan mengundang malaikat atau roh kebaikan.


Dimana letak bedanya?
Bukankah semua upacara keagamaan sama saja?!
Menyembah sang Dewa yg maha kuasa?!,
Melantunkan ayat2 sakral, mantra2 ghoib?!,
Menolak bala?!,
Mengusir roh jahat?!,
Meminta Kebaikan2 ?!
Simbolis mensucikan diri?!


Aduh,,, mohon ma’aaaaap banget dah man. Ane kagak ngeliat ada bedanye. Mohon maaf bermilyar-milyar maap, saya gak ngeliat perbedaan esensinya. Cuma bentuk tempat upacara dan nama dewanya doang yg beda. Yg lainnya mah pada hakikatnya sama.


HOWAAA HAEE,,, HOW HOW HOWAAA HAEE.

aca

1 komentar:

valentine mengatakan...

salam damai Bang

setelah dibayangkan (ga pake lama) iya juga ya..
trus yg bikin mikir lgi Bang..gimn kita tau ya klo doa kita tuh nyampe n bakal dibalas..jangan2..ntar salah lgi nyampe nya ke mana ya..
wah..mesti cepat2 dirobah tuh kelakuan ya..Puji Allah d..