Selasa, 06 Januari 2009

sang Pengantin (905) versi Bloggers (content QS & Alkitab)

Dear Bloggers,

Ini khusus versi Bloggers,


Ada sebuah perumpamaan yg lain selain dari pada lebah,
atau selain dari para penggarap kebun dan pemiliknya.
Perumpamaan pengantin. Ya,., seperti pasangan pengantin.


Pengantin pria mempunyai sifat demikian pencemburu.
Karena Dia hanya menginginkan cinta sang mempelai wanita hanya kepadanya.
Tak sedikitpun Dia, Mempelai pria, rela sang mempelai wanitanya bermain mata.
Apalagi melakukan perbuatan zina dengan orang lain.


Padahal, ketika mempelai wanita bersedia ijab kabul, rela hidup diatur suaminya,
sang Pengantin pria memberinya hadiah perkawinan yg diinginkan mempelai wanita.
Karena mempelai wanita begitu penuh dengan hasrat dan keinginan duniawi,
Pengantin pria tahu itu. Maka Dia pun memberikannya kebun yg baik,
Sebagai mahar dari perkawinan dan kesetiaan mempelai,
Yg subur lagi indah, yg mengalir dibawahnya sungai2,
Yg memberikan kemakmuran dan kehidupan sempurna.
(QS 48:10)


Pengantin pria telah membantunya menenggelamkan gunung2 (QS 14:46) (QS 38:18).
Pengantin membuat Mempelainya pintar, hingga menundukkan binatang2 (QS21:79).
Mempelai wanita adalah sebagai Wakilnya untuk berbicara dengan binatang2 itu.
Mempelai wanita, diberikan wewenang untuk mengurus kebun itu.
Itulah hadiah perkawinan yg dijanjikan sang Pengantin kepada mempelainya.
Dan Janji itu akan ditepatinya apabila saja sang mempelai bersedia mengabdi
sebagai isteri yg setia. Mencintai dan bersedia hidup dibawah aturan suami.

Yesaya 49
49:18 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua berhimpun datang kepadamu. Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, sungguh, mereka semua akan kaupakai sebagai perhiasan, dan mereka akan kaulilitkan, seperti yang dilakukan pengantin perempuan.

Yesaya 61
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

Yesaya 62
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.



Tidak semua orang bisa menjadi mempelai wanita,
karena mempelai wanita adalah pilihan sang Pengantin Pria,
yakni orang2 yg bersedia berjanji setia, hidup hanya dengan aturan dan ketetapan suaminya.
(QS 48:10)

Mempelai wanita adalah orang2 yg bersedia menikah dengan sang Pengantin.
Dan tidak semua orang bersedia menikah dengan sang Pengantin.


Karena kebanyakan orang tidak ingin terikat kewajiban.
Kebanyakan orang takut untuk berjanji setia kepada sang Pengantin.
Orang banyak yg takut untuk bersumpah setia,
khawatir nantinya tak sanggup setia dengan aturan yg ditetapkan sang Pengantin.
Karena dihati mereka ada penyakit, sehingga cinta mereka hanya dimulut,
dan kata2 sayang mereka yg sendu merayu, hanyalah kebohongan.


Mereka hanya menginginkan kebun2 yg indah, namun enggan untuk setia.
Jangankan perkawinan dan ijab kabul, arti kesetiaanpun mereka tak mengerti.
Sang Pengantin lebih sebagai kekasih ketimbang suami.
Mereka ber-teriak2 memuji nama sang Pengantin.
Bahkan mereka berpakaian putih bersih bak pakaian suci pernikahan.
Padahal, tak ada pengabdian – kecuali permintaan hidup makmur dikebun dunia.
Tak ada kesetiaan – melainkan hanya pengharapan hidup subur dikebun akhirat.
Dan tak ada sumpah janji untuk setia hidup dengan aturannya –
kecuali kata2 sayang dan puji2an yg diucap ber-ulang2 bagai rayuan.
Orang seperti ini bukanlah pasangan yg pantas untuk Pengantin pria.
Dan mereka bukanlah orang yg pantas mendapatkan hadiah kebun2 itu.


Sedang orang2 yg siap mengikat janji, mengerti benar bahwa ia akan terikat.
Bahwa ia akan menjadi mempelai wanita.
Bahwa ia akan hidup tunduk patuh pada aturan sang suami sebagai pengaturnya,
Dan bersedia hidup mengabdi kepada suaminya.
Bukan mempelai wanita namanya jika tak pernah bersumpah setia.
Juga bukan mempelai namanya jika tak mau hidup diatur oleh Pengantin pria.
Karena setiap pernikahan, mesti ada sumpah dan janji setia.
Mustahil ada pernikahan tanpa ijab kabul.
(QS 60:12)

Ada janji yg tegas dari Sang Pengantin bagi mempelai, bahwa Dia akan menjadikannya
berkuasa atas bangsa2, jika sang mempelai dapat membuktikan kesetiaanya.
Itulah hadiah perkawinan yg tulus dari sang Pengantin pria.
(QS 25:55)

Namun begitulah rupanya mempelai wanita.
Dalam sejarah, selalu saja ada batas setia.
Loyalitas sang mempelai hanya beberapa abad saja.
Meskipun mempelai wanita telah berkuasa atas bangsa2, namun selebihnya,
mereka bermain mata. Hingga akhirnya sang wanita tergoda iblis,
merekapun makan dari pohon yg salah itu. Pohon yg ditanam bangsa2.
(QS 34:16)

Begitulah ceritanya hingga sang Pengantin tidak sudi lagi kepada mempelainya
dikarenakan mereka tak setia dengan berzina kepada bangsa2.
Dicampakkannya sang mempelai dikarenakan cinta dan kasih sayangnya yg palsu.
Tak ada lagi mempelai wanita lama.
Yg ada hanya budak bangsa2.
Demikian yg terjadi kepada mempelai wanita pemakai arloji Rolex.
(QS 5:41)


Yeremia 7
7:34 Di kota-kota Yehuda serta di jalan-jalan Yerusalem akan Kuhentikan suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan, sebab negeri itu akan menjadi tempat yang tandus.

Yeremia 16
16:9 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, di tempat ini, di depan matamu dan pada zamanmu, akan Kuhentikan suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan.

Yeremia 25
25:10 Aku akan melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan cahaya pelita.



Sang Pengantin, akan mencari mempelai wanita yg baru,
bukan mereka yg mengobral rayuan, atau yg rajin mengucapkan cinta.
Atau mereka yg egois dan penuh tuntutan2, yg selalu mengharapkan panen,
yg selalu memohon buah2an dan isi kebun untuk menolong mereka dari kelaparan.
Atau mereka yg tidak tahu hakikat perkawinan dan arti kesetiaan.


Melainkan mereka yg siap untuk hidup setia menurut aturannya.
Yg ikhlas penuh pengabdian, dan yg siap diikat oleh suatu ikatan yg kuat,
ikatan saling berjanji setia, bagaikan ikatan tali perkawinan.
Sang Pengantin akhirnya meminang mempelai wanita pemakai arloji Rado.


Yeremia 33
33:11 akan terdengar lagi suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan, suara orang-orang yang mengatakan: Bersyukurlah kepada TUHAN semesta alam, sebab TUHAN itu baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!, sambil mempersembahkan korban syukur di rumah TUHAN. Sebab Aku akan memulihkan keadaan negeri ini seperti dahulu, firman TUHAN.

Yeremia 2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.



Wahyu 21
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.



Namun begitulah wanita,., iapun mengulangi hal yg sama.
Ketika dilindungi dan di sayang, hidup berkecukupan dalam rumah tangga sempurna,
sang mempelai kembali tergoda iblis dan ular, ia memakan pohon terlarang itu.
Pohon Saduki dan Farisi, pohon kuldi dan pohon zaqum, pohon yg ditanam bangsa2,
bukan pohon dari kebun yg baik yg ditanam sang Pengantin pria.
Sang Pengantin tiada sudi memelihara wanita seperti ini.
Seperti tradisi sebelumnya, mempelai wanita pemakai arloji Rado telah tak setia,
maka ia kembali menjadi budak bangsa2. (QS 2:120)


Ketika Sang Pengantin meminang sang mempelai wanita lain lagi,
mempelai pemakai arloji Swatch, tradisi kembali terulang,
sejarah tak ada yg berubah.
Sang mempelai wanita pemakai arloji swatch pernah menjadi wakil suaminya,
bahkan para binatang2 yakni bangsa2 didunia bertekuk lutut kepadanya.
Mempelai wanita ini begitu berhasilnya, hingga kebun yg bisa ditanami pohon
yg baik menjadi begitu banyaknya. Aturan sang suami berlaku begitu luasnya.
Ia menjadi wakil yg sukses ber-abad2 lamanya.


Setelah itu, tak ada yg dapat menghentikan cahaya terang menjadi kegelapan.
Bumi berputar, siang berganti malam, cahaya sang mempelai wanita meredup
(QS 3:27) (QS 17:12),
Kebun2 yg indah mulai tak terurus, dan mempelai wanita generasi kesekian,
tak ubahnya mempelai2 wanita pemakai arloji lain terdahulu,
terpesona oleh pesona pohon bangsa2. Sang mempelai pemakai arloji swatch
juga sama, tidak setia, ia berselingkuh. Didepan sang Pengantin sang mempelai
seperti memuji2 namanya, padahal dibelakang ia tak setia.
Sesungguhnya bukanlah sang Pengantin yg ditipunya, melainkan dirinya sendiri.
(QS 2:174)

Hari ini sang mempelai pemakai arloji swatch menjadi budak2 bangsa2.
Posisinya sekarang sedemikian lemah.
Tapi anehnya, mereka tidak tahu kalau mereka lemah,
Tak sadar kalau kebun itu sudah tak lagi dimilikinya,
Bahkan tak sadar bahwa ia tak lagi menjadi sang mempelai.
Ditangannya masih ada arloji sebagai identitasnya,
Padahal, arloji itu bukan pemberian sang Pengantin.
Arloji Swatch itu identitas yg mereka ciptakan sendiri.


Demikian juga dengan para pemakai arloji merk lain,
yakni anak cucu para mantan mempelai wanita.
Mereka saling mengklaim. Saling mengaku, saling merasa berebut status
sebagai mempelai wanita satu2nya dari sang Pengantin pria. (QS 2:113)
Bahkan kita lihat sendiri sekarang, saling cakar, (QS 5:64)
tak ubahnya perkelahian wanita memperebutkan status.
Tapi sebenarnya, yg ada hari ini bukan lagi perebutan status,
melainkan perebutan kebun semata. Perebutan tanah antara pemakai
Rolex dengan Swatch. Namun gak ada hubungannya dengan per-statusan mempelai.


Meskipun nenek moyang mereka sama, yakni dari keturunan Bapak segala bangsa,
Bapak pembuat Rumah. Mereka, para pemakai arloji,
bukan lagi mempelai wanita sang Pengantin pria.
Karena cinta mereka palsu, dan kesetiaannya telah bercacat.
Bukti cintanya bukan pengabdian, melainkan hanya penyembahan simbolis,
tanpa ada pembuktian konkrete selain rayuan2 gombal di dalam sangkar.


Patutkah sebuah kaum menjadi mempelai wanita sedangkan mereka makan
dari pohon yg dilarang sang Pengantin, yakni pohon yg ditanam bangsa2?!

Yeremia 2
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.




Patutkah sebuah kaum menjadi mempelai wanita sedangkan mereka
hanya menanam pohon2 dari sang Pengantin di dalam pot ?!


Patutkah salah satu pemakai arloji menjadi mempelai sedangkan aturan
sang suami tak bermakna aturan atau undang2,
hanya menjadi nyanyian merdu penentram kalbu ?!


Atau patutkah salah satu dari mereka menjadi wakil dari sang Pengantin
untuk memimpin bangsa2 sedang mereka berselingkuh dengan bangsa2?!


Tidak mungkin saudara. Sebab kesetiaan mereka semua telah bercacad.
Tradisi sejarahnya, sang Pengantin akan meminang mempelai wanita yg baru,
yg tiada bercacad dan tiada makar.
Yg berani mengambil keputusan untuk menjadi mempelai.
Yg berani terikat oleh ijab kabul dan sumpah kesetiaan.
Yg konsekwen dan menjunjung tinggi martabat calon suami,
yakni dengan menjunjung tinggi aturan yg ditetapkan calon suami.
Itulah kwalifikasi calon mempelai wanita dari sang Pengantin pria
yg tidak pernah berubah dari masa ke masa (QS 35:43) (QS 3:137).


Demikianlah perumpamaan untuk orang2 yg mau berfikir
(QS 2:26) (QS 29:43) (QS 59:21).


Salam
aca MM87/90 http://www.sistemintegral.blogspot.com/

Tidak ada komentar: