Rabu, 21 Januari 2009

pembersihan kesadaran (910)

Dear Bloggers,

Istilah ilmu pengetahuan mungkin kurang begitu tepat.
Ilmu kesadaran menurut saya lebih pas.
Karena pengetahuan hanya akan menjadi sebatas tahu,
sedang kesadaran akan menjadi penggerak untuk melakukan sesuatu.

Ayat2 perumpamaan adalah ayat2 strategi.
Sedangkan sebelum semua dibacakan, ada bab sebelumnya yg harus di fahami.
Bab musyrik dan Bab mengabdi adalah bab-2, bab dinding.

Nach, sebelum bab dinding, ada lagi, yakni bab-1, bab fondasi.
Apakah itu?

Bab Toharun, bab pembersihan, bab pencucian.
Bab ini mirip wudhu, yakni membersikan. Namun kembali lagi,
yg dibersihkan bukanlah jasmani, melainkan kesadaran,
pemahaman2 yg sudah ada di alam sadar maupun bawah sadar kita.
Inilah file2 yg sudah ter-down load, yg menjadi identitas kita sejak kita kanak2.
Sehingga sebelum ini dibersihkan, apapun yg saya jelaskan hanya akan sia2.

Tidak semua orang sanggup melakukan pembersihan ini.
Bayangkan jika kita mesti kembali kedasar, bahkan ke dasarnya dasar.
Akan terjadi konflik kesadaran.
Konflik antar akal sehat dan doktrin (file2 terinstal).

Kesadaran kita mirip processor.
Apa saja yg di down load sejak kanak2, itulah yg menjadi kita sekarang.
Itulah sebabnya ketika kita membaca Kitab suci, yg terjadi bukanlah
Kitab suci ngajarin kita, melainkan kebalikan, kita yg ngajarin Kitab suci.
Ayat2 tidak menjadi petunjuk, melainkan file2 kita yg menterjemahkan ayat2 tsb.

Ber-kali2, ber-ulang2 penjelasan bahwa firman ini untuk orang2 yg mau berfikir (Ulil Albab).
Apa yg kita gunakan untuk berfikir? Ya apa lagi kalau bukan akal!?

File2 yg sudah ter-instal didalam memori kita, langsung bereaksi terhadap
sebuah file baru yg akan masuk.
Jika tidak sesuai, maka ia akan menganggapnya virus.
Jika sesuai, maka akan di save.

Penjelasan2 saya adalah file yg baru yg sama sekali baru.
Anda belum pernah mendengarnya.
Ada suara2 kecil di dalam qolbu (kesadaran) yg sayup2 mendengarkan,
namun biasanya akan termentahkan oleh file2 lain yg sudah ter-down load.
Hasil eksekusinya pasti deny (penolakan).

Selama ini orang tahunya bahwa eksekusi yg dilakukan adalah dari kesadarannya.
Tapi jarang yg sadar bahwa kesadarannya sendiri dibentuk oleh formasi file yg terinstal.

Jannah
Naar
Gunung
Binatang2
Bahtera (perahu)
Tongkat
Ruh
Ghoib
Kiamat
Hidup
Mati
Malaikat
Syetan
Bumi
Langit
Angin
Hujan
Pohon
Patung
Nyamuk
Laba2
Gua
Makanan
Dst,dst,dst,

adalah kata2 didalam Al-Qur’an yg tidak akan berarti apa2 bagi pembaca dengan format file yg ada kecuali ya seperti itu. Semua cerita dalam Kitab suci pada akhirnya bermuara kepada kesimpulan Nabi manusia sakti mandraguna. Seolah kesaktian dan anomali alam sebagai sarana manusia takjub sehingga menjadi tunduk dan beriman.

Jikalau seandainya kesaktian Musa tiada tara, Kenapa Fir’aun dan ahli sihirnya tak ada yg tunduk, padahal mereka mengetahui benar dengan mata kepalanya sendiri kesaktian itu ketika adu tongkat?! Dan kenapa pula Samiri c.s. memberontak terhadap Musa sampai hampir2 Harun – orang kepercayaan Musa beserta ribuan pasukannya nyaris ikut memberontak, jikalau sekiranya mereka melihat dengan mata kepalanya Musa sedemikian saktinya membelah lautan dengan tongkatnya?!

Bloggers, keruhnya air sungai bukan hanya di Ciliwung, tapi juga air sungai Cisadane.

Ada sebuah ritual makan roti (ekaristi) pada umat Nasrani pada kebaktian Gereja.
Padahal, roti adalah perumpamaan dari Nabi Isa (Jesus) terhadap wahyunya. Roti adalah makanan jasmani, tapi kalau Jesus bicara roti, itu artinya makanan rohani, konsep kesadaran. Tapi hampir semua umat Nasrani menolak perumpamaan Jesus tentang roti, hingga roti2 kecil yg sudah di jampi2 oleh Pendeta bernilai daging Jesus yg diberkati. Padahal, dalam Matius tidak demikian.

MATIUS
16:5 Pada waktu murid-murid Yesus menyeberang danau, mereka lupa membawa roti.
16:6 Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
16:7 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak membawa roti."
16:8 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya!
16:9 Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian?
16:10 Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan kemudian?
16:11 Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
16:12 Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.

Pendeta yg saya bacakan sangat takjub dan terheran2 dengan kajian ini. Namun karena file yg di down load sudah sedemikian kuat, keesokan hari saat kebaktian ia tetap menjampi2 roti2 itu, memberikannya kepada jemaat yg datang, dan memakannya.

Saya yakin, di dalam hati kecil saudara2, ada suara yg membenarkan. Ada konflik kesadaran. Akal sehat saudara membenarkan. Namun file2 yg terinstal menolaknya. File2 akan mengatakan akal sehat haram hukumnya untuk di ikuti. Agama bukan akal2an. Apa yg dikatakan para guru agama telan saja bulat2, jangan dikunyah atau dirasa2. Bloggers,,, Kalau sudah begini, mau apa lagi?!

Bagi yg menggunakan akalnya, biasanya Japri. Di Japri kita bisa bicara lebih leluasa. Orang bisa sama sekali berbeda dalam Japri, namun di milis, orang cenderung mempertahankan, karena banyak orang yg membacanya. Milis tak ubahnya pembicaraan dimuka umum. Banyak kepalsuan di milis. Macam2. Orang ingin dinilai pintar, dinilai nyeleneh, dinilai alim, dinilai gokil, dsb. Jarang yg mencari kebenaran, kebanyakan mencari kesalahan.

Bagi saya, milis bagaikan tempat menabur. Bibit yg ditabur tak semuanya tumbuh. Ada yg jatuh di batu, ada yg jatuh di tanah tipis, ada yg jatuh di tanah bersemak sehingga tumbuhnya terhimpit semak dan mati, dan ada yg tumbuh di tanah yg subur.


Salam
aca

Tidak ada komentar: