Kamis, 01 Januari 2009

sabar (902)

Dear Bloggers,


Ujug2 ada orang yg berkata kepada kita sabaaar mas sabaaaaar. Ngalah aja maaas ngalaaah... Sahabat Bloggers, kali ini bukan sabar itu yg saya masksudkan. Itu mach sabar supaya gak emosi untuk meredam letupan marah. Juga bukan sabar dalam kaitan pasrah karena udah gak berdaya dan gak bisa ngapa2in.


Sabar yg ingin saya bahas disini adalah dalam kaitan kerangka proses. Kesabaran dalam menunggu hasil dari tiap tahapan proses. Juga kesabaran dalam mendapatkan hasil akhir dari keseluruhan proses.


Sabar membutuhkan pengetahuan atau ilmu yg cukup. Jika tidak, kita akan melakukan keputusan yg tidak tepat untuk tahapan berikutnya dikarenakan ya ketidak sabaran kita dalam menghadapi sebuah penyimpangan hasil.


Katakanlah kita sudah merencanakan sebuah tahapan. Planning, Raughing, Medium, kemudian Finishing. Jika kita tidak mengetahui ilmunya secara utuh, melainkan parsial, hanya beberapa tahapan saja, tentunya tahapan berikutnya dimana kebetulan tahapan yg tidak kita kuasai, hanya akan menemui penyimpangan lebih jauh lagi.


Didalam Surat Al-Kahfi ; 18/68 :
Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"


Jadi kita perlu tahu ilmunya secara utuh. Habis ini apa, habis itu apa, kalau begini mesti melakukan tindakan apa,, kalau begitu harus bagaimana,, semua harus dikuasai. Barulah kita bisa memiliki kesabaran yg sempurna. Apapun kejadiannya, kita akan tenang2 saja, wuong kita tahu abis ini pasti begini,, kemudian begitu,, dst,dst.


Sabar, bukan sekedar menahan emosi. Tak mungkin bisa dilakukan jika kita tidak mengetahui ilmunya. Semua pembawa risalah memiliki sabar itu. Kenapa bisa memiliki? Karena mereka semua tahu ilmunya. Mengerti benar apa yg akan terjadi, karena mereka senantiasa belajar dari para pendahulunya juga. Karena mereka meyakini, Sunatullah pasti akan berulang,., sejarah akan selalu sama. Mereka hanya butuh kesabaran, karena mereka tahu benar pendahulunya juga begitu. Pendahulunya hidup dialam tatanan runyam. Pendahulunya juga dizolimi pada awalnya. Pendahulunya juga menang kemudian,., dst,dst.


Sabar juga bukan pasrah tak berdaya. Sabar juga bukan berarti tidak berperang atau menghindar dari konflik.

Al-Anfaal :
8/65. Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.


Bukan hanya pembawa risalah, siapapun jika memiliki ilmunya, niscaya akan bisa sabar. Akan bisa lancar. Dan akan bisa berhasil dalam projek apapun itu. Syaratnya ya tadi itu, bukan asal sabar, melainkan mengerti dan memiliki cukup pengetahuan akan projek yg akan diselesaikan.


Salam
aca

Tidak ada komentar: