Selasa, 13 Januari 2009

ras berdiri (906) Japri & Bloggers

Dear Bloggers,


Semut yg keluar dari sarang dipagi hari, berbondong2, berbaris beriring rapi, semuanya dengan tujuan sama, mencari makanan untuk mereka dan koloninya. Sapi dan kerbau yg keluar dari kandang, berkelompok2 berjalan lambat, berangkat dipagi hari dengan semangat pagi untuk merumput dan memamah biak. Demikian juga dengan burung2 yg terbang membentuk koloni, berbaris diangkasa bagaikan squadron pesawat tempur, berangkat mencari buah2an yg dapat dimakan, yg sebahagian mereka bawa pulang untuk mereka berikan kepada anak2nya yg masih kecil.


Demikian binatang2 itu, yg melata, yg merangkak ataupun yg terbang, berangkat keluar dari sarangnya masing2 dipagi hari dengan semangat dan keindahan pagi. Semua dengan tujuan yg sama, mencari makanan yg ada di bumi, mencari rizki yg terhampar di dunia.


Sekembalinya semut dari medan pekerjaannya, mereka membawa pulang potongan makanan ke sarang. Dengan berjalan lambat kelelahan, dikarenakan keletihan mencari kesana kemari, dan dikarenakan beban makanan yg dipikulnya. Seperti juga burung2 yg pulang ke sarang yg menempuh jarak yg sama dengan kecepatan berbeda, yg sebagian kecil tak kembali lantaran keletihan atau dimakan pemangsa. Raut yg sama pada sapi dan kerbau juga demikian. Dengan perut kekenyangan dan keletihan bermain di padang rumput, mereka melangkah pulang ke sarang atau kandang dengan langkah gontai. Ada yg dapat banyak rumput, ada yg sedikit, ada yg suka cita ,” EMMOOOOooo ...”, katanya, ada yg hanya mendengus kesal karena sedikitnya.


Demikian yg terjadi pada hewan2 yg melata, merangkak, dan yg terbang.


Saya melihat kejadian yg sama terhadap yg berdiri. Tingkah dan perilaku yg sama, pola yg sama. Tak ada bedanya sama sekali. Di jalan2 protokol, binatang berdiri itu berbaris beriring seperti semut. Ditempat2 sumber makanan, binatang berdiri bergerombol mencari rizki bagaikan perangkak memperebutkan makanan. Dengan semangat yg sama dengan perangkak atau pelata di pagi hari, dan dengan keletihan dan raut muka masam yg sama di sore hari.


Kucing yg berkelahi memperebutkan ikan adalah pemandangan biasa. Seperti halnya anjing yg berebut tulang. Sama halnya dengan binatang berdiri yg berkompetisi. Bedanya beberapa yg berdiri lebih menggelikan. Mereka yg berdiri, berebut makanan tidak hanya dengan bersaing murni, melainkan juga dengan menipu, berdusta, atau bersiasat menjebak kepada yg lainnya.


Uniknya, binatang berdiri ini sangatlah rakus. Binatang merangkak yg paling rakus adalah babi, tapi bintanag berdiri luar biasa lebih rakus daripada babi. Apa saja dimakan oleh babi, tapi mereka berhenti dikala kenyang. Kalau binatang berdiri, bukan hanya apa saja dimakan, bukan hanya apa saja dilakukan, tapi mereka tak pernah kenyang.


Lebih uniknya lagi hanya untuk makanan itu, mereka sanggup meniadakan atau membunuh ras-nya sendiri, memperbudak ras-nya diluar daripada kesepakatan, dan “memakan daging saudaranya sendiri”.


(QS 25: 4) Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).


Ras berdiri tidak pernah berhenti untuk menumpuk makanan, ras berdiri penuh dengan motiv. Mulai dari kebutuhan dasar sampai kepada kebutuhan sekunder atau tertier. Tidak hanya kebutuhan lux yg aneh2, kebutuhan dasarnya pun bisa jadi sederhana bisa jadi aneh2. Ras berdiri punya sejuta motiv untuk menumpuk makanannya.


Begitu bersemangatnya ras berdiri berangkat pagi, sesuai dengan motiv yg dimilikinya. Begitu beraneka warnanya hidup dan dinamika ras berdiri, kebanyakan keberaneka ragaman dinamika itu digerakkan oleh motiv2nya. Ras berdiri tidak perlu motivator, karena mereka akan selalu punya motiv. Jika ras ini memerlukan seorang motivator, maka tak ubahnya ia menyiram api dengan bensin. Bisa anda bayangkan berapa banyak lagi motiv yg menjadi dasar penggeraknya, dan bisa dibayangkan letupan angan2 materialisme-nya serta apa yg akan dilakukannya untuk menggapai target2nya. Karena dengan angan2 tinggi itu, bisa jadi apa saja akan ia lakukan.


Tak ada satupun ras berdiri yg mau bersiasat jika itu tidak diperlukan. Semua ras berdiri melakukan trick, siasat, penipuan, pembunuhan, dusta, memekan daging saudaranya sendiri, atau mengeksploitasi partnernya, semuanya adalah karena motiv. Semakin besar motiv semakin gigih ia berusaha, semakin tinggi target semakin banyak effort yg dilakukan untuk pendakiannya. Impiannya, tumpukan ‘makanan’ yg tak akan pernah habis dimakan oleh dia sendiri.


Ras berdiri memang senang mendaki (seperti saudaranya yg senang memanjat,,he..he..he..). Istilahnya terkenal dengan ‘mendaki puncak kesuksesan’. Uniknya lagi, pendaki tak akan berhenti ketika ia mencapai puncak. Ia akan mencari bukit atau gunung lain yg lebih tinggi untuk didakinya, sedangkan tak ada kebahagiaan atau kedamaian kecuali tantangan.

AL-MUDATSIR :

11. Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian[
12. Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak
13. dan anak-anak yang selalu bersama dia,
14. dan Ku lapangkan baginya (rezki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya
15. kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya.
16. Sekali-kali tidak (akan Aku tambah), karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (Al Quran).
17.Sesungguhnya ia hanya dibebankan oleh pendakian yg memayahkan.


Apakah tugas dan fungsi manusia sama dengan binatang ?
Bukankah diciptakannya manusia adalah untuk beribadah (mengabdi)?
Apakah mencari rizki adalah mengabdi?
Jadi, apakah mengabdi itu?


Kita tahu bahwa mengabdi bukan sembahyang atau aktifitas didalam masjid.
Tetapi sungguh, mengabdi juga bukan aktifitas mencari rumput.


Salam
aca

Tidak ada komentar: