Sabtu, 24 Januari 2009

Deferensial sebuah pohon (914)

Dear Bloggers,

Kita sudah tahu bahwa hooligans mencintai sesuatu tanpa ada dasar yg jelas. Apakah kecintaanya berdasarkan persamaan warna kulit, persamaan kedaerahan, persamaan golongan, atau persamaan kepentingan. Kesemuanya menjadi suatu bentuk kecintaan dan kebanggaan yg tiada berdasar sama sekali. Itulah yg terjadi dengan hooligan.

Saya punya kata ganti untuk hooligan ini. Kata ganti itu namanya MUSYRIK. Kenapa musyrik? Karena inilah yg menjadi akar dari segala sesuatu yg datang dari bumi, datang dari manusa, non-langit. Kecintaan atas dasar persamaan fisik, persamaan daerah tadi.

Kesemuanya ini menjadikan club bola ber-golongan2, berbagai ragam macamnya, seperti motor yg memiliki berbagai aliran. Seperti halnya DIN yg telah terpecah belah manjadi berbagai macam agama, aliran, golongan dan sekte2 kecil. Reaksi ini seperti reaksi perpecahan pada sebuah inti Atom (FISI). Reaksi ini berantai seperti halnya sebuah pohon.

Dari akar yg menghunjam, tumbuh ke angkasa dengan sebuah batang tunggal yg tiada berpecah sedikitpun. Akar2 yg berpecah ini adalah kumpulan komunitas yg berasal dari satu biji, bergerak perlahan tapi pasti, tumbuh dibawah tanah, tidak kelihatan. Kemudian tiba2 saja ia tumbuh ke permukaan tanah dengan sebuah batang yg kecil. Inilah dimana saatnya sebuah DIN memiliki tempat, tanah, dan mulai menunjukkan tunasnya. Saat dimana DIN muncul kepermukaan.


Batang itu terus menjulur keangkasa, berkembang, besar dan juga tinggi. Batang itu tetap lurus untuk beberapa waktu lamanya, tidak berpecah belah, tetap satu, semakin dan semakin besar. Cabangnya tidak berkembang kesana kemari, melainkan hanya menjadi pelengkap tugas dan fungsi2 dari pada pohon. Sampai kemudian pada suatu masa, ia mulai berpecah menjadi beberapa batang. Beberapa cabang, ranting, dst, dst. Hingga akhirnya pohon tua itu pun mati.

Apakah pohon itu akan punah?
Jawabnya tentu saja tidak. Regenerasi pohon itu akan diteruskan oleh bijinya. Tidak semua biji akan tumbuh menjadi tunas baru, namun setiap tunas akan menedevelop sebuah komunitas dibawah permukaan tanah, yg pada gilirannya akan muncul dipermukaan.

Bloggers,

Reaksi perpecahan ini adalah sebuah proses alami, wajar dalam Sunatulloh Penciptaan. Selalu saja bercabang dan beranting, apapun itu, dari mulai bola sampai kepada masalah DIN. Semuanya ter-DEFERENSIAL, terkotak2 dalam margin. Ini adalah sebuah bagian yg alamiah, seperti halnya bercabangnya pohon.

Yang menjadi pertanyaan, apakah memang alam akan tetap demikian?
Apakah proses FISI ini akan terus berlanjut manjadi pecahan yg lebih kecil dan rumit?

Jawabnya adalah sama seperti kasus batang pohon. Proses FISI ini tidak dapat digantikan dengan sebuah proses FUSI atau penyatuan (Proses menyatunya beberapa atom Hidroen menjadi Helium). Proses ini akan diakhiri dengan kematian pohon itu sendiri jika sudah masanya. Pohon yg baru lagi akan tumbuh. Tumbuh dari biji2 yg telah dihasilkan. Tumbuh dari satu biji baru dari pohon yg lama.

Begitulah sebuah proses alamiah, proses Sunatuloh yg ada pada proses regenerasi pohon. Sebuah pelajaran yg terjadi pada alam, yg juga terjadi pada alam sosial, bagi mereka yg berfikir.

Asy-Suura (42:13)

Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang DIN, apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah DIN, dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik DIN yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada DIN itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (DIN)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).


Salam

aca

Tidak ada komentar: