Sabtu, 24 Januari 2009

The Hooligans (913)

Dear Bloggers,

Hooligan atau hooligans, bukan nama binatang atau makanan. Ia mirip seperti iman, padahal bukan. Hooligan adalah jebakan yg tidak disadarai. Saya akan jabarkan.

MANCHASTER UNITED, adalah sebauh nama club yg terkenal, exclusive, dan wah. Pemainnya bukan hanya ada Beckham, tapi Santi dan yg lainnya juga ngumpul disitu. Seperti sekumpulan pasukan tempur yg luar biasa. Saya gak terlalu gandrung bola, tapi menurut pengamatan awam saya, inilah dream team, club yg isinya para pemain yg kompeten pada tugas2nya termasuk managernya yg handal. Dari segi pertahanan, penyerangan, strategi dan managemen club, dan lain sebagainya, wuiihh.... seperti sempurna. Saya bukan fans berat MU, tapi club ini kayaknya OK.

Kemudian saya bertemu temannya adik saya yg masih ABG, orang Belanda yg sedang liburan kesini. Kita ngobrol kesana-kemari, sampai akhirnya ngobrolin bola. Dan tiba2 saja saya begitu tercengang dengan ceritanya tentang AJAX. Dia AJAX minded. Bukan hanya minded, tapi AJAX abiz ! Dia sampai keluarkan Dompetnya bermotif bendera AJAX. Dia keluarkan karta namanya, dibawah kartu namanya ada tulisan AJAX hooligans. Bahkan dia bilang teman2nya yg lain sudah punya tatoo di lengan kiri sebagai bukti kecintaannya terhadap AJAX.

Melihat cara bicaranya yg meletup-letup tentang AJAX, akhirnya bahasa Inggrisnya udah kecampur2 sama bahasa Belanda. Bukan itu saja campurannya, yg bikin ribet campuran emosinya. Akhirnya saya melihat sebuah keyakinan yg membabi buta. Kecintaan yg luar biasa tehadap club bolanya. Ia mengatakan rela tawuran, bentrok dengan polisi, atau huru-hara yg menggairahkan untuk AJAX.

Inilah yg disebut hooligans. Kebanggaan atas clubnya. Kebanggaan atas merknya. Dasar kecintaannya aneh, gak jelas, dan memang tidak bisa dianalisa secara objektif. Pokoknya dia begitu cinta dengan clubnya itu. Dia bersedih hati jika clubnya kalah. Dia girang luar biasa jika clubnya menang.

Contoh lain adalah hooligans PERSIB. Dulu Waktu es-em-a(u) saya nonton bola langsung di stadion antar PSMS MEDAN (bukan PMS lohh...he3..) melawan PERSIB. Saat itu PERSIB kalah. Kemudian disebelah kami ada yg teriak,,”HIDUP MEDAN, MAMPUS LO PERSIB !!”. Tiba2 saja sebelahnya teriak “NAON SIAAAH ...!!! AING PERSIB,, REK NAON SIAH ...!!!”.,., (Gedubrag...),.,, pertempuran mulut berubah menjadi gaplok2an. Saya dan teman2 berlari menghinda menjauhi keributan.

Menurut pengamatan saya, hooligans itu sangat aneh. Begitu cintanya mereka terhadap club bolanya. Dasar kecintaannya biasanya satu daerah, satu bangsa. Tapi tidak selalu demikian. Miss, banyak orang Indo seperti saya, yg lebih suka MU ketimbang PSSI.

Naah,,, Bloggers,,, hooligan itu ternyata menjadi sebuah kosa kata baru, yg tadinya hanya untuk pecinta club bola terhadap clubnya secara luara biasa, penuh kebanggaaan bahkan sampai rela berkorban, menjadi sebuah kata yg bisa diaplikasikan ke hal2 lain diluar bola.

Satu contoh yg paling aneh di pecinta motor. Hooligan Harley Davidson. Polmaners, Harley adalah motor yg sangat tidak reliable. Motornya berat, mesinnya getar, dibelokinnya susah, gak bisa rebah, mesinnya panasnya luar biasa (sampai pangkal paha dalam perlu celana kulit tambahan untuk riding jarak jauh), dan harganya selangit. Kalau anda pernah merasakan naik kendaraan roda tiga (bajaj), getarannya gak ada apa2nya dibanding Harley.

Tapi anehnya bloggers,,, orang kaya yg kepingin naik Harley buanyak banget. Mereka sangat bangga dengan Harleynya. Kalau lagi ngumpul di cafe2 mahal spt di Cofee Bean PI, wuah.. cintanya terhadap Harley luar biasa. Dalam hati saya, koq bisa ya mereka suka dengan motor yg sangat tidak reliable. Kenapa ?! jawabnya adalah HOOLIGAN. Harley sangat ngena di kalangan orang berduit yg menempatkan dirinya pada keangkuhan motor besar, gelegar suara knalpot yg berwibawa dan menyeramkan, dan pas dengan identitas sebagai orang kaya berjiwa muda. Itu pandangan saya (bisa jadi pandangan ini karena dengki gak punya Harley..he3..).

Baiklah, diluar itu semua, apa sich yg menyebabkan kita hooligan atas sesuatu? Kenapa kita bisa begitu bangga dengan PERSIB, dengan HARLEY, dengan MU, atau dengan POLMAN (..ssstt ,., jangan salah,,.. ini juga bisa jadi hooligan loh ...).

Sampai hari ini, saya belum tahu jawabannya. Kenapa koq pemakai ROLEX gak pernah mau ganti dengan arloji merk lain. Atau juga RADO, sangat jarang pemakai RADO berganti merk lain. Demikian juga SWATCH. Ada juga sich, mualaf SWATCH, pemakai arloji RADO yg ganti arlojinya dengan SWATCH. Tapi intensitasnya seperti penggemar PERSIB yg pindah ke PSMS.

Yang saya tahu, dasar hooligannya semua gak ada yg jelas. Gak ada yg masuk akal. Gak ada yg didasari atas sesuatu yg berdasar, fundamental, ilmiah. Hooligans, bisa anda temui dalam bermacam2 bentuk. Biasanya anda sulit melihatnya pada diri anda, tapi ketika ada pada orang sangat mudah. Hooligan bola, hooligan motor, hooligan bangsa, hooligan ras, hooligan kedaerahan (suku), hooligan alumni, hooligan jurusan, hooligan partai, hooligan imam, holigaan sekte, hooligan wali, dsb..dsb.., termasuk juga hooligan arloji alias hooligan kepercayaan. Belum tentu kita beragama karena dasar yg membuat kita faham dan yakin. Karena bisa jadi kita beryakin-ria membabi buta tanpa sebab, tanpa dasar terhadap agama yg kita yakini, tapi hanya karena hooligan terhadap agama itu. Mangga dipertimbangkan. Gak mau dipertimbangkan juga mangga.



Salam

aca

Tidak ada komentar: